Part 13 : Make it Clear

314 20 0
                                    

Malam mingggu kali ini sebenarnya Maudi tidak berencana pergi kemanapun, karena biasanya memang malam minggu Maudi akan di isi dengan nongkrong bersama grup shareinjar. Namun sekarang semua orang sibuk dengan urusan masih-masing, ditambah Daus saat ini sedang pulang kampung ke Bekasi entah akan kembali ke Jogja atau tidak. Yang jelas saat ini, grup yang biasanya merecoki kehidupan Maudi, kini terasa sangat sepi.

Sebetulnya Andi sempat mengajak Maudi untuk makan malam di salah satu kedai bakmi yang baru saja buka di dekat kampus mereka. Tapi lagi-lagi Maudi merasa ragu jika harus pergi berdua dengan Andi. Maudi takut jika Andi malah semakin berharap padanya. Pasalnya akhir-akhir ini Andi sengat berani memberikan perhatian pada Maudi. Seperti kemarin malam Andi tiba-tiba ada di depan kosan Maudi, dan membawakan roti kukus untuk Maudi, kataya untuk meredakan nyeri haid yang saat itu Maudi rasakan. Selain itu Andi juga membelikannya alat kompres perut agar Maudi tidak kesakitan katanya.

Menurut Maudi perhatian seperti yang Andi berikan terasa sangat berlebihan, jika dilalukan dalam hubungan pertemanan. Ditambah lagi Maudi tidak pernah meminta hal tersebut pada Andi. Pada hari itu Maudi hanya memberi tahu Andi bahwa dirinya tidak jadi pergi ke kampus, karena kram perut yang Maudi rasakan akibat sedang datang bulan, dan tidak lama dari itu Andi mengabari jika dirinya sudah berada di depan kosan Maudi, dengan segala barang yang sudah dia bawa untuknya.

Andi
Maudi gimana? mau gak bakmie? Lagi grand opening loh, biasanya banyak promo, lo kan paling suka promo.

Saat ini mata Maudi masih menatap ke layar ponsel yang menampilkan laman chat antara dirinya dan juga Andi. Pria itu masih belum menyerah mengajaknya untuk keluar makan malam.

Maudi
Aduh gue udah makan Ndi, lo aja deh.

Kali ini Maudi menjawab asal, padahal Maudi juga sama-sama belum makan malam sebetulnya.

Andi
Yah, masa lo malem minggu mau di kosan aja gitu?

Maudi
Iya, gue mau tidur cape

Setelah membalas seperti itu akhirnya Maudi membuka room chat yang lain. Karena masih ada beberpa chat yang belum Maudi buka, salah satunya adalah chat dari Bintang. Tumben sekali pria itu menghubunginya, pikir Maudi.

Bintang
Maudi, sorry gue mau ganggu malem minggu lo boleh ga?

Maudi
Ada apa emang?

Bintang
Ini gue mau tanya-tanya tentang teknik pengambilan sampling, gue kan pake teknik stratified clasification random sampling, nah gue tanya Andi katanya lo pake teknik itu. Rumus pengambilannya sama pengkategoriannya gue kurang paham, boleh gak gue minta lo jelasin? Kalau gak keberatan gue ke kosan lo aja deh, atau kita bisa diskusi di cafe atau dimana gitu? Gue kalau dijelasin via online gak ngerti-ngerti.

Ajakan Bintang sepertinya menyenangkan, walaupun memang terdengar akan menguras otak Maudi. Tapi setidaknya Maudi tidak terjebak di kosannya sendiri dengan pikiran yang makin overthinking jika malam tiba. Toh membantu Bintang juga sama saja dengan Maudi belajar juga.

Maudi
Oh boleh, lo mau gue jelasin di mana?

Bintang
Di kosan lo aja boleh ga?

Maudi
Boleh, ya udah sini aja Bi

Bintang
Oke gue OTW ya, minta share loc boleh ga?

Maudi
(share location)

Ini memang pertama kali bagi Bintang berkunjung ke kosan Maudi, biasanya mereka akan bertemu di kampus. Hubungan Maudi dan Bintang memang tidak sedekat hubungan Maudi dengan Andi, tetapi dulu saat mereka masih mahasiswa baru, Bintang sering sekali mengajaknya untuk belajar bersama dengan teman-teman yang lain. Sebenarnya Bintang ini adalah anak yang cukup pintar, hanya saja Bintang lebih tertarik pada uang.

Bumble Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang