Chapter 48

28 13 0
                                    

Kini keduanya sudah sampai di tempat tujuan, tapi sebelum masuk, Newt meminum sebuah ramuan dan wajahnya berubah menjadi seseorang.

"Seingat saya, kakak laki-laki anda bekerja di sini," celetuk Sisy.

"Benar, Theseus bekerja di sini sebagai pegawai kantor biasa karena itulah saya menyamar sebagai dirinya," jawab Newt.

"Lalu bagaimana dengan saya?" tanya Sisy.

"Anda tidak perlu menyamar karena saya sudah menyamar sebagai salah satu karyawan di sini," jelasnya.

Mereka berdua pun masuk ke gedung besar itu dan pergi menuju ruang arsip. Penjaganya adalah seorang wanita yang sudah cukup tua dan memakai kacamata.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya.

"Saya Theseus. Ada hal yang harus saya cari di ruang arsip," jawab Newt.

Wanita itu melihat ke arah Sisy dan bertanya, "Lalu siapa yang di samping anda?"

"Dia adalah Daisy, asisten baru saya," jawabnya.

Sang penjaga terus menatap Sisy dengan lekat selama beberapa detik dan barulah dia mengizinkan keduanya untuk masuk.

Di dalam sangat gelap sampai mereka harus menggunakan tongkat sihir sebagai penerangan.

"Banyak sekali," gumam Sisy saat melihat kumpulan dokumen-dokumen yang tersusun rapi di rak.

"Tentu saja karena semua informasi ada di sini." Newt menggunakan sihirnya untuk mencari informasi yang mereka butuhkan dengan cepat.

"Saya teringat sesuatu kalau anda pernah mengatakan mata nona Tina seperti salamander di sini." Sisy tertawa terbahak-bahak saat mengingat hal itu. "Bisa-bisanya anda memuji seseorang seperti itu. Beruntung nona Tina tak salah paham."

"Ternyata hal yang anda lihat tidak sepenuhnya penting," gerutu Newt.

"Itu penting. Untuk bahan ledekan," sahut Sisy yang masih saja tertawa.

Mereka melanjutkan pencariannya lagi dan menemukan buku yang dibutuhkan. Diambilnya buku tersebut dan dibacanya bersama-sama.

"Pantas saja profesor Umbridge bersikap menyebalkan, pasti karena pengaruh horcrux yang dipakainya," gumam Sisy.

Saat mereka masih membaca buku itu. Tiba-tiba saja ruangan menjadi sangat terang dan penjaga wanita tadi muncul bersama beberapa matagot di sisinya. "Tipuan bagus, tuan Scamander. Saya benar-benar tertipu lagi dengan anda."

Matagot itu melompat ke arah mereka, tapi entah dari mana sebuah sihir menyerangnya.

"Nona Garcia!" tegur Newt.

"Apa? Aku tidak menyerang matagotnya," protes Sisy.

"Lalu siapa yang menyerangnya?" tanya Newt.

"Ruangan ini memiliki sihir. Saat ada penyusup, otomatis sihir di ruangan ini akan aktif," sahut penjaga wanita itu.

"Ini buruk. Matagot itu akan terus bertambah banyak kalau begitu," gumam Sisy.

"Semoga kalian selamat dari serangan matagot-matagot ini." Wanita itu pun pergi meninggalkan keduanya dengan para matagot yang siap menyerang.

Sisy dan Newt berusaha bersembunyi dibalik-balik lemari arsip untuk menghindari matagot-matagot itu. Tetapi satu persatu lemari arsipnya mulai menghilang hingga membuat keduanya kesulitan untuk bersembunyi.

"Astaga, kenapa saya harus merasakan apa yang anda rasakan saat itu?!" keluh Sisy.

"Inilah akibat dari meledek saya, nona Garcia," ledek Newt.

Different ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang