"Astaga, kenapa kamu masih bekerja?!" Seseorang masuk tanpa izin ke ruangannya dan memberikan ekspresi wajah tak bersahabat. "Kamu benar-benar tak peduli dengan istrimu ya!"
"Memang apa yang salah dengan bekerja?" tanyanya tak mengerti.
"Kalian adalah pengantin baru, jadi sudah seharusnya menghabiskan banyak waktu berduaan," jawab Narcissa.
"Bukankah saat ini aku sedang menghabiskan waktu berdua dengan Sisy?" tanyanya lagi.
Wanita yang sudah berumur itu menghela nafasnya kasar. Ia benar-benar merasa geram dengan sikap putranya. "Itu berbeda, Draco! Yang ibu maksud dengan menghabiskan waktu berdua adalah dengan jalan-jalan atau menikmati kehidupan tanpa pikiran."
"Draco?! Benar-benar anak ini! Kenapa kamu malah bekerja?!" Orang itu memijat pelipisnya. "Harusnya kamu dan istrimu pergi berbulan madu."
"Aku tahu, ayah. Aku sudah menyiapkannya, tapi ada dokumen yang harus aku kerjakan dulu sebelum pergi," jawabnya.
"Apakah dokumen-dokumen itu lebih penting dari istrimu?!" tanyanya marah.
"Bukan begitu, hanya sa—"
"Sudahlah. Kamu ini benar-benar tidak sayang pada Sisy!" kesalnya.
Sisy mendekati ayah mertuanya dan mencoba menenangkannya. "Ayah, Sisy tidak apa-apa. Lagi pula Sisy tak masalah kok walaupun harus menunggu sebentar."
"Tidak bisa. Anak ini lebih mementingkan pekerjaan daripada menghabiskan waktu denganmu." Lucius menatap putranya dengan tatapan tajam "Sekarang taruh semua dokumen-dokumen itu dan pergi jalan-jalan bersama istrimu! Sekarang juga!"
Draco tak membantah lagi dan melakukan apa yang diperintahkan ayahnya. Yah dirinya memang juga ingin cepat-cepat pergi berbulan madu.
Mereka tak membawa apapun dan langsung terbang ke tempat tujuan bulan madunya.
"Pantainya cantik sekali." Sisy menatap pemandangan indah di hadapannya dengan mata berkilau. "Aku tak tahu kalau ada pantai secantik ini."
"Aku senang kalau kamu menyukainya." Draco mengelus kepala istrinya dengan sayang. "Sekarang kita istirahat dulu di villa dan bermain di pantai besoknya."
Sisy menganggukkan kepalanya dan mengikuti sang suami dengan patuh.
Keesokkan harinya...
"Aku harap di sini ada anak kita secepatnya," tutur Draco sembari mengelus perut rata milik istrinya.
"Sabar ya? Kita lagi dalam proses membuatnya," sahut Sisy.
Malam setelah kedua pengantin baru itu tiba, mereka langsung melakukannya. Semuanya bermula dari Sisy yang tiba-tiba saja mengatakan kalau dirinya sudah siap. Pihak laki-laki awalnya terkejut dan merasa tak percaya, tapi melihat raut keseriusan dari istrinya membuat dirinya yakin kalau itu bukanlah kebohongan. Alhasil pertempuran panas pun terjadi semalaman penuh hingga keduanya bangun terlambat.
Setelah puas berjalan-jalan di pantai, keduanya memutuskan untuk kembali ke villa dan membersihkan diri. Lalu mereka menghabiskan sisa hari dengan duduk bersantai di halaman villa sambil menikmati pantai dengan ombak yang begitu indah.
"Draco," panggil Sisy.
Yang dipanggil langsung menoleh ke arahnya. "Ya?"
"Bagaimana kalau aku tidak bisa mengandung?" tanya Sisy.
Draco menautkan kedua alisnya. "Kenapa tiba-tiba kamu bertanya seperti itu?"
"Aku hanya bertanya, jadi jawab saja," ujarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Different ( END )
LosoweDaisy Garcia atau sering dipanggil Sisy, pemilik kemampuan luar biasa yang membuatnya mengemban tanggung jawab besar. Dia harus mengalahkan pangeran kegelapan untuk menciptakan dunia yang damai. Apakah gadis itu bisa melakukannya?