Tera, Danzel, Hazia, Hendry dan Niel kini setelah sampai di rumah keluarga Hazia. Niel masih terus menutup matanya ini sudah dari 5 jam yang lalu dan Niel belum membuka matanya, Hazia di sampingnya nampak khawatir.
Tak lama Tara datang ke kamar Hazia, tangannya terulur menyentuh pundak putra bungsunya. Hazia terkesiap lalu menatap sang ibu, Tera tersenyum menatap Hazia.
"Hazia tidur dulu sayang ini sudah malam" ucap Tera
"Ibu tapi dari tadi Niel masih belum membuka matanya, Hazia khawatir dengan Niel ibu" ucap Hazia
"Ibu tau, ibu juga sama khawatirnya dengan Zia tapi jika Zia sakit, Zia tidak akan bisa menjaga Niel" jelas Tera."Tapi ibu sebenarnya apa yang terjadi dengan Niel ibu? Tolong jangan rahasiakan apapun tentang Niel ibu, Hazia juga teman dekat Niel ibu, apa Hazia tidak layak untuk mengetahuinya. Ibu dulu pernah tinggal di Fanha bukan?" tanya Hazia pada ibunya
"Benar ibu pernah tinggal di Fanha, tidak sayang bukan tidak layak tapi belum waktunya sayang" ucap Tara
"Lantas kapan Hazia bisa tau itu ibu?" ucap Hazia sambil menatap sedih ke arah Tera.Tera merasa kasihan menatap anaknya yang menatap melas padanya, akhirnya dirinya merubah keputusannya,
"Baiklah, biar ibu ceritakan" ucap Tera, Hazia yang mendengar itu lalu segera mendekat ke arah sang ibu."Dulu ibu memang tinggal di Fanha, kota yang dekat dengan kerajaan Finbar"
"Ibu dari kecil tinggal di Fanha bersama kedua orang tua ibu, saat itu ibu masih berumur 9 tahun"Flashback
Terangga atau yang kerap di panggil Tera itu adalah omega yang berasal dari Kerjaan Finbar, lebih tepatnya kota Fanha, kota yang berdekatan dengan kerajaan Finbar. Dari kecil Tera sering membantu sang ibu untuk berjualan makanan tradisional di pasar, namun hari itu dirinya izin kepada sang ibu untuk sekedar berjalan-jalan di dekat sini, rasa penasarannya sedang membumbung tinggi dan sang ibu mengizinkan setelah mewejangi sang anak. Tera yang saat itu berumur 10 tahun di kejutkan dengan suara tangisan saat menginjakan kaki di sebuah taman yang sepi.
Dilihatnya seorang anak yang mungkin seumuran dengannya, surainya hitam pekat, Tera lihat anak itu menangis sambil terduduk menatap pada luka di kakinya.
Tera berjalan ke arah anak itu, tangannya terulur untuk menyentuh bahu anak itu,
"Kamu kenapa?" tanya Tera
"Aku tadi lagi lari terus jatuh, sekarang kaki aku luka" ucap anak itu sambil terisak.
Saat anak itu menatap Tera, bisa Tera lihat pupil biru milik anak itu yang begitu indah."Apakah kau masih bisa berjalan? Ayo ikut aku untuk mengobati lukamu"
"Aku akan mencobanya" ucap anak itu, setelah itu anak itu mencoba untuk berjalan namun anak itu malah meringis kesakitan, seperti selain terluka, pergelangan kaki anak itu juga terkilir.Tera pun membantu anak itu, dirinya inisiatif untuk menggendong anak itu lalu berjalan menuju ke arah kedai sang ibu.
"Ibu, tolong Tera, anak ini kakinya terkilir dan terluka ibu" ucap Tera, ibu Tera yang saat itu sedang istirahat nampak terkejut lalu segera memindahkan anak itu untuk duduk di tempat yang menjadi tempat duduknya ibu Tera sebelumnya."Ini bagaimana bisa jadi seperti ini?" tanya ibu Tera, anak itu lalu menjelaskan
"Tadi sedang mengejar kupu-kupu yang terbang, tapi Athaya tak melihat sekitar lalu terjatuh" jelas anak itu yang ternyata bernama Athaya
"Lain kali Athaya hati-hati ya" ucap ibu Tera sambil mengobati luka pada kaki Athaya.Setelah mengobati luka dan kaki terkilir Athaya kini Tera tengah menemani Athaya untuk kembali ke taman tadi, karena Athaya sendiri memiliki janji dengan seseorang, karena masih khawatir dengan keadaan Athaya, Tera pun berinisiatif untuk mengantar Athaya.
Setelah berterima kasih pada ibunda Tera, Athaya dan Tera pun akhirnya kembali ke taman itu. Di perjalanan keduanya memulai untuk berkenalan karena hanya Tera yang tau nama Athaya sedangkan Athaya tidak tau nama Tera. Mereka banyak mengobrol karena banyak kesamaan apalagi mereka seumuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omega Queen || Nomin [END]
FanfictionNiel adalah seseorang yang hidup sebatang kara di dalam suatu hutan, sampai suatu hari dirinya menemukan seorang pria yang tergeletak tak berdaya di pinggiran sungai dekat rumah sederhana miliknya. a/n ;warning, cerita ini banyak typo jadi aku mau m...