bab 39 ; epilog.

5.7K 283 7
                                    





Niel berjalan dengan pelan di dampingi Romeo, hari ini adalah adalah hari penobatan nya, ia menatap seluruh rakyatnya, semua orang begitu terpesona kala melihat sosok Niel, dirinya begitu cantik, rambut blonde nya yang agak panjang tertiup angin dengan lembut.

Mata birunya yang tersorot matahari pagi, begitu indah di pandang, Romeo saja bahkan hampir jatuh cinta jika tak mengingat saudaranya ini telah menjadi milik raja Anwealda.

Beberapa kata ia ucapkan, suara nya yang berat namun halus itu terdengar membuat penduduk yang datang mendengarkan dengan khidmat.

Hari itu Niel Richard resmi menjadi raja baru kerajaan Finbar, ia tersenyum pada seluruh rakyatnya membuat semuanya bersorak menyambutnya sebagai raja baru Finbar.



Penobatan pun selesai, di bawah rakyat masih berpesta mereka tengah menikmati hidangan yang memang sengaja di sediakan pihak kerajaan, Niel tersenyum kala melihat Seth berdiri di seberangnya sambil menggendong Zara, ia lalu melangkah mendekati Seth.

"Kekasihku memang hebat, padahal waktu itu aku mengatakan akan membantumu tapi nyatanya tanpa aku bantu kamu sudah berada di titik ini" Seth lalu menutup mata Zara dan mengecup bibir Niel lama, membuat Niel tersenyum, Seth juga tak lupa membubuhkan ciuman sayang di kening Niel.

Zara melepaskan tangan Seth yang menutupi matanya, ia merenggut dan itu membuat kedua orang tuanya tertawa kecil melihat tingkah miliknya, menggemaskan sekali.

Niel telah mengatakan pada Zara, mungkin nanti yang akan menggantikan dirinya adalah Zara ketika dewasa, umur Zara sudah menginjak 8 tahun dan dia anak yang mudah mengerti.

Niel bersyukur, ia yang dulunya selalu merasa tidak berguna jika hidup kini merasa beruntung karena dirinya masih bisa menghirup napas dengan bebas, ia sangat bahagia, ia sangat berterimakasih pada tuhan dan menarik semua penyesalannya selama ini.

"Jika begitu mari ke ruang makan, semua orang telah menunggu raja baru Finbar" Niel yang mendengar itu mencubit pinggang Seth,
"Jangan menggodaku seperti itu" balasan itu membuat Seth terkekeh,
"Baiklah, baiklah jika begitu ayo kita ke sana" ucap Seth sambil merangkulnya mesra pinggang Niel, tangan kirinya masih menggendong Zara.

Saat sampai di sana, baik keluarga Hazia dan Seth ada di sana, Rebecca, Romeo, Sebastian dan para petinggi juga para pasukan khusus ada di sana, Niel tersenyum pada semuanya. Mungkin ini tak seperti rencana awalnya, tapi akhirnya seperti ini membuat Niel tak menyesal.

"Bersulang untuk raja baru Finbar!" seru Romeo dan semuanya langsung bersulang, suasana di sana begitu bahagia.

Romeo dan Rebecca tak pernah merasa sebahagia ini, walau baru kehilangan sang ibu mereka dapat merasakan kebahagiaan yang membuncah, Romeo sendiri merasa tak masalah melepaskan jabatannya jika ia dapat merasakan kebahagiaan seperti ini.

Seth sendiri bersyukur, ia bersyukur bisa mengenal Niel, ia mencintai Niel dengan sangat, matanya menatap penuh kasih pada Niel yang tengah bercanda dengan Hazia dan juga Rebecca.

Draco menatap sang adik, baru kali ini ia melihat senyuman sang adik yang setulus itu, rasa cintanya yang besar pada Niel begitu terasa, ia menyenggol bahu Seth membuyarkan fokus Seth.

"Kekasih mu tak akan kemana-mana Seth, jangan terus menatapnya" goda Draco
"Bukankah aku juga harus mengatakan hal itu padamu? Kau juga tengah berkencan dengan Hazia kan kakak, kau juga dari tadi menatapnya penuh cinta" ucap Seth, Draco terdiam, aduh adiknya ini peka sekali.

Seth yang melihat itu terkekeh, kapan lagi bisa menggoda kakaknya itu.

Di sudut ruangan, ada Saint yang jari-jarinya bertautan dengan milik Steven, keduanya nampak malu-malu padahal malu-malu bukan karakter Steven sekali, ayah Steven yang juga berada di sana tersenyum kecil, putranya telah menemukan cintanya.

Tak hanya kedua orangtuanya, Zara juga merasa bahagia, ia sangat amat beruntung karena dapat bertemu dengan Niel saat itu, jika tidak ia pasti tidak dapat berada dalam moment ini.

Para orang tua juga menatap para anak-anak bahagia, terutama pada Niel, setelah sekian lama akhirnya Niel dapat kembali tertawa dengan riang, seperti Niel kecil dulu.

"Athaya, Richard, putra kalian telah berhasil, ia sudah kembali tersenyum seperti terakhir kali ia bersama kalian" batin Javernest, Tyaga, Terangga dan juga Danzel.

Semuanya berakhir bahagia, ini juga awal dari dalamnya hubungan mereka, semoga mereka selalu di iringi kebahagiaan.







End.





a/n ;yeayy end beneran, dengan ini omega queen resmi tamat.

Makasih atas semua dukungan dan kasih sayang kalian ges, yang udah dukung cerita ini sampai titik ini, sayang kalian semua deh pokoknya, yang udah baca, vote sama komen, makasiii dengan banyak cintahh

Maaf yya kalian ini di buat nunggu terus tapi sabar bngt mau nunggu cerita ini bahkan sampai selesai, sekali lagi terimakasih ges dan sampai ketemu di cerita lain punya rain, dadaaaaah.

Omega Queen || Nomin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang