Pasca kembalinya sang ibu dan kepergian sang tante selepas ibadah umroh, Fawaz sempat memperpanjang masa tinggalnya di Jogja. Fawaz memperpanjang masa tinggalnya selama kurang lebih dua hari dari rencana awalnya. Kondisi sang ibu yang sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, membuat Fawaz bisa dengan tenang kembali ke Semarang.
Di sisi lain, hari ini Maudi mengisi kesibukannya dengan pergi ke kampus seperti biasa. Setelah kurang lebih dua minggu Muadi digantung dosen pembimbingnya, akhirnya dosennya tersebut berhasil membalas pesan Maudi. Kali ini seperti biasa Maudi kembali melewatkan sarapannya. Dan karena itu setelah urusannya bimbingannya selesai, Maudi memilih melipir terlebih dahulu ke cafetaria untuk mengisi perutnya, yang belum diisi sejak tadi pagi. Sambil menunggu makanannya, Maudi memilih mengecek ponselnya terlebih dahulu. Akhir-akhir ini mengecek ponsel apalagi whatsapp, menjadi satu kegiatan yang sangat disukai oleh Maudi. Sudah dua minggu ini, notifikasi dari Fawaz adalah hal yang selalu Maudi tunggu-tunggu.
Fawaz
Hari ini agendanya apa Maudi?Maudi
Hari ini aku ke kampus
And it's a good day mas, akhirnya aku gak digantung lagi sama dosen pembimbing, so happy!!!
Mas hari ini agendanya apa?Sambil tersenyum di balik maskernya, Maudi mengetikan balasan pesan untuk Fawaz. Walaupun seperti biasa, pria itu tidak akan membalas pesan Maudi jika dihubungi di jam-jam kerja seperti ini. Kurang lebih dua minggu ini pesan dari Fawaz selalu mewarnai hari-hari Maudi. Entah mengapa, mendapatkan pesan seperti itu dari Fawaz, tidak pernah membuat Maudi risih, tetapi justru membuat mood Maudi lebih baik setiap harinya.
Maudi sebenarnya tidak pernah mengerti dengan apa yang dia rasakan kepada Fawaz. Jika ada yang bertanya tentang jenis hubungan apa yang Maudi jalani dengan Fawaz saat ini? Maka jawabannya Maudi pun tidak tahu. Semua yang Maudi paham adalah membiarkan hubungan dan perasaannya terhadap Fawaz mengalir begitu saja dan apa adanya. Satu hal yang Maudi sadari adalah dirinya dan Fawaz, sedang berada di fase dimana keduanya dengan suka rela memberikan afeksi dan perhatian satu sama lain.
Baik Maudi maupun Fawaz tidak ada yang mempermasalahkan tentang 'jenis' hubungan mereka saat ini. Keduanya sama-sama enjoy dengan apa yang sedang mereka jalani saat ini, tidak ada tuntutan ini dan itu diantara keduanya. Yang pasti komunikasi mereka terjalin secara alami setiap hari, baik melalui chating, telpon, bahkan sesekali pria itu juga mengajak Maudi untuk melakukan video call. Keduanya banyak menghabiskan waktu dengan saling bercerita tenang banyak hal. Dari hanya sekedar membahas hal-hal random dan ringan, sampai obrolan yang cukup berat seperti prinsip hidup, masa depan dan keresahan satu sama lain.
Sambil menunggu makannya dibuat, Maudi juga sebenarnya menunggu Andi dan Bira. Sebelumnya Mereka telah membuat janji untuk bertemu di cafetaria. Sambil menunggu waktu luang, akhirnya Maudi memutuskan untuk memposting puisi di Instagram penanya, romansa diksi.
Palar Swastamita
Harapan menjadi palar swastamita
Mengganti siang ke malam yang lebih indah
Tapi terlalu fajar untuk menjadi senjaSabar katanya
Jangan terlalu percaya katanya
Tapi hati ini terlalu bahagia
Dalam menyambut palar yang baruNayata berdenting
Tidak semua malam itu indah
Kadang berkabut dan menakutkan
Tidak semua malam itu penuh bintang
Kadang gelap dan badaiTapi harapan itu masih menyala
Berharap satu kali akan berubah menjadi kali-kali selanjutnyaEntah kapan akan terwujud
Tetapi mirip itu terlalu mengikat
Membuat ingatan ingin menjadi seperti sama
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumble
RomanceBermula dari Maudi Betari Putri seorang mahasiswa tingkat akhir yang patah hati karena harus merelakan kekasihnya yang harus di jodohkan demi meneruskan tradisi keluarga. Karena kemelut dalam pikirannya itu lah, sahabatnya Indri memberikannya satu s...