bab 21

7.6K 573 8
                                    






Zara telah bermain dengan Hendry setelah tadi meminta izin pada Seth dan disetujui oleh Seth.

Seth sendiri tengah duduk sambil memperhatikan Zara yang tengah tertawa lepas sambil bermain dengan Hendry, melihat itu Seth ikut tersenyum melihatnya.

"Hei adikku sepertinya kau harus menjelaskan sesuatu padaku" ucap Draco membuka pembicaraan
"Menjelaskan tentang apa?"
"Tentang kau ayah anak bernama Zara"
"Oh itu" ucap Seth, ia mulai menceritakan apa yang terjadi pada saat Niel datang dan menjelaskan tentang bagaimana Zara bisa memanggilnya ayah.

"Karena aku adalah mate Niel berarti Zara akan menjadi anakku juga"
"Memang sudah pasti kalian sepasang mate?"
"Tentu, sisi alpha ku yang bahkan tak pernah perduli dengan berbagai beta atau omega yang menggoda kami dengan pheromone itu kemarin keluar bahkan mau bertatap muka dan berkata dengan Niel, saat sisi omega Niel keluar sisi alpha ku juga keluar"
"Aku bersyukur jika memang ia yang menjadi mate mu"
"Mengapa demikian?"
"Kau tau aku paham sekali Rebecca menyukai mu, ia memang gadis yang baik tapi aku tak pernah menyukainya mungkin karena memiliki wajah yang mirip dengan ayahnya. Aku juga tak suka dengan sikap kakaknya itu, untung bukan ia yang menjadi mate mu Seth"
"Kau sebenci itu dengan paman Ronald?"
"Kau memang tidak membencinya? Ia telah membunuh paman Richard, aku telah menganggap paman Richard sebagai ayah kedua ku tapi ia malah membunuhnya, tidak secara langsung tapi tetap saja ia dalang di balik itu semua walau banyak rakyat yang tidak tahu tapi banyak juga rakyat kerajaan Finbar yang tidak terlalu suka apalagi saat Romeo menjadi raja, bukannya seharusnya anak paman Richard lah yang menjadi raja?"

"Aku salut kau bahkan masih mau menjalin hubungan baik dengan kerajaan itu setelah Romeo menjadi raja di sana" lanjut Draco
"Aku paham perasaan mu, untung saat itu ayah membantu paman Richard walau ternyata paman Richard tak bisa di selamatkan, tapi ibu selalu bilang agar kita tak menyimpan dendam pada seseorang"
"Aku paham, tapi aku masih tak bisa menerima walau paman Ronald baik tapi itu semua hanya sebuah kebohongan"
"Aku tak merasakan kebohongan saat paman Ronald berbuat baik pada kita, mungkin karena itu Rebecca menjadi gadis yang baik. Yang memiliki tabiat malah istri paman Ronald, aku benar-benar merasakannya saat aku berkunjung dan bertemu dengannya"
"Ah aku tau tabiat buruk Romeo ternyata berasal dari ibunya, tapi tetap saja aku masih bisa tak menerimanya"
"Itu menjadi urusan mu, lagian paman Ronald telah meninggal kau harusnya memaafkan dia, kakak"

"Aku akan berusaha memaafkan tapi aku tidak yakin apalagi ia telah membunuh bibi Athaya juga 3 tahun sebelumnya" ucap Draco sambil menatap langit biru di atas sana.

"Yang membunuh bibi Athaya adalah istri paman Ronald bukan paman Ronald, kakak"
"Hah?! Kau yang benar saja? Memang kau tau itu dari mana Seth?"
"Baru-baru ini aku bertemu orang bernama Hans"
"Hans?" beo Draco
"Ia adalah tangan kanan paman Ronald" Setelah itu Seth menceritakan apa yang Hans ceritakan padanya (kurang lebih sama kaya yang di ceritain Hans ke Tera, di chap 10).

"Yang benar saja?! Aku tak tau ternyata hubungan paman Ronald sangat rumit seperti itu? Jika memang paman Ronald tidak mencintai istrinya untuk apa ia menikahinya? Aku tau istrinya salah tapi ia juga salah, jika saja paman Ronald mencintai istrinya mungkin paman Richard dan bibi Athaya masih ada hingga saat ini"

"Lantas kau tau anak paman Richard dimana?"
"Niel adalah putra paman Richard, kakak"
"Kau tak menyadarinya? Ia mirip dengan bibi Athaya dan paman Richard apalagi saat maniknya berubah jadi merah" lanjut Seth, Draco lalu terdiam mulai kembali mengingat-ingat wajah Athaya dan Richard yang sudah lama tak ia lihat.

"Apalagi saat Niel mengatakan 'apa yang kau miliki saat ini adalah hasil rampasan, tak usah berbangga dengan apa yang seharusnya jadi milik orang lain' pada Romeo bukankah itu menjelaskan segalanya?" ucap Seth saat Draco masih terus terdiam.

"Ah kau benar, ia memang mirip dengan paman Richard dan bibi Athaya pantas saja mukanya tak asing, sial kenapa aku baru menyadarinya? Padahal dulu aku sering sekali bermain dengannya" ucap Draco setelah lama ia berpikir.

Seth lalu tersenyum, dulu ia tak terlalu sering bertemu dengan Niel karena ia biasanya akan ikut sang ayah, berbeda dengan Draco yang akan menghampiri Niel. Tapi ia memang pernah bertemu dengan Niel saat ia dan sang ayah sedang berbicara dengan paman Richard dan Niel datang memangil untuk makan. Saat itu Seth ingat selalu memperhatikan Niel dari jauh, ia tak berani seperti sang kakak yang bisa bermain dengan Niel dari dekat.

"Tapi kenapa Niel tak mengenalku ya?" tanya Draco
"Mungkin ia mengalami shock saat itu dan tak ingat kejadian sebelumnya"
"Mungkin saja, ah aku jadi merindukan saat-saat dulu"
"Ia mate ku jika kau lupa"
"Eh kau ini pelit sekali pada kakakmu ini, Niel sudah aku anggap adik tak lebih tak usah cemburu" ucap Draco
"Aku tak perduli" balas Seth.

Seth lalu bangun dan menghampiri Zara, saat melihat anaknya itu melambai dan meminta untuk ikut bermain,
"Hei, Seth, hei, kau ini" ucap Draco sambil mengurut pelan keningnya.

"Dia benar-benar seperti ayah saat cemburu seperti itu" ucapnya lalu menggerakkan kepalanya
"Ah benar, berarti ini saat yang tepat untuk memintanya pulang karena sepertinya tugasnya telah usai" ucapnya lalu bangun dan segera pergi entah kemana.






Continue...

Omega Queen || Nomin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang