bab 29

5.2K 359 11
                                    






Penyergapan akan segera di laksanakan, para pasukan yang telah menyusup ke markas musuh masih berada di sana dan terus memberikan informasi pada kerajaan.

Dalam penyergapan ini Seth juga akan ikut andil tentu bersama Draco dan Saint selaku kaki tangannya, Niel sebenarnya khawatir ia takut akan ada sesuatu yang terjadi pada Seth ataupun yang lainnya namun ia mencoba menenangkan hatinya dan terus berdoa kepada sang maha kuasa.

Informasi terakhir sebelum penyergapan telah di dapatkan, mereka mulai menyadari sesuatu dan mulai bersiap untuk pergi, membuat pihak kerajaan mempercepat penyerapan yang akan mereka lakukan.

Seth mengambil pedangnya, ia tahu pasti mereka akan melawan dan tentu serangan akan terjadi, jadi untuk jaga-jaga ia pun membawa pisau lipat kecil, karena tidak ada yang tahu mungkin saja pedangnya akan terlepas dari genggamannya.

Semua pasukan telah berkumpul, Seth Draco dan Saint pun telah siap dengan kuda mereka, tentu mereka menyiapkan jumlah pasukan yang lebih besar daripada jumlah pasukan organisasi jubah hitam, jumlah yeng lebih banyak juga termasuk dalam taktik untuk mengalahkan organisasi pembenci kerajaan Finbar itu.

Niel menatap sendu punggung Seth yang membelakanginya entah kenapa firasatnya buruk, ia khawatir karena bagaimanapun walau jumlah pasukan kerajaan lebih banyak mereka tetaplah organisasi yang berbahaya tapi ia juga tidak bisa menahan Seth karena tekad pria itu sudah bulat tanpa harus ia berbicara Niel tahu dari sorot matanya.

Disamping Niel berdiri Tera dan Tyaga keduanya menenangkan Niel, di samping Tera dan Tyaga juga ada Danzel dan Javernest yang mendampingi,
"Niel percayalah pada Seth, tenangkanlah hatimu, di sana juga ada Draco dan Saint serta pasukan yang berlatih dibawah pengawasan ku dan Danzel" ucap Javernest lalu mengelus rambut blonde Niel pelan dan tersenyum.

Rasanya menenangkan mendengar suara Javernest, seolah ia yang selalu tenang kala mendengar suara mendiang sang ayah dulu, tapi walau menenangkan hatinya, ia tidak bisa tenang sepenuhnya membuat ia masih bimbang tapi karena tidak ingin membuat mereka khawatir Niel lalu tersenyum dan mengangguk pelan.

Javernest dan Danzel serta pasangan mereka lalu tersenyum, Hazia yang berada di sana juga ingin menenangkan Niel tapi rasanya sungkan karena ada Javernest dan Tyaga di sana, nanti saja mungkin ketika hanya ada ia dan Niel.

Jika ada yang bertanya dimana Zara, putra Niel itu masih terlelap di atas kasur, seolah pertanda semalam Zara bermimpi buruk yang membuatnya tidak bisa kembali tertidur hingga Niel ikut terbangun dan kembali menidurkannya, itupun tidak dalam waktu yang cepat maka dari itu Zara kini masih tidur nyenyak.

Seth yang telah usai memberikan sepatah kata pada pasukannya lalu berbalik, menatap ke arah orangtuanya lalu pada orang tua Hazia juga Hazia dan terakhir kepada Niel, ia tersenyum lembut. Ia berjalan menghampiri Niel lalu menggenggam tangan Niel yang dari tadi saling bertaut di depan dadanya.

"Tidak usah khawatir, percayalah padaku Niel" ucap Seth lembut, Niel terdiam sebelum ia tersenyum dan mengangguk
"Jika pun aku tidak bisa aku akan terus berusaha hingga aku bisa" ucap Seth lalu menarik Niel ke dalam pelukannya, Seth lalu berbisik,
"Setelah ini usai, aku ingin kita bisa menghabiskan waktu kita berdua" ia lalu melepaskan pelukannya dan kembali tersenyum kepada Niel, Seth lalu tak lupa membubuhkan kecupan di kening Niel sebelum akhirnya ia pamit untuk pergi.

"Jaga dirimu." ucap Niel dan diangguki oleh Seth, Seth juga tak lupa pamit pada yang lainnya di susul oleh Draco dan Saint.

Darius dan Sebastian juga memutuskan untuk ikut, Darius memang di minta oleh Javernest dan Sebastian memang keharusan sebagai mentri pertahanan.

Omega Queen || Nomin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang