Seth kini telah sampai di kandang kudanya, namun dirinya sadar akan sesuatu,
"Sepertinya aku harus menyamar agar tak di ikuti, bisa bahaya Niel jika ada yang mengikuti ku" ucap Seth dan segera berbalik dan jalan ke arah kamarnya.Saat selesai berganti pakaian juga jubah yang akan membantunya menyamar, Seth bertemu dengan Draco yang baru saja keluar dari perpustakaan,
"Hei adikku, kau ingin kemana?"
"Ah kakak, aku ingin ke rumah Niel, mengantarkan bingkisan dari ibu"
"Bukankah tadi pengawal yang ibu suruh? Mengapa sekarang bingkisan itu ada di tangan mu?"
"Aku yang memintanya"
"Mengapa? Kau merindukannya?" tak Draco sangka anggukan kepala yang akan ia dapat dari Seth, siapa sangka?"Kau jujur sekali adikku, jika begitu biar aku ikut bersamamu"
"Kenapa?"
"Apanya yang kenapa? Oh kau hanya ingin berdua saja bersama Niel mu itu?"
"Tapi dia belum menjadi milikku kakak"
"Mungkin saja dalam waktu dekat dia akan jadi milikku"
"Doakan saja" balasan Seth membuat Draco tersenyum."Jika begitu aku tanya, kau akan naik apa untuk pergi ke sana? Lalu untuk apa jubah yang kau pakai ini?"
"Oh aku akan menaiki kuda, aku memakai jubah agar bisa membantu ku untuk menyamar"
"Kenapa kau harus menyamar segala?"
"Agar tak ada yang mengenaliku"
"Bukannya jika seperti ini orang-orang malah akan curiga kepadamu?"
"Kau benar juga, kakak"
"Begini saja, aku tetap akan ikut bersamamu-"
"Tapi kenapa?"
"Kenapa masih bertanya? Kau tidak pintar membuat alasan dan jangan potong ucapan ku"
"Baiklah" ucap Seth lesu."Kita akan naik kuda bersama, kau tak usah memakai jubah seperti ini, biasa saja saat nanti di kota dan orang-orang bertanya kita hanya perlu menjawab kita sedang melakukan jalan-jalan santai sekalian meninjau lokasi-lokasi tertentu, dengan seperti ini kita dapat melakukan dua tugas sekaligus"
"Dua tugas?" beo Seth
"Iya, dua tugas, satu mengantarkan bingkisan ibu pada Niel dan tugas dua ku untuk meninjau lingkungan, agar tahu mana yang harus di perbaiki dan mana yang harus sarana nya di tambah atau di ganti"."Ah baiklah, jika begitu mari kita pergi kakak"
"Ayo adikku" balas Draco, kedua adik kakak itu pun berjalan beriringan ke kandang kuda kerajaan.Setelah menempuh jarak cukup jauh, kedua adik kakak itu kini tengah berdiri di depan jembatan yang menjadi penghubung hutan Amalthea, sesuai rencana dari Draco. Mereka turun dari kudanya dan tak lama kemudian mereka terdiam, jika di sana banyak hewan buas lantas bagaimana mereka bisa masuk ke hutan itu dan menemui Niel?
"Sekarang bagaimana? Kita tak bisa asal masuk saat kita tanpa senjata"
"Sudah sejauh ini tidak mungkin kita kembali lagi ke kerajaan, lagian ini amanah dari ibu"."Kita terobos saja jika begitu, lagian kita bukan seseorang yang terlihat mengancam juga karena tidak membawa senjata apapun, mungkin mereka masih mengenali wajahku? Mereka mengantarku saat aku akan pulang" ucap Seth setelah lama berpikir
"Yang benar saja? dan kenapa nada mu sangat tidak meyakinkan seperti itu?" Seth hanya terkekeh untuk membalas apa yang kakaknya ucapkan.Draco menghela napasnya, sudah tahu di sini banyak hewan mengapa dia tak memikirkan rencana terlebih dahulu?
"Kau yakin tentang itu? Jika kita mati tak ada yang tau loh"
"Kakak kau ini kenapa berbicara begitu, jangan berbicara hal negatif seperti itu"
"Yah kan siapa tahu?"
"Tapi ide mu boleh juga, mari kita coba" lanjut Draco.Bermodalkan nekat, kedua kakak adik itu memasuki hutan Amalthea dengan tenang, yah tenang di luar panik di dalam maksudnya. Hutan Amalthea sebenernya masuk jajaran hutan indah di wilayah kerjaan Anwealda tapi sayangnya di huni banyak binatang buas yang membuat banyak orang urung, kecuali jika mereka yang nekat ingin pergi ke hutan Amalthea tapi tak sedikit orang yang akan putar arah kala tak sengaja melihat tatap hewan buas yang mengintai mereka dari jauh.
Hewan buas yang hidup di hutan memang kadang menampakkan diri namun tak pernah keluar dari wilayah hutan, untungnya wilayah sebrang jembatan itu bukan wilayah hutan Amalthea jadi jika ada seseorang yang berdiam diri di sana dan melihat hewan buas, mereka masih bisa selamat, entah kenapa hewan itu bukan sampai seperti itu? Sebelumnya bahkan jika di luar batas hutan pun, hewan akan keluar dan memangsa mangsanya seperti seharusnya, mau apapun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omega Queen || Nomin [END]
FanfictionNiel adalah seseorang yang hidup sebatang kara di dalam suatu hutan, sampai suatu hari dirinya menemukan seorang pria yang tergeletak tak berdaya di pinggiran sungai dekat rumah sederhana miliknya. a/n ;warning, cerita ini banyak typo jadi aku mau m...