Chapter 38

46 20 17
                                    

Para murid memutuskan untuk menurut dan mulai masuk ke lingkaran sihir satu persatu. Semua berjalan dengan lancar sampai tiba-tiba lingkaran sihirnya menghilang begitu saja. Sisy mencoba membuatnya lagi, tapi tak bisa seakan ada sesuatu yang menghalau sihirnya.

"Lihat?! Nona Garcia menghilangkan lingkaran sihirnya. Dia pasti mengirimkan yang lain ke tempat berbahaya!" tuduh Astoria. Ia terus mengatakan kata-kata yang bertujuan menyudutkan sang gadis Gryffindor.

"Bisakah anda tenang, nona Greengrass?!" bentak Sisy. Dirinya yang sedang gelisah malah dibuat emosi dengan Astoria yang terus berkata hal tidak-tidak padanya.

Astoria yang dibentak seperti itu pun menangis dan memeluk Draco. Namun bukannya menenangkan Astoria, Draco malah melepaskan pelukan tersebut dan menghampiri Sisy.

"Tenanglah. Aku percaya padamu apapun itu," ucap Draco sambil memeluk dan mengelus rambut kekasihnya.

"Iya, aku juga percaya pada nona Garcia," timpal Neville.

"Aku juga percaya pada Sisy," ujar Luna.

"Tentu saja aku mempercayai nona Garcia karena aku melihatnya sendiri saat dia menyelamatkanku di Turnamen Sihir Triwizard," sahut Cedric.

Sisy menghela nafasnya. Dia benar-benar lepas kendali dan malah melampiaskan emosinya ke orang lain. Melihat Astoria yang menangis membuatnya merasa tak enak hati.

"Wow aku menangkap banyak orang ternyata," ucap seseorang yang tiba-tiba muncul dari balik labirin.

Sisy langsung berdiri di depan teman-temannya. "Peter Pettigrew?!"

"Kita bertemu lagi, nona manis," sapanya pada Sisy.

"Ini pasti perbuatan kalian!" Sisy menatap tajam ke arah pria bertubuh pendek darinya. "Kenapa kalian tidak pernah berhenti mengganggu Hogwarts?!"

"Karena kalian tidak pernah mau patuh pada pangeran kegelapan," jawab Peter Pettigrew.

"Hah? Patuh padanya? Yang benar saja. Hanya orang bodoh yang mau patuh padanya," hina Sisy tanpa menyadari kalau ada seseorang yang merasa tersinggung dengan ucapannya.

"Berani-beraninya kamu menghina tuan kami!" Peter Pettigrew melayangkan sihir, tapi Sisy dapat menahannya yang berhasil membuat pria tersebut terkejut. "A-apa itu tadi?! Kenapa kamu bisa menahannya padahal tak memiliki tongkat sihir?"

Dia sudah tahu kalau aku tak memiliki tongkat sihir?! Tanya Sisy dalam hati.

"Sisy, ini akan berbahaya karena dia tahu kita tak memiliki tongkat sihir," bisik Harry.

Gadis itu mengangguk setuju. Situasi saat ini berbahaya karena mereka tak memiliki tongkat sihir dan sang musuh menyadari hal tersebut.

"Jawab! Tipuan apa yang kau lakukan padaku?!" katanya mengulangi pertanyaan.

Sisy mencoba menjawab dengan kebohongan, berharap kalau pria itu akan percaya pada jawabannya. "Lucu sekali, nampaknya kalian belum mencaritahu lebih jauh tentang Hogwarts. Sungguh tindakan yang bodoh! Kami mempelajari sihir tanpa tongkat sihir."

"Mana ada hal seperti itu!" sanggah Peter Pettigrew tak percaya.

"Tentu saja ada. Ini buktinya." Sisy melayangkan sihir serangan ke Peter Pettigrew dan memerintahkan teman-temannya untuk segera lari.

Mereka semua mulai lari di saat Peter Pettigrew sedang sibuk melawan sihir Sisy. Namun sialnya mereka lari ke arah yang salah dan berakhir di jalan buntu.

Sisy mencoba membuat lingkaran sihir lagi, tapi masih tak bisa. "Sebenarnya kenapa aku tidak bisa membuat lingkaran sihir?!"

"Itu karena wilayah ini telah diberikan pelindung agar tak ada siapapun yang bisa membuat lingkaran sihir," jawab seseorang yang tiba-tiba saja muncul.

Different ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang