Part 26 : Rencana Hangout

234 17 0
                                    

Sudah satu minggu Maudi tidak keluar dari kosannya. Karena sudah seminggu ini, Maudi masih terus merasakan demam yang naik turun, serta batuk dan flu. Beruntungnya walaupun gejala yang Maudi rasakan mirip dengan gejala covid, Maudi tidak sampai merasakan anosmia, atau yang sering dikenal sebagai gejala hilang penciuman yang dirasakan oleh penderita covid. Walaupun maudi tidak memeriksakan dirinya ke dokter secara fisik, tetapi di zaman modern ini mudah bagi Maudi dalam mendapatkan pemerikasaan, walaupun hanya konsultasi via online.

Sejak awal Maudi berkonsultasi via online, lewat salah satu aplikasi yang cukup terkenal. Dokter di sana mendiagnosa, bahwa Maudi menderita radang tenggorokan. Hal tersebut dilihat dari gejala yang Maudi rasakan, dimana di hari kedua tenggorokannya sangat amat sakit apabila sedang menelan makanan. Di hari ke tiga, selain demam dan sakit tenggorokan yang masih terus Maudi alami, suara Maudi juga sempat hilang berhari-hari. Oleh karena itu Maudi memutuskan untuk istirahat total selama seminggu di kosannya.

Beruntungnya sejak kemarin, kondisi Maudi sudah lebih baik. Suara Maudi sudah kembali normal, sudah tidak demam, dan sudak tidak flu, hanya tinggal betuk-batuk kecil yang sesekali menggelitik tenggorokan Maudi.

Hari ini Maudi sudah memulai aktivitas seperti biasa. Kondisi tubuhnya yang terasa jauh lebih baik, membuat Maudi sudah berani untuk joging lagi seperti biasa. Namun karena hari ini adalah hari Minggu, aktifitas Maudi memang tidak sepadat biasanya.

Gabut, satu kata itu membuat Maudi memilih membuka notifikasi di ponselnya saat persatu. Saat ini matanya melihat banyak sekali notifikasi yang masuk dari grup kelas angkatannya. Tumben, biasanya sepi, batin Maudi.

Dengan rasa penasaran tingkat tinggi, akhirnya Maudi memilih membuka grup tersebut. Dan saat maudi membuka grup tersebut, ternyata isinya adalah ajakan hangout bersama teman-teman kelasnya. Bintang sebagai ketua angkatan lah, yang awalnya memebrikan ide tersebut. Katanya ini akan menjadi sesi nongkrong terakhir, yang mungkin saja mereka rasakan. Karena per desember nanti, akan banyak mahasiswa di angkatan Maudi yang mulai wisuda.

Selain notifikasi dari grup kelasnya, Maudi juga mendapatkan notifikasi dari Andi. Seperti biasa Andi masih belum menyerah menunjukkan perhatiannya, dan juga usahanya untuk mendekati Maudi. Namun sampai sekarang Maudi masih memilih tutup telinga dan mata, melihat apa yang Andi lakukan. Bukan bermaksud jahat, karena sesungguhnya Maudi pun menyayangi andi, namun hanya sebatas sahabat. Jika harus lebih dari sahabat, rasanya sampai kapanpun Maudi tidak akan pernah bisa membuka hatinya untuk Andi. Sampai kapan pun Maudi ingin kehadiran Andi hanya lah sebagai sahabat, tidak lebih. Maudi tidak ingin hubungannya dengan Andi rusak karena adanya perasan cinta.

Andi
Maudi Lo mau ikut gak nongkrong sama anak kelas?
Kalau lo mau ikut gue juga ikut.
Kalau lo ok, nanti kita berangkat bareng aja, gue jemput lo di kosan ya, kaya biasa.

Kurang lebih seperti itulah pesan dari Andi, yang baru saja Maudi baca. Namun belum sempat menuliskan jawabannya, Maudi terlebih dulu melihat panggilan masuk dari Bintang.

Derrrt Derrrt Derrttt

(Bintang is calling)

"Hallo, Assalamualaikum Bintang." Akhirnya Maudi memilih menjawab panggilan masuk dari Bintang terlebih dulu.

"Hallo Mau, kabar lo gimana? Udah sehat sekarang?" tanya Bintang.

"Udah, nih alhamdulillah udah ada lagi suaranya," jawab Maudi.

"Ok deh bagus, nanti malem lo bisa ikut kan?" tanya Bintang lagi.

"Emmh.... bentar...." jawab Maudi sedikit ragu.

Pasalnya malam hari adalah waktu Maudi untuk Fawaz. Entah lah tetapi akhir-akhir ini Maudi merasa, jika Fawaz bukan lagi hanya sekedar 'sesi terapi', tetapi sudah seperti kebiasaan. Bahkan jatah curhat dengan Indri saja harus bergeser, di sore atau di pagi hari, hanya demi Fawaz. Padahal sebelum mengenal Fawaz, hampir setiap malam Maudi menggunakan waktunya untuk saling bertukar cerita dengan Indri. Tetapi sejak kehadirian Fawaz, Maudi harus pintar-pintar mengatur waktu.

Bumble Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang