Tiba-tiba profesor Snape membawa seorang murid lagi dengan keadaan tubuh membeku. Diikuti oleh Draco dan teman-temannya.
"Daisy? Apa yang kamu lakukan di sini? Bukankah sudah ada pengumuman kalau semua murid harus kembali ke asrama?" tanya Draco terkejut.
Bukannya menjawab, Sisy malah balik bertanya, "Kamu sendiri kenapa ada di sini?"
"Temanku terkena kutukan tak diketahui itu, jadi aku di sini untuk melihat keadaannya," jawab Draco.
Sisy melihat ke arah teman yang laki-laki itu maksud. "Aku tidak tahu kalau kamu berteman dengan nona Greengrass."
"Orang tua kami berteman, jadi aku dan Astoria juga berteman," jawabnya.
"Nona Garcia, anda lari terlalu cepat." Newt mengatur nafasnya yang terengah-engah akibat berlari. "Jadi bagaimana? Apakah ini benar yang anda lihat?"
"Lihat apa?" tanya Draco yang mendengar perkataan Newt.
Sisy menghiraukan pertanyaannya dan pergi dari sana. Dia berjalan menuju asramanya karena belum melihat teman-temannya dari tadi.
"Nona Garcia," panggil Newt.
Sisy menghentikan langkah kakinya. "Ada apa?"
"Anda ingin pergi ke mana?" tanya Newt.
"Saya ingin ke asrama, jadi tuan Scamander bisa pergi dan berhenti mengikuti saya sekarang." Sisy melanjutkan langkah kakinya menuju asrama dan masuk mencari keberadaan teman-temannya. Nafas lega dihembuskan ketika melihat teman-temannya yang baik-baik saja. "Aku bersyukur melihat kalian baik-baik saja."
"Kami langsung kembali ke asrama setelah mendengar pengumumannya, tapi ternyata kamu tidak ada di sini. Kami hendak mencarimu, tapi kamu sudah kembali lebih dulu," jelas Harry.
"Aku juga langsung kembali setelah mendengar pengumumannya," bohong Sisy.
"Sebenarnya apa yang menyebabkan para murid membeku seperti itu?" pikir Harry.
"Oh iya, aku ingin membahas ini dengan kalian. Sebelumnya aku ingin bertanya pada Harry." Gadis itu mengalihkan pandangannya pada temannya yang menggunakan kacamata itu. "Apakah kamu mendengar suara?"
"Aku selalu mendengar suara setiap harinya," jawabnya dengan polos.
"Bukan suara itu. Maksudnya suara aneh yang terdengar dari balik dinding," tanya Sisy lagi.
"Bagaimana kamu bisa tahu?" tanya Harry yang tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.
"Karena mimpi," jawab Sisy singkat.
"Jadi hal di mimpi itu benar-benar terjadi sekarang," gumam Ron.
"Sisy, sepertinya kamu benar-benar bisa melihat masa depan," tutur Hermione.
"Aku juga belum tahu, Hermione. Kita tidak boleh menyimpulkannya secepat itu," sahut Sisy.
"Tapi hal yang kamu mimpikan benar-benar terjadi," sambung Hermione.
"Aku akan menanyakannya pada profesor Dumbledore nanti," ujar Sisy.
"Lalu apa yang ingin kamu bahas tadi?" tanya Ron kembali ke topik awal.
Sisy memberi sihir ke sekitar mereka agar tak ada satupun orang yang mendengar pembicaraan mereka. Setelahnya, dia mulai menceritakannya. "Aku pernah mengatakan pada kalian kalau akan ada waktu di mana para murid mulai membeku dan penyebabnya karena kamar rahasia terbuka. Sekarang adalah saatnya, kamar rahasia itu telah terbuka. Kita harus ke kamar rahasia itu untuk membunuh pewarisnya agar kutukan semua orang bisa hilang. Kita harus bergerak cepat sebe—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Different ( END )
RandomDaisy Garcia atau sering dipanggil Sisy, pemilik kemampuan luar biasa yang membuatnya mengemban tanggung jawab besar. Dia harus mengalahkan pangeran kegelapan untuk menciptakan dunia yang damai. Apakah gadis itu bisa melakukannya?