"Sisy? Tumben kamu bangun pagi-pagi," tanya Shopia dengan suara khas orang yang bangun tidur.
Sisy menoleh ke arah sumber suara. "Maaf karena membangunkanmu. Aku sengaja bangun lebih awal supaya bisa menyiapkan sarapan untuk kalian berdua."
"Padahal kamu tak perlu melakukan itu," ucapnya merasa tak enak.
"Tidak apa-apa. Aku senang bisa melakukannya," sahut Sisy.
"Kalau begitu aku akan membangunkan Charles dan kita makan bersama ya." Shopia kembali ke kamarnya dan membangunkan suaminya yang masih tertidur pulas.
Setelah Charles bangun, mereka bertiga mulai makan bersama dan berbincang-bincang dengan santai.
"Sisy, ayo kita ke tempat makan yang di Pusat Kota. Aku dengar makanan di sana sangat enak dan tempatnya juga cantik," ajak Shopia.
"Shopia, aku harus pergi," ucap Sisy dengan suara lembut.
Wanita itu yang telah mengingatnya pun terdiam.
"Kita pergi lain kali ya?" tawar Sisy.
"Lain kali itu kapan?" tanyanya.
"Setelah semuanya selesai," jawab Sisy.
"Kamu janji, kan?" tanya Shopia.
Ada perasaan berat di hatinya, tapi Sisy berusaha untuk mengangguk. "Aku janji."
Selesai makan, Sisy mulai bersiap-siap untuk pergi.
"Jaga dirimu baik-baik," ucap Charles.
"Kalian juga. Jaga kesehatan dan untuk Shopia jangan memikirkan hal lain. Fokus saja pada kehamilanmu!" peringat Sisy.
"Kamu pasti akan pulang, kan?" tanya Shopia untuk yang kesekian kalinya.
"Iya, aku akan pulang dan melihat keponakanku yang menggemaskan," jawab Sisy setegas mungkin. Dia memeluk kedua kakaknya dan pergi ke Hogwarts.
Sisy segera menghampiri teman-temannya yang sudah menunggu kedatangannya.
"Kita akan menyelesaikan ini secepatnya agar kamu bisa melihat keponakanmu sebelum dia lahir," kata Harry sembari mengelus kepalanya.
"Nona Garcia," panggil seseorang.
Sisy menoleh ke arah sumber suara dan betapa terkejutnya ia saat melihat Queenie, Jacob, Tina, dan Joan datang.
"Kenapa kalian bisa ada di sini?" tanyanya.
"Kami dengar anda akan pergi, jadi kami datang ke sini," jawab Tina.
Seorang anak kecil memegang tangannya. "Sisy mau pergi ke mana? Joan boleh ikut tidak?"
"Aku harus pergi ke tempat yang jauh dan Joan tidak boleh ikut," jawab Sisy.
Raut kecewa tercetak jelas di wajah imut anak laki-laki itu. "Yah kenapa? Joan bisa menjaga Sisy nanti."
Sisy tersenyum dan mengelus kepala anak kecil itu. "Lain kali ya? Saat Sisy pulang, ayo kita jalan-jalan ke tempat yang indah."
"Sisy janji ya?" Anak kecil itu mengarahkan jari kelingkingnya dan diterima baik oleh Sisy.
"Saya harap anda selalu baik-baik saja di manapun anda berada, nona Garcia," ujar Jacob.
"Sayang, jaga dirimu baik-baik di luar sana ya," timpal Queenie.
"Terima kasih tuan dan nyonya Kowalski. Saya pasti menjaga diri dengan baik," jawabnya.
"Anda akan datang di pernikahan saya nanti, kan?" tanya Tina menatap harap ke Sisy.
Sangat sulit menjawab pertanyaan yang satu ini, tapi Sisy tetap mengangguk. "Iya, nona Tina. Saya akan datang ke pernikahan kalian berdua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Different ( END )
RandomDaisy Garcia atau sering dipanggil Sisy, pemilik kemampuan luar biasa yang membuatnya mengemban tanggung jawab besar. Dia harus mengalahkan pangeran kegelapan untuk menciptakan dunia yang damai. Apakah gadis itu bisa melakukannya?