Part 69.2 : Maudi's Family

278 20 6
                                    

Tebak berapa part lagi menuju ending?

Saat ini Maudi, Farhan, dan Fawaz surah berada di perjalanan menuju rumah orang tua Maudi. Selama perjalanan, Farhan selalu mengisi waktu mereka dengan sesekali mengobrol bersama Maudi dibalik kemudinya.

"Teh udah tua tuh kurang-kurangin lah bikin kaget ayah sama ibu," ucap Farhan tiba-tiba.

"Perasaan Teteh mah gak ngapa-ngapain da," jawab Maudi bingung, dengan apa yang Farhan maksud.

"Itu tiba-tiba bawa TAMU," jawab Farhan, sambil menekankan kata tamu. Membuat Maudi otomatis paham dengan maksud dari perkataan Farhan.

Sepertinya adiknya itu benar-benar menepati janjinya pada Maudi. Beberapa waktu lalu, Farhan pernah berkata bahwa suatu saat, jika Maudi memiliki kekasih atau calon suami, maka Farhan lah yang akan mengospek pria tersebut terlebih dahulu. Jujur saja, pada saat Farhan mengatakan hal tersebut, Maudi memilih untuk tidak percaya dengan ucapan sang adik, yang terlihat seperti laki-laki dewasa di umurnya yang masih SMA pada saat itu.

Namun seiring berjalannya waktu, Maudi jadi mengerti, sesering apapun mereka bertengkar, tapi Farhan akan selalu menyayangi dan melindungi Maudi, sebagaimana Maudi juga menyayangi dan melindungi Farhan. Dan apa yang Farhan lakukan ini sungguh membuat Maudi terharu. Maudi jadi ingat, Farhan pernah berkata bahwa alasannya ingin melakukan hal tersebut adalah, karena dia selalu ingat pesan-pesan sang ayah, yang meminta Farhan untuk bisa menjaga kakak perempuannya. Dan apa yang Farhan lakukan saat ini, menyentak Maudi pada kenyataannya bahwa adiknya itu sudah dewasa.

"Heh gak sopan! Tamu Teteh punya nama. Kalau kamu penasaran sama Mas Fawaz, coba kenalan, dia gak gigit kok," ucap Maudi, sambil melirik ke arah Fawaz, yang saat ini sedang duduk di kursi belakang. Karena kebetulan saat ini Maudi duduk di samping Farhan yang sedang mengemudi.

Fawaz yang memang sejak tadi merasa, tatapan siaga dari Farhan pun, tidak terlalu terkejut mendengar sindiran yang cukup pedas dari Farhan. Walaupun posisi Farhan adalah adik dari Maudi, tetapi restu dari Farhan juga tidak bisa dianggap sepele oleh Fawaz.

"Mas kok Mau sih sama Teh Tari? Dia galak loh. Mas liat sendiri kan tadi? Aku aja kena cubit," tanya Farhan, sambil melirik kearah spion agar bisa melihat raut Fawaz.

"Galaknya Teteh kamu kan berati sayang sama kamu, lagian kalau dia galak cantiknya nambah," jawab Fawaz, sambil tersenyum, dan melirik kearah Maudi.

"Hadeuh susah-susah! Aku ngontrak aja lah di Mars," jawab Farhan dengan candaan yang berhasil membuat Fawaz tertawa kecil mendengarnya.

"By the way, Maudi bilang kamu anak geologi ya? Suka ke gunung dong cari batu?" tanya Fawaz, mencoba mencairkan suasana antara dirinya dan juga Farhan.

"Gak semuanya dicari di gunung juga sih, sebetulnya," jawab Farhan.

"Farhan itu, kalau pun bukan anak geologi, dia mah mainnya pasti ke gunung, orang temenannya sama monyet," ucap Maudi meledek sang adik sambil tertawa puas.

"Mending temenan sama monyet lah Teh, dari pada temenan sama manusia tapi kelakuannya kaya monyet," jawab Farhan santai.

"Farhan anaknya adventure banget ya berarti," ucap Fawaz.

"Kan my life my adventure, my sleep gak teratur. Mas suka hiking?" jawab Farhan dengan bertanya balik.

"Dulu waktu kuliah beberpa kali pernah juga hiking, tapi temen-temen ku jarang sih yang suka hiking, jadi gak pernah lagi deh naik gunung," jawab Fawaz.

"Pasti Mas ini orang-orang introvert ya?" tebak Farhan.

"Mungkin iya, tapi enggak juga kok," jawab Fawaz.

Bumble Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang