Satu bulan telah berlalu, Franky, Lane dan Milo tengah berkunjung ke Finbar bersama Draco dan Hazia. Mereka baru memiliki waktu, karena Anwealda sangat sibuk akhir-akhir ini.
Seth menyambut mereka, Seth dan Draco tampak mengobrol. Franky juga tak lama kemudian bergabung sebelum izin pamit untuk menemui Smith yang tengah berada di perpustakaan.
Lane dan Milo juga izin pamit untuk menemui Mills dan Henry, setelah kepergian mereka Niel datang dan mengobrol dengan Archazia, dua pasang suami istri itu berjalan beriringan. Seth dan Draco yang mengobrol tentang politik sedang Niel dan Hazia tengah mengobrol tentang menu masakan yang baru saja mereka pelajari.
Franky masuk ke perpustakaan, ia melihat Smith yang tengah fokus membaca buku, ia berjalan mendekat lalu merangkul pundak temannya itu,
"Bro"
"Ah! Sial, kau membuat ku kaget Frank" Franky hanya tertawa kecil
"Rajin sekali calon raja kita ini"
"Berisik, kenapa kau bisa ada di sini?"
"Aku tadi ikut dengan paman Draco dan keluarganya"
"Oh begitu"."Ngomong-ngomong dimana adik cantikmu itu kawan?"
"Siapa? Mills?"
"Tentu lah kekasih hatiku itu, dimana ia?"
"Kekasih, kekasih, kamu saja tidak berani mengungkapkan perasaan mu padanya, bagaimana kamu menjadi kekasihnya?"
"Eii kau ini jahat sekali, ya aku kan belum siap kawan"
"Dari tahun-tahun yang lalu pun kau selalu bilang seperti itu, alasan" dan ujungnya mereka malah ribut.Di lain sisi, Lane baru saja mengetuk pintu kamar Mills, tak lama Mills keluar,
"Eh Lane dan Milo, sedang berkunjung bersama orang tuamu?"
"Iya" Lane lalu mendekat dan berbisik,
"Franky juga ada loh"
"Ish apa sih kau ini" ucap Mills sambil memukul bahu Lane
"Aduh, kau ini omega tapi tenaga mu besar sekali, sakit tahu" sedangkan Milo menatap ke dalam kamar Mills, Mills menyadari itu lalu menatap Milo,"Kenapa Milo?"
"Kak Mills apa Henry ada di dalam?"
"Oh Henry sedang berlatih pedang dengan paman Sebastian di bawah, ingin kakak antar ke sana?"
"Tidak apa, biar Milo sendiri saja yang ke sana" Mills lalu mengangguk, Milo pun pamit pada Mills dan Lane untuk menemui Henry."Jika begitu, ayo masuk" Mills mempersilahkan Lane untuk masuk
"Sepertinya seru jika ada Amilia di sini, apa kita panggil saja dia ke sini?"
"Boleh juga, jika begitu ayo meminta penjaga mengantarkan pesan ini sekalian menjemput Ami" Lane lalu mengangguk dan mereka berdua pun pergi untuk mencari penjaga.Zara mendudukkan dirinya di kursi tokonya, ia sudah kembali mengelola tokonya sendiri dari 3 minggu yang lalu. Hari ini Zara merasa tubuhnya begitu lemas, ia pusing dan mual.
Sebagai tabib, ia langsung memilih obat yang cocok untuk keadaannya saat ini tapi ia malah semakin lemas,
"Apa aku salah memakan obat?"
"Biasanya jika aku berada didalam keadaan seperti ini, dan memakan obat itu aku akan segera baikan tapi mengapa ini rasanya begitu lemas"Lonceng toko berbunyi menandakan ada pelanggan datang, Zara memaksa tubuhnya yang lemas itu untuk menyambut pelanggan yang datang, saat Zara melihat siapa yang datang, bibirnya yang pucat itu tersenyum.
Di sana ada Lily dan seorang pria yang ia yakini sebagai mate Lily, tapi baru saja ia akan berucap tubuhnya langsung ambruk, Lily dan matenya nya yang bernama Marco itu langsung panik dan membawa Zara kembali ke kerajaan.
"Kamu di sebelah kiri, aku di sebelah kanan" ucap Lily pada Marco
"Tidak usah, biar aku saja. Tubuh omega cukup ringan"
"Apa maksud mu omega? Zara seorang Alpha"
"Apa? Tapi ia lebih terlihat seperti omega, badannya saja lebih kecil dari ku"
"Kamu ini, sudah ah lebih baik kita bawa Zara ke kerajaan" melihat kekasihnya akan kembali bertanya Lily langsung membungkam mulut itu dengan tangannya,
"Tidak usah banyak bertanya, nanti saja" keduanya pun membawa Zara kembali ke kerajaan, untung saja toko obat Zara tidak terlalu jauh dari kerajaan.Saat sampai di gerbang mereka di bantu para pengawal yang tengah menjaga gerbang, mereka tentu terkejut melihat Zara yang di gotong dalam keadaan tak sadarkan diri.
Dua pengawal itu segera membawa tandu untuk mengangkut Zara agar lebih lebih mudah untuk di bawa ke tabib kerajaan, Lily dan Marco pun mengikuti kedua pengawal itu.
