9 bulan kemudian...
Tak terasa hari berlalu dengan cepat dan hari perkiraan lahirnya anak Sisy dan Draco hampir dekat.
Shopia dan Narcissa semakin posesif pada sang ibu hamil. Charles dan Lucius juga semakin sering memperingati Draco, bahkan tak jarang mereka berdua terlihat kompak memarahinya karena kelalaiannya. Padahal kelalaian yang dilakukan oleh Draco tidaklah fatal, hanya lupa membeli stok susu ibu hamil untuk Sisy, tapi dirinya harus mendengarkan ocehan kedua pria tua itu selama 2 jam bahkan lebih.
"Mereka semua benar-benar menjadi berisik," keluh Draco.
"Mereka seperti itu karena mengkhawatirkan kita," sahut Sisy.
Draco mendekatkan wajahnya ke perut istrinya yang sudah besar. "Cepatlah keluar, nak. Ayah tidak sabar bertemu denganmu."
"Sabar ya, ayah. Aku pasti segera keluar dan bertemu kalian," jawab Sisy sambil menirukan suara anak kecil.
****************
Pagi-pagi sekali Draco dikejutkan dengan masalah perusahaan yang mengharuskan dirinya untuk datang ke kantor. Ia merasa gelisah karena istrinya tak mau ikut dengannya dan memilih untuk menunggu di rumah.
"Aku akan baik-baik saja di rumah, sayang. Jangan khawatir." Sisy masih mencoba menenangkan suaminya yang terus saja merasa gelisah karena akan meninggalkan dirinya di rumah sendirian. "Kamu pergilah dan selesaikan masalah itu."
"Aku tidak tenang kalau kamu sendirian di rumah," ujar Draco.
Sisy menghela nafasnya. Ia bukannya tak mengerti dengan kekhawatiran suaminya. "Begini saja, aku akan meminta Hermione untuk datang dan menemaniku selama kamu pergi."
"Ide bagus." Pria berambut pirang itu segera mengambil ponselnya dan menekan nomor seseorang. Tanpa berbasa-basi, ia langsung mengatakan maksud dan tujuannya lalu mematikan teleponnya saat semuanya sudah tersampaikan. "Aku sudah mengatakannya pada nona Granger. Kamu tunggulah di sini dan jangan ke mana-mana."
"Iya, sayang. Lagi pula aku sudah cukup kesulitan untuk pergi seorang diri dengan perut yang besar ini," jawab Sisy.
Sebenarnya Draco tak sanggup meninggalkan istrinya di rumah, tapi wanita itu bersikeras tak mau ikut ke kantor bersamanya karena takut mengganggu padahal tidak sama sekali. Akhirnya ia mencoba untuk percaya dan pergi setelah berpamitan.
Sesampainya di perusahaan miliknya, Draco dengan tergesa-gesa masuk dan mencari keberadaan asistennya.
"Tuan? Kenapa anda ke sini? Bukankah anda memutuskan untuk bekerja dari rumah?" tanya asistennya yang menunjukkan raut wajah kebingungan.
"Bukankah kau mengirimkan surat padaku karena ada masalah di perusahaan?" tanyanya balik.
Asisten itu mengernyitkan keningnya. "Masalah? Perusahaan sedang baik-baik saja dan tak ada masalah apapun, tuan."
Seketika Draco langsung pergi dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Pikirannya terus berfokus pada istrinya yang sedang hamil besar dan sendirian di rumah sekarang.
Semoga Sisy baik-baik saja. Kumohon... Batinnya berharap.
Begitu sampai rumah, ia bergegas masuk dan menemukan teman istrinya yang sedang berdiam di ruang tamu.
"Ke mana Sisy?!" tanya Draco.
"Aku tidak tahu. Saat sampai, pintu rumahnya sudah terbuka dan Sisy tidak ada," jawab Hermione.
"Sial," umpat Draco.
"Hei, kenapa raut wajah kalian terlihat sangat panik?" tanya Harry yang baru saja datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different ( END )
De TodoDaisy Garcia atau sering dipanggil Sisy, pemilik kemampuan luar biasa yang membuatnya mengemban tanggung jawab besar. Dia harus mengalahkan pangeran kegelapan untuk menciptakan dunia yang damai. Apakah gadis itu bisa melakukannya?