Saat ini Sisy sudah berada di depan sekolah tercintanya. Dia bergegas masuk dan mencari kedua temannya yang tidak bisa pulang saat liburan. Melihat kedua temannya yang sedang fokus membaca buku membuat niat jahilnya muncul. Ia berjalan mengendap-endap mendekati keduanya dan..."Dor!"
Harry dan Ron berteriak bersamaan karena terkejut. Melihat reaksi temannya membuat tawa Sisy pecah.
"Sisy!" Kedua laki-laki itu menatap seorang gadis yang sedang tertawa terbahak-bahak karena aksi jahilnya berhasil.
"Maaf." Sisy ikut duduk di samping teman-temannya. "Hermione belum datang?"
"Belum. Sepertinya dia akan datang besok," jawab Ron.
"Dia bilang ada urusan yang harus diselesaikan dulu sebelum kembali," timpal Harry.
Sisy mengangguk paham.
"Omong-omong, ada yang merindukanmu saat liburan," adu Harry.
"Siapa?" tanya Sisy pura-pura tak tahu.
Harry menunjuk ke arah laki-laki berambut merah.
"Enak saja, aku tidak merindukannya ya!" sanggah Ron.
"Wah wah kamu sangat tidak berpegang teguh pada perkataan sendiri," ucap Sisy.
"Apa?! Aku benar-benar tidak merindukanmu. Sama sekali tidak!" bantah Ron.
"Sedikit pun?" tanya Sisy.
Ron mengangguk. "Tidak ada sedikit pun aku merindukanmu dan Hermione."
Sisy mengetuk dagunya dan berpura-pura berpikir. "Kalau begitu haruskah kita buktikan dengan melihat masa lalu?"
"Jangan!" larang Ron.
"Kenapa? Bukankah kamu bilang kalau tidak merindukan aku dan Hermione?" tanya Sisy.
"Uh iya iya. Aku sedikit merindukanmu dan Hermione," akunya.
Sisy memicingkan matanya. "Yakin hanya sedikit?"
"Banyak! Aku sangat merindukan kalian. Puas?!" kesal Ron.
Sisy menganggukkan kepalanya merasa puas. "Lebih jujurlah lain kali, Ron."
"Oh iya, terima kasih untuk catatanmu dan Hermione. Berkat itu nilaiku lulus," celetuk Harry.
"Senang mendengarnya," balas Sisy sambil tersenyum.
"Yah aku juga mengucapkan terima kasih untuk itu," timpal Ron.
Sisy mengernyitkan keningnya. "Huh? Aku tidak memberikan catatan kepadamu. Untuk apa kamu berterima kasih?"
"Harry meminjamkan catatannya padaku, jadi aku rasa harus mengucapkan terima kasih juga," jawab Ron.
"Ya, sama-sama," balas Sisy.
Saat sedang asik mengobrol, Sisy melihat Draco yang sedang berjalan bersama Astoria.
"Mereka berdua semakin dekat saja," celetuk Ron.
"Siapa?" tanya Harry.
"Bocah Slytherin dan gadis menyebalkan itu," jawab Ron.
"Semakin dekat? Apa maksudmu, Ron?" tanya Sisy terkejut.
"Kamu tidak tahu? Semenjak dari kemah, aku sering melihat bocah Slytherin itu bersama nona Greengrass. George dan Fred juga memberitahuku kalau mereka berdua sering terlihat sedang berjalan-jalan di Pusat Kota," jelas Ron.
"George dan Fred pasti salah mendapatkan informasi," sanggah Sisy.
Ron memutar bola matanya malas. "Mereka melihatnya sendiri. Kau tahu kalau toko George dan Fred ada di Pusat Kota."
KAMU SEDANG MEMBACA
Different ( END )
AléatoireDaisy Garcia atau sering dipanggil Sisy, pemilik kemampuan luar biasa yang membuatnya mengemban tanggung jawab besar. Dia harus mengalahkan pangeran kegelapan untuk menciptakan dunia yang damai. Apakah gadis itu bisa melakukannya?