Chapter 9

119 90 20
                                    

Setelah berjalan beberapa menit, sampailah mereka di bagian terdalam kamar rahasia. Di sana terlihat Ginny yang pingsan sambil memegang sebuah buku.

"Ginny, bangun." Ron mencoba mengguncang tubuh adiknya, tapi adiknya tidak kunjung bangun.

"Wah wah lihat siapa yang datang," ucap seseorang.

Mereka berempat langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Siapa kamu?" tanya Harry.

"Aku adalah Tom Riddle," jawabnya.

"Dialah pewaris Slytherin yang sebenarnya," sambung Sisy.

"Tom Riddle telah meninggal beberapa abad yang lalu, jadi dia ini hantu?" celetuk Hermione.

"Aku bukan hantu, tapi memori yang diawetkan dalam buku yang dipegang oleh nona Weasley. Aku mengendalikan nona Weasley untuk membuka kamar rahasia ini dan membebaskan basilisk. Lalu memerintahkannya untuk memberikan kutukan pada murid-murid Hogwarts," jelas Tom Riddle.

"Bangun, Ginny. Jangan mati," Ron terus berusaha untuk membangunkan Ginny.

"Nona Weasley tidak mati, untuk sekarang," sambung Tom Riddle.

"Apa maksudmu?!" tanya Ron marah.

"Tom Riddle menghisap energi kehidupan Ginny dan hal itu bisa membuat Ginny melemah sampai akhirnya..." Sisy tidak lagi melanjutkan perkataannya.

"Mati," lanjut Tom Riddle.

Ron menyerang Tom Riddle dengan tongkat sihirnya, tapi sihir itu tidak berpengaruh sama sekali padanya.

"Percuma. Dia hanyalah sebuah memori. Kita tidak bisa menyerangnya," jelas Sisy.

"Benar. Sekarang aku hanyalah sebuah memori, tapi setelah aku menghisap seluruh energi kehidupan milik nona Weasley, aku akan hidup," tutur Tom Riddle.

"Tubuh Ginny semakin dingin!" ucap Hermione panik.

Ron kembali fokus ke adiknya dan mencoba membangunkannya lagi. "Ginny, bangun!"

"Lakukan sesuatu, Sisy," kata Harry yang ikut khawatir.

Tom Riddle tertawa melihat ekspresi mereka semua. "Kalian terlihat sangat takut. Aku akan mengurangi ketakutan kalian." Dia memanggil sebuah monster. "Ini adalah basilisk, ular kesayanganku. Sapalah dia."

Harry menggunakan kemampuan Parselmouth-nya untuk mengendalikan ular besar itu, tapi sia-sia.

"Percuma, basilisk hanya mendengarkan pemiliknya, Harry," sambar Sisy.

"Serang anak-anak itu!" perintah Tom Riddle ke basilisk.

Hewan besar tersebut menuruti perintah sang pemilik dan mulai mengejar keempatnya.

"Sebenarnya hewan apa basilisk itu?" tanya Ron sambil berlari.

"Basilisk adalah ular raksasa atau sering disebut juga dengan raja ular. Dia dibiakkan oleh penyihir kegelapan dan—" Sebuah semburan api yang berasal dari basilisk mengarah ke mereka. Untunglah semuanya bisa menghindar dengan cepat.

"Dan dia bisa menyemburkan api dari dalam mulutnya," lanjut Hermione.

"Kenapa tidak kamu katakan dari tadi, Hermione!" kesal Ron.

"Dia menyerang secara tiba-tiba. Jadi aku tidak sempat menyelesaikannya," balas Hermione.

"Semuanya berpencar dan jangan sampai mati!" kata Sisy sambil berlari ke arah lain.

"Hei Sisy! Yang benar saja!" teriak Ron frustasi.

Semuanya berlari secara acak.

"Sialan, kenapa dari banyaknya orang harus aku yang dikejar olehnya?!" kata Ron kesal sekaligus takut.

Different ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang