Semua berjalan seperti biasanya, para murid melakukan aktivitas seperti tak ada apapun yang terjadi karena ingatan buruk tentang labirin sudah dihapuskan.
Saat ini Sisy, Harry, Hermione, dan Ron sedang makan bersama di kantin sekolah.
"Aku harap dengan keaktifanku selama kemah bisa memperbaiki nilai-nilaiku," tutur Ron.
Harry mengernyitkan keningnya. "Aktif? Kamu bahkan hanya tidur saja di dalam tenda."
"Aku membantu menata piring saat makanannya sudah matang," kata Ron tak terima.
"Hanya itu yang kamu lakukan," balas Harry.
"Habislah kamu. Saat liburan nanti, kamu harus tinggal di sekolah dan melakukan kelas tambahan," ledek Sisy dengan senyum jahilnya.
Ron memukul meja dengan sangat keras. "Tidak! Itu tidak akan terjadi!" Dia lari meninggalkan teman-temannya yang masih tercengang dengan kelakuan anehnya.
"Sisy!" tegur Hermione.
Yang ditegur malah tertawa terbahak-bahak karena berhasil menjahilinya.
"Dasar jahil," ujar Harry.
Sisy mengangkat kedua bahunya acuh. "Gantian aku yang menjahilinya.""Hai Sisy," sapa seseorang.
Gadis itu menoleh ke orang tersebut dan membalas sapaannya. "Oh, hai Pansy."
"Sudah lihat papan pengumuman?" tanyanya.
Alis Hermione bertaut. "Papan pengumuman?"
"Iya, di sana sudah tertulis nama-nama murid yang lulus di semester ini," jawab Pansy.
"Sudah diumumkan?!" tanya Harry terkejut.
"Sudah. Aku baru saja melihatnya dan untungnya aku lulus. Ini berkatmu, Sisy," tutur Pansy.
Sisy menggelengkan kepalanya. "Aku tidak melakukan apa-apa."
"Kalau Pansy lulus, bukankah artinya kita juga lulus?" tanya Hermione.
"Tidak bisa dipastikan," jawab Sisy.
"Kalau begitu aku pergi makan dulu ya," pamit Pansy.
"Iya. Terima kasih informasinya, Pansy," balas Sisy.
Pansy mengangguk dan pergi ke meja makan miliknya.
"Ayo kita lihat papan pengumuman," ajak Hermione.
"Ayo," jawab Sisy dan Harry.
Ketiganya pergi ke aula untuk melihat papan pengumuman yang dibicarakan oleh temannya. Mereka mulai mencari nama masing-masing di sana.
"Ada!" pekik Hermione.
"Aku juga ada," timpal Sisy.
"Bagaimana denganmu, Harry?" tanya Hermione.
"Aku masih mencarinya. Kalian bantulah aku," kata Harry sambil mencari namanya.
Kedua gadis itu membantu mencari nama Harry di daftar nama yang tertempel. Namun mata Sisy malah menangkap hal lain. Ia melihat nama Draco tertulis di sana dan merasa senang setelahnya, tapi rasa senangnya luntur begitu saja ketika melihat nama Astoria juga ada.
Nona Greengrass juga lulus? Padahal dia tak melakukan apa-apa! Batinnya kesal.
"Harry, namamu tidak ada di sini," ujar Hermione.
Mendengar itu, Harry menjadi panik. "Jangan bercanda, Hermione."
"Aku serius," balas Hermione.
"Coba kita lihat di daftar nama-nama yang tidak lulus," ucap Sisy mengalihkan pandangannya ke daftar nama-nama yang tidak lulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different ( END )
RandomDaisy Garcia atau sering dipanggil Sisy, pemilik kemampuan luar biasa yang membuatnya mengemban tanggung jawab besar. Dia harus mengalahkan pangeran kegelapan untuk menciptakan dunia yang damai. Apakah gadis itu bisa melakukannya?