The story of their children, part 1

1.2K 51 2
                                    





Sudah 18 tahun berlalu dari hari besar keduanya, Niel dan Seth di karuniai tiga orang putra dari pernikahan mereka, putra pertama mereka bernama Smith Serenson berusia 17 tahun, seorang alpha muda dengan rambut blonde dan bermanik ruby, dengan paras mirip sang ayah.

Putra kedua mereka adalah Mills serenson, seorang omega dengan rambut hitam legam ayahnya dan manik shappier, berusia 15 tahun, dengan paras mirip sang ibu.

Putra bungsu mereka Henry Serenson, gender keduanya adalah alpha, bermanik heterocromia shappier di sebelah kanan dan ruby di sebelah kiri, berambut half blonde dan hitam, berusia 10 tahun, dengan paras campuran kedua orangtuanya.

Hazia dan Draco juga telah menikah, di karuniai sepasang putra putri, anak pertama mereka Lane Kaiser berumur 15 tahun seorang alpha dengan rambut ungu Hazia dan mata green forest milik Draco, parasnya mirip sekali dengan Draco.

Putra kedua mereka bernama Milo Kaiser, seorang omega dengan rambut hitam milik sang ayah dan manik ungu sang ibu, berusia 11 tahun dengan paras yang sangat mirip sang ibu.

Steven dan Saint pun telah menikah dan di karuan satu orang putra, seorang alpha muda berumur 16 tahun dengan ciri fisik yang sangat mirip sang ibu, Saint hanya menyumbang tinggi, selebihnya sangat mirip dengan Steven, Franky Georgio.

Hendry sendiri juga telah menikah dengan seorang omega yang ia tolong saat sedang bertugas, ia dikaruniai seorang putri bergender omega yang sangat mirip dengannya, istrinya bahkan sampai protes ia yang lelah mengandung tapi mengapa putrinya sangat mirip dengan Hendry, Hendry berucap 'ia kan putri ku' dan sang istri juga tak bisa memungkiri itu, karena jika anaknya tidak mirip dengan Hendry atau dirinya malah aneh, berusia 15 tahun bernama Amilia Hendry.

Rebecca telah di lamar oleh alpha dari sebrang, ia diboyong suaminya untuk tinggal di sana, memiliki dua putri kembar dengan gender omega.

Romeo sendiri, masih sendiri hingga saat ini, entah karena belum bertemu matenya atau karena tak ada keinginan untuk menikah, ia tidak yakin bisa manjadi kepala keluarga dan suami serta ayah yang baik, ia hanya akan berkunjung ke rumah adik atau saudaranya untuk bertemu dengan para keponakannya dan bermain bersama mereka.

Juga Zara, putra sulung Niel itu kini telah berumur 25 tahun, gender keduanya adalah alpha, maniknya kini berumah menjadi merah seperti kebanyakan alpha keturunan Finbar, dengan rambut coklatnya, ia menjadi alpha yang cukup di gandrungi oleh banyak omega dan beta, tapi karena parasnya yang cantik alpha pun banyak yang mencoba mendekatinya.

Termasuk adiknya sendiri, Smith Serenson yang selalu menempel padanya, awalnya Zara pikir karena Smith adalah adiknya ia membiarkan, tapi semakin Smith dewasa semakin pula ia memperlihatkan ketertarikannya pada Zara, itu bukan sesuatu yang akan di keluarkan oleh sang adik pada kakaknya.

Apalagi secara garis keturunan ia adalah paman dari Smith dan adik-adiknya, Zara memang telah mengetahui tentang itu, ia mengerti tapi hingga saat ini ia masih memanggil Niel dan Seth, ibu dan ayah.

"Ayolah kakak, kakak mau ya jadi kekasihku?" ini sudah ajakan yang ke berapa kali Smith pada Zara, dan ucapan Zara pasti tidak.

"Mengapa? Aku sudah dewasa, aku sebentar lagi akan 18 tahun loh, kenapa kakak masih tidak mau menjadi kekasihku?"
"Adik kecil, ingat aku kakakmu, secara keturunan aku paman mu, dan aku adalah alpha, kamu harusnya mencari seorang omega bukan alpha"
"Lantas kenapa dengan itu semua? Aku tidak keberatan, mau kamu siapapun itu aku menginginkan mu"
"Tidak bisa adik kecil, lebih baik sekarang kamu berangkat, sebentar lagi akan jam 7, kakak ada pekerjaan, sampai jumpa adik kecil" ucap Zara sambil berjalan menjauh dari Smith.

"Maaf kakak, tapi apa yang aku inginkan harus menjadi milikku, aku tidak perduli kamu kakakku, pamanku atau bahkan karena kamu alpha, tak ada sesuatu yang dapat menghalangi ku" ucap Smith lalu berlalu dari sana, Niel yang baru sampai dan berada di lorong samping mendengar itu semua, Smith menuruni kepribadian omega miliknya, bagaimana ini? Ia merasakan firasat buruk tentang ini.

"Tenanglah putra kita tak akan melakukan hal bahaya, dan wajar dia menuruni sifat ku, dia kan juga anakku"
"Iya tapi tujuannya adalah kakaknya sendiri, bagaimana sih kau ini"
"Ya apa masalahnya, lagian Zara bukan kakak kandungnya kan?"
"Tapi ia kan paman Smith"
"Oh kau benar juga, tapi dia bukan adik kandung mu juga jadi ya tidak ada masalah lah dengan itu"

"Kau ini benar-benar ya, sifat buruk Smith memang menurun dari mu"
"Yang benar saja kamu mengatakan sifatku buruk?"
"Kan memang kenyataannya"
"Enak saja"
"Sudah ah, aku harus mengatakan ini pada Seth, aku khawatir"
"Aku yakin Seth juga akan setuju dengan ini"
"Terserah mu lah".

Niel berlalu dari sana setelah berbincang beberapa hal dengan sisi omeganya. Sisi omeganya ini selain bringas, bar-bar juga ternyata.
"Heii!!"
"Diam, itu kenyataan tak usah kamu bantah"
"Jahat sekali". Niel pun membiarkan saja sisi omeganya dan pergi untuk mencari Seth.

Di kereta kuda, ada Smith yang tengah cemberut, didepannya ada Mills yang menatap kakaknya aneh,
"Kenapa? Di tolak lagi oleh kak Zara?"
"Diam berarti iya, kau ini lagian tak ada lelahnya, jawaban kak Zara pasti tidak, itu sudah jelas"
"Diam adik kecil, aku tak akan pernah menyerah sebelum kak Zara jadi milikku"
"Hei jangan memanggilku seperti itu, hanya kak Zara yang boleh memanggilku seperti itu, lagian memang ada waktu mu untuk mendapatkan kak Zara? Ia di minati banyak orang, kak Zara kan juga alpha ia pasti akan mencari omega"

"Cih pilih kasih, tak akan ku biarkan"
"Terserah ku, coba saja kalo bisa, sudah ya aku mau turun, ini sudah sampai di sekolah, bye kakak ku yang menyebalkan"
"Heiiii" tapi sang adik tak mengindahkannya dan turun dari kereta lalu segera masuk ke sekolah tempat ia mencari ilmu,
"Anak itu benar-benar, nurun dari siapa itu? Ayah dan ibu tidak seperti itu" nak kamu tidak tahu sisi alpha ayah dan omega ibumu bagaimana.

Smith pun ikut turun dan berjalan berlawanan dengan sang adik, dirinya telah berada di kelas, ia termenung di bangkunya, sampai ia di kejutkan oleh Franky yang merangkul bahunya.

"Ada apa sih kawan, masih pagi dirimu sudah termenung?"
"Biasalah"
"Kak Zara lagi? Sudahlah kawan, banyak yang mau dengan mu mengapa tak memilih saja salah satu dari mereka?"
"Yang ku mau kak Zara, bukan mereka"
"Kau ini keras kepala sekali"
"Diam atau aku bilang pada Mills kau menyukainya"
"Baiklah, baiklah aku diam, kau ini bisanya mengancam".

"Tapi memang lebih baik kau menyerah saja Smith, kak Zara adalah kakak mu ya walau bukan kandung tapi tetap saja ia pasti akan menolakmu hingga ia nanti punya omega. Sebelum kamu sakit hati karena ia menjadi milik orang lain lebih baik kamu mulai move on"
"Hah? Move on? Bahasa mana itu?"
"Kau ini tidak gaul sekali, itu bahasa dari barat, bahasa gaul atau keren, artinya kamu harus bergerak mencari yang baru, alias melupakannya bro"
"Cih kamu terlalu banyak bergaul dengan anak dari barat itu"
"Kenapa, kau cemburu? Oh kau beralih dari kak Zara padaku, seleramu memang sesama alpha kah bro? Tapi maaf hatiku hanya untuk adik cantikmu itu, Mills serenson. Kau cari yang lain saja ya kawan?"

"Kau kebanyakan bermimpi, bukan berarti Mills mau juga dengan mu"
"Kau jahat sekali, tidak mendukung sahabat baikmu ini"
"Seperti kau mendukung ku saja"
"Ini mendukung bro, jika tidak mendukung aku tak akan perduli padamu dan membiarkan mu saja, aku hanya tak ingin dirimu terluka nantinya karena kamu keras kepala" sebenarnya apa yang Franky katakan ada benarnya juga tapi hatinya masih belum bisa dan terus menginginkan Zara menjadi miliknya.




Continue...

Omega Queen || Nomin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang