Libur pun tiba. Akhirnya para murid bisa kembali ke rumah mereka masing-masing kecuali anak-anak yang nilainya tidak lulus karena mereka harus menetap di sekolah dan mengikuti kelas tambahan.
"Ah kenapa nilaiku tidak lulus sih. Aku ingin pulang," keluh Ron.
"Makanya kalau aku dan Sisy ajak belajar tuh ikut. Jangan hanya main saja kerjaannya!" omel Hermione.
"Belajar itu membosankan apalagi kalau belajarnya dengan kalian," balas Ron.
"Kenapa memangnya dengan kami?" tanya Sisy.
"Tambah membosankan," jawab Ron.
Sisy memukul kepala sahabatnya itu.
"Aduh, sakit tahu!" ringis Ron sambil memegang kepalanya.
Sisy menghiraukan keluhannya. Dia beralih ke Harry dan memberikan sesuatu padanya. "Aku sudah menuliskan beberapa hal tentang hewan magis. Catatan ini akan berguna karena isinya akurat."
"Terima kasih, Sisy," ujar Harry sambil menerima catatan itu.
"Hei, mana catatan untukku?" tanya Ron.
"Tidak ada. Aku hanya membuat catatannya untuk Harry," jawab Sisy.
"Dasar pilih kasih!" kesal Ron.
"Kalian jaga kesehatan ya. Kita akan bertemu lagi di semester depan," ucap Hermione.
Harry mengangguk. "Iya, jangan lupa kirimkan kami surat."
"Aku tidak butuh surat dari mereka," celetuk Ron.
Harry memukul kepala Ron dengan keras.
Lagi-lagi Ron memegang kepalanya dan marah. "Kenapa kamu dan Sisy sangat suka memukul kepalaku sih?! Bagaimana kalau aku jadi bodoh nantinya?"
"Makanya jaga bicaramu," balas Harry.
"Biarkan saja, Harry. Nanti juga dia yang akan merindukan kami," sahut Sisy.
"Aku merindukan kalian?! Tidak mungkin," remeh Ron.
"Kita lihat saja nanti," tantang Sisy.
Beberapa hari kemudian...
"Aku merindukan Sisy dan Hermione," rengek Ron.
"Siapa yang kemarin bilang tidak mungkin merindukan mereka?" tanya Harry meledek.
Ron menggelengkan kepalanya cepat. "Aku salah. Aku sangat merindukan mereka. Aku tidak kuat lagi menjalani kelas tambahan ini, Harry."
"Kita tidak bisa berhenti," ucap Harry.
"Kenapa?" tanya Ron.
"Kalau kita tidak memenuhi nilai di semester ini, maka kita harus mengulang kelas dan berakhir lulus terlambat. Apakah kamu mau jadi seangkatan dengan adikmu?" jelas Harry.
"Tidak mau!" teriak Ron.
"Maka dari itu lakukan kelas tambahan ini dengan serius agar kita tidak mengulang kelas nantinya," kata Harry sambil melanjutkan bacaannya.
Bukannya belajar, Ron malah merebahkan dirinya di atas tempat tidur. "Tapi ini benar-benar sulit."
Harry menghela nafasnya jengah melihat kelakuan temannya itu. "Aku akan membantumu belajar. Sisy dan Hermione memberikan catatan mereka padaku."
Seketika Ron bangkit dari tempat tidurnya dan menatapnya tajam. "Kenapa aku tidak dikasih juga?!"
"Aku tidak tahu," jawab Harry.
"Mereka benar-benar pilih kasih!" kesal Ron.
Harry hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
****************
KAMU SEDANG MEMBACA
Different ( END )
RandomDaisy Garcia atau sering dipanggil Sisy, pemilik kemampuan luar biasa yang membuatnya mengemban tanggung jawab besar. Dia harus mengalahkan pangeran kegelapan untuk menciptakan dunia yang damai. Apakah gadis itu bisa melakukannya?