Part 28.1 : Menjaga

233 17 0
                                    

Tadi malam setelah berada di rumah sakit hingga jam dua belas malam, akhirnya salah satu teman kelas Maudi yang bernama Fajar, datang ke rumah sakit dan menawarkan diri untuk menemani Bintang di rumah sakit hingga esok hari pukul sepuluh pagi. Karena di jam sebelas siang, Fajar harus memenuhi janji temu dengan salah satu dosen pembimbingnya.

Ada satu fakta menarik yang baru Maudi ketahui, ternyata selama ini Fajar adalah sepupu bintang, jadi saat maudi memberi tahu teman-temannya bahwa bintang ditemukan pingsan di kosannya dan dilarikan ke rumah sakit, Fajar langsung menyusul mereka ke rumah sakit. Kurang lebih satu jam Maudi menunggu hingga Fajar tiba di rumah sakit, lalu setelah itu barulah Maudi bisa pulang.

Hari ini sesuai janjinya pada Fajar, Maudi akan bergantian dengan Fajar untuk menjaga Bintang. Fajar yang memang bersepupu dengan Bintang pun, akhirnya sedikit banyak menceritakan latar belakang kondisi keluarga Bintang pada Maudi.

Menurut cerita Fajar, Bintang berasal dari keluarga yang broken home, kedua orang tuanya bercerai dan Bintang lebih banyak diasuh oleh neneknya. Ibunya sudah menikah lagi dan memiliki keluarga baru, begitu pun sang ayah. Dan dari cerita Fajar, Maudi sedikit banyak tahu mengapa Bintang sejak awal kuliah lebih tertarik untuk mencari uang dari pada harus mengikuti organisasi.

Selama berkuliah ternyata Bintang merupakan salah satu mahasiswa bidikmisi, dan harus bekerja tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama berkuliah di Jogja. Selain itu, Bintang yang ternyata seorang kakak pun, harus menanggung biaya sekolah sang adik di kampung. Oleh sebab itu semalam Fajar meminta tolong pada Maudi untuk membantunya merawat Bintang selama pria itu ada di rumah sakit, sampai orang tua Bintang bisa dihubungi. Menurut Fajar kondisi neneknya Bintang, sangat tidak memungkinkan jika harus menerima kabar seperti ini, jadi satu-satunya harapan Fajar adalah dengan menghubungi orang tua Bintang.

Jadilah sejak pukul sembilan pagi tadi, Maudi sudah bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit menjaga Bintang. Subuh tadi Fajar mengabarkan pada Maudi jika Bintang sudah siuman, walaupun dengan kondisi yang masih belum bisa terlalu lama membuka matanya, karena kepalanya yang masih pusing. Mendengar hal tersebut Maudi sedikit lega.

Pagi ini Maudi berangkat ke rumah sakit dengan menggunakan ojek online. Setibanya di sana, Maudi segera bergegas ke kamar rawat Bintang. Begitu memasuki kamar tersebut, Maudi disambut dengan pemandangan Bintang yang sudah mulai belajar duduk. Pagi ini Maudi juga membawakan sarapan untuk Fajar.

"Pagi guys, lo udah bisa duduk Bi?" tanya Maudi sumringah sambil menghampiri Bintang.

"Pagi Mau, wangi banget lo, gue jadi pengen buru-buru balik, pengen mandi," ucap Fajar, menyambut Maudi tak kalah sumringah.

"Eh jangan dulu balik! Gue beliin nasi uduk tadi, kita sarapan bareng aja," ucap Maudi, sambi menyerahkan bungkusan plastik yang ada di tangannya.

"Uwihhh, ternyata emang maudi nih ibu peri banget ya, pantesan bintang..."

"Gue laper," ucap bintang dengan suara pelan.

Maudi yang sejak tadi melihat Bintang hanya diam, kini perhatiannya otomatis teralihkan pada Bintang yang mulai bersuara. Bahkan Maudi sedikit melupakan jika Fajar belum menyelesaikan kalimatnya.

"Eh seneng banget gue denger lo ngomong, gue kira lo jadi gak bisa ngomong," ceplos Maudi, sambil terkekeh pelan.

"Tadi aja gue tawarin mau makan apa enggak, lo bilang enggak! Lo makan bubur aja dulu, tuh udah dikasih jatah sama rumah sakit, abisin," seloroh Fajar, sambil menyiapkan beberapa makanan yang sudah di sediakan oleh pihak rumah sakit.

"Gak enak," ucap Bintang.

"Tapi bagusnya makan bubur dulu Bi, biar gampang di cerna," ucap Maudi.

"Ya udah iya," ucap Bintang pasrah. Maudi yang mendengar itu dengan sigap memberikan sendok pada Bintang.

Bumble Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang