Spesial Part

969 56 2
                                    





Niel memutuskan untuk berkunjung ke rumah lamanya, rumah yang sudah ia tinggali selama hampir 11 tahun ini begitu banyak kenangan di dalamnya, rumah ini masih terawat karena Niel menugaskan beberapa orang untuk selalu merawat rumah ini, rasanya rindu.

Sudah setengah tahun Niel meninggalkan rumah ini, ia ingin tinggal lagi di sini tapi ia memiliki tanggung jawab di rumahnya yang lain.

Ia tersenyum saat para hewan menghampirinya, ia berterima kasih pada semuanya, karena mereka menopang Niel sampai saat ini, mereka juga yang melindungi Niel.

Air matanya meluruh, ia memeluk sebisa yang ia bisa, hewan-hewan juga mengerubungi nya, mereka menyampaikan sayang mereka pada Niel, membiarkan Niel menangis dalam pelukan mereka.

Niel telah masuk ke rumah miliknya ia berdiam di kamar, menangis membuat ia cukup lelah, merebahkan dirinya di atas ranjang, ia mengantuk dan memutuskan untuk tertidur.

Waktu berjalan hingga hampir menjelang malam, Niel sudah meminta tolong pada Hendry dan Hazia untuk menjaga Zara sementara waktu, karena putranya itu pasti akan mencarinya.

Hawa panas mulai terasa di tubuhnya, padahal dirinya hanya memakai baju tipis juga celana pendek, tak mungkin ia merasa kepanasan dan hawa dingin juga terasa menusuk.

Tapi entah mengapa rasanya begitu panas dan haus, ia turun dari ranjangnya dan berjalan pelan ke arah dapur, mengambil gelas lalu mengisinya dengan air dan meminumnya, untung ada air yang tersedia, ia benar-benar kehausan tapi sudah beberapa kali ia meminum air rasa haus itu tak kunjung hilang.

Pintu di ketuk, ia langsung mengalihkan tatapannya ke arah pintu, berjalan dan membuka pintu, dapat dirinya lihat ada Seth yang berdiri di hadapannya, pupil mata yang biasanya berwarna hitam jelaga itu berubah menjadi biru malam yang indah.

Panas tubuh di tubuhnya semakin terasa, Seth di hadapannya tersenyum, netranya langsung menatap pupil Niel yang kini telah berubah menjadi merah,
"Alpha..." panggilan pelan, Seth masuk ia memeluk pinggang Niel lalu mengunci pintunya.

"Ratu ku yang cantik..." ucapnya sambil mengelus pipi Niel yang memerah, Niel menikmatinya elusan di pipinya itu, matanya terpejam.

Tak lama, tangan Seth menarik dagu Niel dan mengecup kedua mata Niel yang terpejam, hidung Niel, lalu kening Niel lama.

Niel membuka matanya perlahan, menatap iris biru sapphire milik alphanya, tangannya naik lalu membelai halus rahang rajam Seth. Kedua tangannya memeluk leher Seth, matanya kembali tertutup menyembunyikan mata merah ruby miliknya kala Seth kembali mendekatkan wajahnya.

Seth mengecup bibir Niel, bibir Niel terbuka sedikit dan Seth langsung memasukkan lidahnya ke dalam mulut Niel, membelit lidah Niel, bunyi kecipak mereka terdengar begitu jelas karena sunyi nya malam.

Niel melenguh pelan lalu meremat bahu Seth, Seth melepaskan ciuman mereka kembali menatap Niel, suara beratnya berbisik di samping telinga Niel.

"Malam ini akan aku buat dirimu menjadi milikku, seutuhnya."

Setelah itu, kalian bayangin aja sendiri kelanjutannya ya, terimakasih.

Keesokkan harinya mereka tersadar atas apa yang mereka lakukan, muka Seth sangat merah sedangkan Niel sepertinya dari kepala hingga kaki seluruhnya merah. Ia menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya.

Seth mengambil bajunya yang berceceran dan menggunakannya, ia berucap dengan gemetar,
"Niel, aku akan menyiapkan air hangat dan makanan kamu tunggulah di sini" Niel tak bersuara, ia hanya menganggukkan kepalanya saja.


Semua sudah kembali rapi, Niel sudah mandi dan berpakaian, Seth juga. Mereka juga telah makan sarapan yang sudah Seth buat, sepasang mate itu kini tengah duduk di sofa dengan suasa yang canggung.

Mereka merenung dengan pipi yang bersemu, baik itu Seth ataupun Niel.

"Kenapa masih malu, kalian sudah melakukan hal sejauh itu?" ucap sisi omega milik Niel
"Yang benar saja, bagaimana aku tidak malu? Kamu ini masa tidak punya malu"
"Ya untuk apa malu pada pasanganku, kita kan sudah melihat tubuh telanjang satu sama lain semalam"
"Heiiiii" menutup telinganya dan itu membuat Seth mengerutkan alisnya.

"Niel kamu tidak apa?" Seth khawatir
"Ah tidak, aku tidak apa" balas Niel cepat dan suasana itupun kembali canggung, kali ini giliran Seth yang mengobrol dengan sisi alphanya.

"Semalam itu sangat panas"
"Diam"
"Semalam itu sangat wow"
"Diam"
"Semalam Niel-"
"Sttt diam, kamu ini tuli atau bagaimana sih, diam tau diam tidak?"
"Cih, malu konon padahal semalam kamu juga menikmatinya"
"Diem hei."
"Baiklaaaaaaaah".

"Oh iya Seth, hari ini apa kamu tidak memiliki pekerjaan?"
"Ah tidak, aku telah meminta Saint untuk mengurusnya"
"Ah begitu, baiklah"
"Iya, oh umm ngomong-ngomong Niel"
"Apa pa Seth?"
"Ada yang ingin aku katakan padamu".

"Apa itu?"
"Begini, karena kita telah melakukan hal ini dan aku merasa bersalah karena telah melakukannya sebelum kita menikah, aku akan mengajakmu menikah saja, mau, maukah kau menjadi permaisuriku, Niel?"

Niel terdiam, apakah Seth tengah melamarnya? Ia terkekeh, tapi lucu sekali melihat raut mukanya itu, ia memelas. Niel mengangguk mengiyakan, tak ada alasan ia menolak bukan?

Seth tersenyum sumringah, ia menarik Niel kedalam pelukannya, lalu mengecupi seluruh wajah Niel,
"Sekarang tak ada alasan lagi jika kamu tak bisa tinggal bersama dengan ku lebih lama, mulai saat ini dan selamanya kamu akan tinggal bersamaku" Niel terkekeh dan hanya mengangguk dan suasa canggung itu pun menguap entah kemana.





















Keduanya lalu menyiapkan segalanya untuk hari spesial mereka, pihak kedua keluarga tentu kaget dengan kabar itu tapi mereka senang dan turun membantu.

Rampung sudah persiapan mereka dan hari ini tepat di ulah tahun Niel yang ke 23 pernikahan Seth dan Niel diselenggarakan, resepsi di adakan di dua tempat di Finbar dan Anwealda.

Pemberkatan sendiri di laksanakan di gereja yang dulu juga menjadi saksi bersatunya orang tua Niel, Athaya dan Richard.

Semua turun bahagia dengan menikahnya raja Anwealda dan Finbar itu, tak lama Niel akan turun dari jabatannya digantikan Seth dan Draco mau tidak mau harus menggantikan Seth sebagai raja selanjutnya. Ujungnya walau ia tak ingin, ia tetap harus menjadi penerus tahta.







Continue....

a/n ; shimeh i can't make a romantic proposal

Omega Queen || Nomin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang