Part 32.1 : Mau Kemana?

246 15 4
                                    

Jika kemarin Maudi menghabiskan waktunya seharian bersama Fawaz, maka hari ini Maudi kembali menghabiskan waktunya hanya dengan dirinya sendiri. Hari ini sepertinya Fawaz juga sangat sibuk dengan keluarganya. Karena saat semalam pria itu mengabari Maudi, Fawaz mengatakan jika semua keluarganya sudah berkumpul di rumahnya. Jadi hari ini Maudi memang tidak ingin mengganggu Fawaz yang sedang family time.

Jujur hari ini Maudi merasa sangat gabut. Bahkan setelah mandi, Maudi memilih untuk bermalas-malasan dan menonton drama korea, yang akhir-akhir sedang viral dan menjadi perbincangan netizen.

Namun entah pikiran dari mana, tiba-tiba saja Maudi teringat dengan Indri yang semalam memberitahu Maudi bahwa dirinya ingin bercerita kepadanya. Tetapi saat Maudi membalas pesan tersebut, sahabatnya itu malah menghilang, dan sepertinya malam tadi Indri memang sudah tidur. Jadi sebelum Maudi mulai me time, akhirnya Maudi memutuskan untuk menelpon sahabatnya tersebut, untuk menanyakan tentang hal apa yang ingin dia ceritakan tadi malam.

Tuttt Tuttt Tutt

Dengan sabar Maudi menunggu hingga sambungan telpon tersebut terhubung pada sahabatnya. Sampai kurang lebih Maudi menungggu sekitar dua menit, akhirnya sahabatnya itu mengangkat panggilan telpon yang Maudi lakukan.

"Hmm hallo?" gumam suara Indri, yang sepertinya baru bangun tidur.

"Bangun woy, ini udah jam sepuluh masih tidur aja," jawab Maudi, sambil menyiapkan bubur bayi sebagai sarapan paginya.

"Huaaaa Mau Mau!" Bukannya menyapa Maudi, sahabatnya itu malah menyambut Maudi dengan tangisan, membuat Maudi sedikit menjauhkan ponsel tersebut dari telinganya.

"Hei lo kenapa sih? Jelasin dulu kek ada apaan, jangan main langsung nangis wae Neng," ucap Maudi.

"Maudiii..... Amarta..... Huaaa." Kali ini Maudi benar-benar tidak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh indri, karena saat ini sahabatnya itu masih terus saja menangis sampai sesenggukkan.

Walaupun tidak begitu jelas, tetapi ketika Maudi mendengar satu nama Amarta di sela tangis sahabatnya itu, Maudi sedikit banyak paham, bahwa Amarta ada hubungannya dengan tangisan Indri kali ini. Tapi tetap saja Maudi tidak mengerti dengan apa yang terjadi antara Indri dan gebetannya itu. Karena setahu Maudi kemarin hubungan Indri dan Amarta masih baik-baik saja.

"Tarik nafas dulu coba, inheal, exheal!" Kali ini Maudi mencoba untuk memandu sahabatnya untuk bisa bercerita dengan lebih tenang. Dari tempatnya Maudi bisa mendengar Indri yang mengikuti instruksinya.

"Gimana? Udah tenang?" tanya Maudi lagi dan hanya di balas deheman oleh Indri.

"Yuk bisa yuk, cerita," ucap Maudi.

"Prediksi lo bener deh Maudi, dan tololnya gue udah pake hati sama si Amarta," ucap Indri lesu.

"Hah? Wait! Maksud lo gimana? Gue gak paham," jawab Maudi, sambil mengernyit bingung.

"Si Amarta itu beneran pemain. Awalnya gue gak masalahin itu, karena emang gue niatnya main-main aja. Tapi makin hari si Amarta nih laganya kaya pacaran, ya awalnya gue merasa gak apa-apa. Tapi akhir-akhir ini gue sadar, kalau gue kayanya udah baper sama si Amarta ini. Eh pas gue baper, pas gue udah sayang sama dia, kemarin banget ada temen kelas gue yang chat gue, terus dia tanya gue kenal sama Amarta atau enggak, soalnya dia liat gue sama Amarta ini saling follow di Instagram, ya gue jawab aja kenal. Terus gue tanya dong kenapa kan, eh dia jawab katanya si Amarta ini DM dia, ngajak kenalan. Terus kata Celine, Amarta sering banget replay story instagramnya, bahkan Amarta minta whatsapp nya Celine. Awalnya gue mikir mungkin Amarta yang lain kali, atau bisa jadi ini DM lama si Amarta, soalnya emang sebelum sama gue, dia kan emang begitu, instagramnya aja kaya asrama putri. Cuma pas gue liat, ternyata si Amarta DM temen kelas gue ini baru banget minggu kemarin. Gimana gue ga shock Maudi? Minggu kemarin gue sama dia masih baik-baik aja, kita bahkan abis nonton konser bareng." Mendengar hal tersebut sebenarnya Maudi antara terkejut dan tidak terkejut. Tidak terkejut karena ternyata prediksinya tentang Amarta yang seorang 'pemain' ini ternyata benar. Dan Maudi juga terkejut karena ternyata yang Amarta permainkan adalah teman kelas Indri.

Bumble Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang