Part 10.2 : A Night With Arya

460 26 0
                                    

Tepat di hari ini sesuai dengan apa yang sudah Maudi janjikan pada Arya, mereka akan bertemu untuk pertama kalinya. Mungkin movie date tidak terlalu buruk, setidaknya kesempatan mereka untuk mengobrol tidak begitu banyak, jadi ada waktu bagi Maudi beradaptasi dengan pria itu.

Sejak pukul sembilan tadi, Arya terus menghubungi Maudi untuk meminta alamat kosan Maudi, agar nanti pria itu bisa menjemput Maudi di kosannya. Namun berbanding terbalik dengan Arya, Maudi sampai saat ini masih belum mau membalas pesan Arya. Yang Maudi lakukan saat ini malah menghubungi sahabatnya Indri, untuk meminta saran terbaik agar first meetnya dengan pria bernama Arya tesebut berjalan lancar. Bagaimana pun ini adalah pengalaman pertama bagi Maudi bertemu dengan stranger dari Bumble. Walaupun sebelumnya Maudi pernah bertemu Gerald tapi itu bukan lah pertemuan yang di rencanakan.

Tutt tuttt tuttt

Di kamarnya Maudi sedang menelpon indri, sambil memilih beberapa baju untuk bertemu dengan Arya nanti.

"Hallo Mau." Kini Maudi dapat mendengar suara Indri dari seberang sana.

"Hallo Indri! Bantuin gue please! Lo lagi santai ga?" Tanya Maudi masih mengobrak abrik lemarinya.

Maudi tau ini bukan pertama kalinya dia bertemu dengan seorang pria, bahkan Maudi sudah melakukan dating berkali-kali dengan Zian, tetapi rasanya semua itu sudah terlalu lama. Sejak masalah perjodohan itu muncul rasanya Maudi sudah tidak pernah merasa excited ketika dating dengan Zian. Oleh karena itu saat ini Maudi merasa sedikit bingung, dengan apa yang harus dirinya lakukan. Ditambah Arya adalah orang asing pertama yang sengaja Maudi temui.

"Lagi santai sih, emang bantuin apa?" Tanya Indri.

"Gue mau ketemu sama Mas Arya." Jawab Maudi.

"Wait, Arya ini yang mana? Kemarin-kemarin lo cerita banyak banget deh gue bingung, yang kali ini cowo yang mana." Tanya Indri.

"Itu loh yang orang dinas pariwisata, yang 26 tahun." Jawab Maudi.

"Oh dia yang kata lo best distraction itu? Yang dia terang-terangan main Bumble buat lupain mantannya yang selingkuh itu?" Tanya Indri lagi meyakinkan.

"Yupsie, betul betul betul." Ucap Maudi sambil menirukan gaya bicara kartun dua bocah kembar.

"Anjir juga ya, dia bisa stay lebih lama dari yang lain, boroknya dia juga udah dia bongkar di awal. Tapi ya bagus sih dia ajak lo ketemu, jadi lo bisa nilai dia langsung, tapi lo harus hati-hati Mau, dia tetep aja orang asing. Mana ini kali pertama buat lo kan, ketemu sama stranger yang disengaja." Kali ini Indri berusaha menasehati Maudi untuk lebih berhati-hati dengan orang asing.

"Iya makannya, ini gue mau minta tolong sama lo, pertama bantu gue pilih baju, ke dua bantu gue buat pilih looks make up, last but not least gue bakal share loc sama lo nanti pas jalan sama dia. Kalau di atas jam sepuluh gue belum baik ke kosan, gue minta tolong lo chat Mas Daus, lo udah pernah kenal juga kan sama dia." Jelas Maudi lagi.

"Ya udah coba video call." Perintah Indri. Maudi pun mengalihkan panggilan telpon tersebut menjadi video call.

"Kasih gue top three baju yang kira-kira mau lo pake." Perintah Indri, dan dengan cepat Maudi memilih beberapa baju yang menurutnya masuk dalam tiga besar outfit yang akan dia gunakan untuk malam hari ini.

"Looks ke dua bagus, casual tapi masih sopan, make upnya juga kalau bisa yang tipis-tipis aja tapi fresh." Saran indri.

"Rambut gue diapain ya?" Tanya Maudi.

"Di gerai aja kaya biasa, ujungnya lo curly aja. oh iya emang lo jalan jam berapa? Dia jemput lo ga?" Tanya Indri.

"Masih lama sih, Mas Arya baru bisa nonton yang jam 18.30 soalnya. Oh Iya! Gue hampir lupa belum share location alamat kosan gue. Menurut lo mending gue kasih lamat asli atau alamat abal-abal buat hati-hati?" Tanya Maudi lagi.

Bumble Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang