Seperti dua hari sebelumnya, malam ini pun rasa-rasanya akan sama seperti kemarin malam. Sampai detik ini, Fawaz tidak ada menghubungi Maudi sama sekali. Bahkan seharian ini, pria itu menghilang tidak memberikan kabar sama sekali. Walaupun Maudi sadar, bahwa dirinya tidak memiliki hak apapun untuk menuntut kabar dari Fawaz. Tapi jauh di lubuk hatinya, Maudi harap pria itu bisa mengerti bahwa sesungguhnya Maudi menanti kabar pria itu setiap hari. Tapi mungkin Fawaz memang tidak mengerti tentang perasaan Maudi, atau mungkin sebenarnya pria itu memilih untuk pura-pura tidak mengerti tentang perasaan Maudi.
Sudah larut malam, tetapi Maudi masih belum bisa memejamkan matanya. Maudi memilih untuk terus menunggu kabar dari Fawaz. Bahkan demi menunggu kabar dari Fawaz, Maudi rela untuk tidak tidur sampai malam sudah selarut ini. Jika sudah seperti ini, Maudi pun tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Mungkin memang pikirannya saja yang terlalu liar, karena memikirkan berbagai spekulasi yang mungkin Fawaz lakukan di luar sana bersama dua wanita lainnya, atau bisa jadi ada orang baru selain mereka bertiga yang membuat Fawaz lebih tertarik.
Apakah Maudi harus menyerah sekarang? Pertanyaan itu terus muncul dalam benak Maudi untuk menemani detik demi detiknya malam ini. Tapi lagi-lagi semua itu kembali terbentur dengan perasaannya sendiri. Walaupun sudah disakiti dengan rasa sakit yang jauh lebih sakit dari yang pernah Maudi rasakan, tetapi rasa cinta Maudi terhadap Fawaz, bukannya semakin hilang, malah semakin kuat.
Setiap hari, di sepertiga malam, Maudi selalu berdoa, Meminta pada Tuhan, jika memang Fawaz bukan yang terbaik untuknya, maka jauhkan lah dia dari Maudi, dan hapuskan semua perasaan yang Maudi Milik untuk Fawaz. Tapi anehnya, semakin hari justru perasaan yang Maudi miliki untuk Fawaz, semakin kuat. Ditambah dengan mimpinya tentang Fawaz. Semua itu semakin membuat Maudi ragu untuk meninggalkan Fawaz. Walaupun sejauh ini Maudi juga masih ragu, apakah mimpi tersebut adalah jawaban dari shalat istikharah yang dia lakukan selama ini? Atau itu hanyalah sekedar mimpi?
Tapi terlepas dari semua perasaan Maudi, terdapat satu sisi logikanya, yang sangat kontradiktif dengan semua yang Maudi rasakan. Logika Maudi melihat hubungannya dengan Fawaz dari kacamata yang lebih netral. Maudi merasa hubungannya dengan Fawaz justru sedang berada di ujung tanduk. Fawaz yang sering menghilang seperti hari ini, membuat logikanya lagi-lagi merasa muak dengan kelakuan Fawaz. Lagi-lagi pikirannya berkata untuk berhenti.
Pikirannya selalu berkata bahwa Maudi harus lebih cinta pada dirinya sendiri. Jika Maudi terus berdiam diri, rasa-rasanya sama saja seperti Maudi membunuh dirinya sendiri.
Malam ini dengan isi kepalanya yang penuh, Maudi mencoba membuka sosial medianya satu persatu. Berharap Maudi bisa mendapat kabar tentang Fawaz di sana. Ketika di whatsapp Maudi tidak menemukan keberadaan Fawaz, maka kali ini Maudi mencoba mencari keberadaan Fawaz melalui Instagramnya.
Beruntungnya saat ini, Maudi melihat Fawaz sedang online di instagram nya, dan tidak lama setelah itu saat Maudi melihat akun Instagram milik Fawaz. Pria tersebut ternyata memposting sesuatu di Instagram story-nya. Fawaz memposting sebuah foto makanan, yang terlihat cukup fancy, dengan tempat yang terlihat cukup romantis sebagai latarnya. Jika dilihat dari foto tersebut, sepertinya Fawaz tidak hanya makan sendirian, karena terdapat dua porsi makanan di sana. Hal ini kembali membuat hati Maudi bergetar dan sakit untuk kesekian kalinya. Maudi tidak habis pikir, bagaimana bisa pria itu dengan terang-terangan memperlihatkan dan memperjelas bahwa posisi Maudi bukanlah satu-satunya bagi Fawaz.
Tanpa sadar, foto tersebut mampu membuat air mata Maudi jatuh dengan derasnya. Rasanya sangat sakit ketika Maudi melihat kenyataan tersebut secara langsung. Dari foto itu, entah kenapa Maudi merasa bahwa Fawaz semakin menegaskan tentang posisi Maudi dalam hidupnya. Fawaz membuat Maudi seolah tidak berarti. Walaupun apa yang Fawaz lakukan, cukup membuat Maudi merasa spesial, tapi nyatanya itu hanya semu. Fawaz sepertinya melakukan hal yang sama, pada wanita lain selain Maudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumble
RomanceBermula dari Maudi Betari Putri seorang mahasiswa tingkat akhir yang patah hati karena harus merelakan kekasihnya yang harus di jodohkan demi meneruskan tradisi keluarga. Karena kemelut dalam pikirannya itu lah, sahabatnya Indri memberikannya satu s...