Romeo hanya dapat terdiam mendengarkan apa yang Niel katakan, ia merasa itu tidak mungkin, bagaimana bisa? Niel adalah seseorang yang selalu ingin ia temui saat kecil sekarang berdiri di hadapannya, jika di pikir-pikir wajahnya memang mirip dengan paman Richard dan bibi Athaya apalagi rambut dan matanya itu begitu jelas tapi ia masih tidak percaya.
Apalagi dengan fakta setelahnya yang ia dengar, ia tak mempercayai ibunya berbuat hal sekeji itu? Bibi Athaya adalah seseorang yang ia sayangi layaknya ibu sendiri karena bibi Athaya selalu menyayanginya tidak seperti sang ibu.
Melihat reaksi Romeo, Niel lalu tersenyum, ia tahu Romeo pasti tak akan menyangka hal itu, ia lalu berbalik setelah mengatakan kebenaran yang seharusnya Romeo ketahui. Tanpa melihat kebelakang ia terus berjalan, ia akan pulang karena sepertinya Zara sudah sangat khawatir padanya, perasaannya mengatakan hal itu.
Sebelum itu ia menatap Romeo yang masih termenung di tempatnya, ia tersenyum kecil,
"Itu terserah mu ingin mempercayainya atau tidak, tapi itulah kenyataannya, jika tidak percaya coba cari orang kepercayaan ayahmu, Hans" Niel lalu kembali berjalan dengan santai, sebenernya ia ingin memberikan 'salam' pada bibinya atau ibunda Romeo tapi itu pasti akan memakan cukup waktu jadi ia urungkan saja, itu bisa ia lakukan lain kali.Niel menghela napasnya lelah, ia sampai di depan rumah Hazia dengan langit yang tadinya biru menjadi orange, indah tapi pasti Zara sangat mengkhawatirkannya.
Ia membuka pintu di depannya dan berucap "aku pulang" dengan pelan, semua yang ada di ruangan langsung menatap ke arahnya, ia langsung dikelilingi semuanya membuat ia bingung.
"Ada apa ini?" tanya Niel, ia bisa melihat di sana bukan hanya ada Hazia beserta keluarga nya dan Zara tapi ada Seth dan juga Draco, apakah sedang ada acara? Bahkan kakak Hazia yang biasanya tak ada di rumah kini berada juga di sana.
"Apa sedang ada acara? Mengapa ramai sekali?" tanya Niel lagi, tapi ia tak mendapatkan jawaban ia malah di sambut suara tangis Zara yang tengah berlari kearahnya, Niel semakin bingung namun ia segera menggendong Zara dan menenangkan Zara yang tengah menangis.
"Zara, jangan menangis sayang, ibu kan sudah pulang" ucap Niel lalu menepuk punggung Zara yang tengah menangis sambil memeluknya
"Ibu, Zara takut..." ucap Zara sambil terisak, Niel lalu tersenyum, ia mengelus rambut putranya dengan lembut,
"Maafkan ibu yang membuat Zara khawatir ya?" ucap Niel dan diangguki Zara tapi sepertinya Zara tak ada niatan untuk melepaskan dan turun dari gendongan sang ibu."Niel sebenarnya kamu dari mana saja? Kamu tidak ada bilang apa-apa dan kamu pulang sampai mau larut begini, aku khawatir, Zara apalagi" ucap Hazia
"Maaf Hazia aku tadi memiliki sedikit urusan, aku pikir itu akan sebentar"
"Niel tapi kamu tidak apa-apa kan nak?" tanya Tera dan diangguki oleh Danzel,
"Benar Niel, apa tidak ada sesuatu yang terjadi?" ucap Danzel, Niel kembali tersenyum."Benar bibi aku tak apa dan paman aku tidak mengalami apapun, ah ada tapi aku bisa mengatasinya, tenang saja paman, bibi" ucapnya sambil tersenyum dan menatap pasangan tersebut.
"Niel..." Niel langsung mengalihkan tatapannya ke ara Seth dan tersenyum ke arahnya, Seth tanpa babibu langsung mendekat ke arah Niel dan memeluknya erat, juga Zara yang masih berada di pelukan Niel, Draco dan Hendry yang melihat itu tersenyum tipis.
"Aku tak apa, tak usah khawatir, tenanglah Seth" ucap Niel lembut, Seth tak berkata apapun tapi dari pupil nya Seth tahu Niel pasti melakukan hal yang berhubungan dengan balas dendam, entah apa yang ia lakukan tanpa Seth ketahui tapi di banding itu ia merasa bersyukur karena Niel baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omega Queen || Nomin [END]
FanfictionNiel adalah seseorang yang hidup sebatang kara di dalam suatu hutan, sampai suatu hari dirinya menemukan seorang pria yang tergeletak tak berdaya di pinggiran sungai dekat rumah sederhana miliknya. a/n ;warning, cerita ini banyak typo jadi aku mau m...