Mills dan Lane yang baru saja meminta salah satu penjaga untuk menjemput Amilia, terkejut kala melihat Zara di bawa dalam keadaan tidak sadar diri.
"Itu kak Zara kenapa?" ucap keduanya berbarengan,
"Lane kamu tolong beritahu ayah dan ibu aku akan menyusul mereka" Lane lalu mengangguk dan mereka pun berpisah.Semua orang telah berkumpul di tempat kamar Zara, Niel menatap khawatir Zara, di sampingnya ada Seth yang tengah menenangkan Niel. Smith duduk di samping ranjang tempat Zara berbaring, di belakangnya ada Mills juga Lane dan Franky.
Henry dan Milo pun ada di sana, Lily dan Marco juga ada di sana berdiri di belakang Draco dan Archazia, semua khawatir, menunggu tabib selesai memeriksa Zara.
"Tuan Zara baik-baik saja ia hanya kelelahan" semua yang mendengar itu langsung bernapas lega,
"Tapi, tuan Zara..." tabib itu tampak ragu melanjutkan ucapannya,
"Mengapa? Jika memang masih ada yang ingin tabib sampaikan, sampaikanlah" ucap Seth"Tuan Zara tengah mengandung, usianya satu bulan"
"APA?!" ucap serentak yang ada di sana kecuali sang tabib yang tengah terkejut, semua langsung menatap ke arah Smith, tanpa kecuali. Sang tabib, Lily, Milo dan Henry hanya ikut-ikutan saja.Smith tengah bersimpuh di hadapan kedua orangtuanya, Niel menatap tajam Smith dan Seth menenangkan Niel, Niel beranjak dari duduknya dan segera memelintir cuping telinga Smith,
"Aduh aduh, ibu sakit"
"Siapa yang mengajarimu hal itu huh? Setidaknya kamu melakukannya setelah kalian menikah, memang benar harusnya ibu tidak mengizinkan mu untuk menemani Zara waktu itu""Saat itu kan, aduh ibu sakit"
"Saat itu apa??!"
"Saat itu rut Smith datang dan eum sisi alpha Smith yang mengambil alih"
"Biarkan ibu mengobrol dengan sisi alpha mu, cepat." Smith lalu mengangguk dan setelahnya manik ruby nya berumah menjadi manik amethys. Smith langsung tersenyum menatap Niel."Kenapa kamu melakukan itu?"
"Rut ku kan datang ibu, di dekat ku ada mate kau lantas untuk apa aku menahan diri?"
"Ya tapi kan..." Niel tak bisa berkata-kata lagi, putranya ini benar-benar menuruni sifat omeganya yang bringas dan bar-bar itu.Seth sendiri tengah berkelit dengan sisi alpha nya,
"Biarkan saja, dia kan sudah dewasa"
"Sifat buruknya benar-benar menurun darimu"
"Hei beraninya kau bilang sifatku buruk, tapi wajar jika ia menuruni sifatku ia kan putra ku juga" ucap sisi alpha Smith bangga, Seth mendengus malas."Lagian seperti kita tak melakukannya dulu dengan Niel"
"Ya tapi kan aku langsung menikahi Niel esoknya, lagian kita memiliki putra setelah satu tahun pernikahan kita"
"Sperma mu tidak topcer berarti, lihat Smith sekali langsung jadi"
"Berisik, spermaku ya sperma mu juga"
"Loh iya juga ya?"
"Bodoh sekali" dan mereka terus berdebat setelahnya."Seth jangan diam saja!" seru Niel menatap tajam Seth
"Sudahlah sayang tak apa, lagian yang sudah terjadi tak bisa di ulangi" Niel menatap marah pada Seth, tidak sisi alpha putranya, atau suaminya atau bahkan sisi omeganya sendiri, semuanya tidak waras."Terserah saja lah, aku lelah" Niel melepaskan jeweran nya lalu duduk di kursi dengan lesu, aduh kenapa bisa seperti ini tapi berarti benar bahwa Zara adalah mate Smith. Tapi bagaimana bisa? Zara alpha dan Smith juga, Zara bahkan sekarang tengah mengandung? Apa ada sesuatu yang salah? Atau dulu saat gender kedua Zara di lihat, itu salah? Yang harusnya omega tapi malah alpha?
Ia harus menanyakan ini pada tabib Will, karena yang memeriksa gender kedua Zara adalah tabib Will, ia bangun lalu segera keluar kerajaan dan menuju kandang kuda.
"Sayang/ibu mau kemana?" tanya Seth dan Smith bersamaan tapi Niel tidak memperdulikannya dan terus berjalan.
Niel telah sampai di kandang kuda, ia mengeluarkan salah satu kuda dan langsung memacunya ke Anwealda untuk menemui tabib Will.
Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Omega Queen || Nomin [END]
FanfictionNiel adalah seseorang yang hidup sebatang kara di dalam suatu hutan, sampai suatu hari dirinya menemukan seorang pria yang tergeletak tak berdaya di pinggiran sungai dekat rumah sederhana miliknya. a/n ;warning, cerita ini banyak typo jadi aku mau m...