bab 20

9.1K 610 6
                                    







Niel masih belum sadar, ini telah satu jam berlalu dari pingsannya, di samping Zara menggenggam jari Niel dan menatap Niel dengan khawatir,
"Ayah, apakah ibu baik-baik saja?"
"Tentu nak, ibu akan baik-baik saja" ucap Seth sambil mengelus rambut coklat Zara.

"Zara khawatir ibu kenapa-kenapa ayah"
"Ayah juga sayang, tapi tadi Zara dengar dari tabib Will ibu baik-baik saja bukan? Jika begitu jangan terlalu khawatir, ibu pasti baik-baik saja Zara" ucap Seth, Zara lalu memeluk Seth dengan tangan kanan yang masih menggenggam jari-jari Niel.

"Tak apa sayang" ucap Seth sambil terus mengelus rambut coklat Zara, tak lama dari situ tangan Niel mulai bergerak dan dengan perlahan membuka matanya.

Niel lalu menatap Zara dan tersenyum tipis membuat Zara ikut tersenyum, saat pandangannya tertuju pada Seth, seketika ingatan tentang yang tejadi sebelumnya merasuki ingatannya. Niel tak perduli dengan apa yang ia lakukan pada kedua putra sang paman itu, tapi yang menjadi pusat ingatannya adalah kecupan singkat yang Seth berikan kepadanya.

Seketika pipinya memerah, Niel langsung mengalihkan tatapannya dan membatin,
"Tak baik jika terlalu sering bersama Seth, pipi jadi sering merona dan dada ku terus berdegup dengan kencang tak seperti biasanya".

Seth yang melihat itu merasa bingung, apakah ada sesuatu yang salah dengan nya? Seketika teringat kembali apa yang sisi alphanya lakukan pada Niel, membuat ia juga sedikit tersipu,
"Kau itu harusnya menahan diri" ucap Seth pada sisi alphanya
"Omega ku sudah berada di depan mata, untuk apa aku menahan diri?" ucap sisi alphanya
"Kau bodoh, aku jadi malu jika harus terus bertatap dengan Niel"
"Kalau begitu biar aku yang bertatap dengannya"
"Enak saja"
"Kau ini bagaimana sih? Katanya kau malu yasudah biar aku saja, aku rela menggantikan mu kok"
"Aku nya yang tidak mau"
"Yasudah lah, tapi kita tetap harus bergantian ya? Bagaimana pun ia omega ku juga" ucap sisi alpha Seth.

Melihat Seth yang termenung, Niel memutuskan untuk memanggil Seth karena Zara yang dari tadi memangilnya tak Seth gubris.

"Seth? Apakah ada sesuatu yang kau pikirkan?" mendengar suara Niel Seth segera tersadar,
"Ah tidak ada, tadi aku sedang mengobrol dengan sisi alpha ku"
"Seth kau bisa melakukan hal seperti itu?"
"Tentu semua orang bisa melakukannya bukan?"
"Tapi aku tak pernah bisa melakukannya" ucap Niel sedih
"Tak usah sedih, nanti biar aku mengajari mu" ucap Seth lalu mengelus tangan Niel yang dekat dengannya.

Niel tersenyum senang dan mengangguk, sedangkan Zara merasa bingung, Alpha itu apa? Sisi alpha itu apa?
"Ayah, ibu? Alpha itu apa?" tanya Zara pada keduanya, Seth pun akhirnya menjelaskan dengan singkat dan dengan bahasa yang sekiranya akan di mengerti oleh Zara.

"Oh seperti itu? Berarti Zara bisa juga menjadi alpha? Omega dan juga beta?"
"Zara bisa menjadi salah satunya, saat umur Zara sepuluh tahun Zara akan di periksa oleh tabib Will dan Zara akan mengetahuinya" ucap Seth
"Tapi Zara, berjanjilah pada ibu"
"Apa itu ibu?"
"Apapun yang keluar nanti, Zara harus menerimanya ya? Mau itu alpha, omega ataupun beta, ya Zara?" Zara lalu mengangguk semangat,
"Iya ibu" Niel dan Seth lalu tersenyum.







Pintu di ketuk, lalu terbuka memperlihatkan Hazia juga Hendry dan Draco, Hazia nampak ingin segera masuk tapi ada Seth di dalam membuat Hazia urung. Untung nya Seth peka lalu izin keluar pada Niel dan diangguki oleh Niel, Zara juga ikut bersama Seth karena melihat Hendry di sana.

Pintu kembali tertutup dan hanya menyisakan Niel dan Hazia, Hazia segera berlari ke arah Niel dan memeluk Niel yang posisinya sudah berubah menjadi duduk,
"Huaaa Niel aku merindukanmu, aku pikir kau kenapa sampai tak kembali dari kerajaan"
"Maafkan aku Zia, kemarin Seth bersih keras ingin aku menginap aku juga khawatir karena aku membawa Zara"
"Tak apa, syukurlah kalian baik-baik saja"

Omega Queen || Nomin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang