Senyuman tercetak jelas di wajah semua orang. Namun senyuman itu luntur begitu saja ketika pangeran kegelapan bangkit. Semuanya merasa terkejut sekaligus takut.
"Bagaimana dia bisa hidup kembali?!" tanya Hermione.
"Kalian pikir aku akan mati dengan mudahnya? Para remaja itu memang telah menghancurkan semua horcrux milikku, tapi ada satu horcrux yang menyimpan jiwaku paling banyak dan belum musnah," jelasnya.
"Jadi dia bisa hidup kembali karena ada satu horcrux yang belum musnah?" tanya Ron.
"Apa horcrux terakhirnya?" tanya Sisy.
"Sebenarnya aku tak mau memberitahukannya, tapi sepertinya akan seru kalau kalian mengetahui horcrux terakhirnya. Jadi...horcrux terakhir itu adalah Harry Potter," jawabnya sambil menunjuk ke arah laki-laki berkacamata.
Semuanya reflek menoleh ke arah Harry.
"Saat aku ingin membunuhnya waktu itu, tanpa sadar jiwaku masuk ke tubuhnya dan itulah yang membuat Harry Potter menjadi horcrux," sambung Voldemort.
"Sisy bu—"
"Tidak, Harry! Aku tidak akan membunuhmu ataupun membiarkanmu mati," sela Sisy.
"Pangeran kegelapan tidak akan mati kalau horcrux terakhir itu juga tak mati," timpal Neville.
"Bagaimana nona Garcia? Apakah kamu akan mengorbankan Harry untuk membunuhku?" tanya Voldemort.
"Jangan lakukan itu, nona Garcia!" teriak profesor Snape yang tiba-tiba saja datang.
"Snape? Ternyata kamu masih hidup. Berani-beraninya kamu mengkhianatiku," ucap Voldemort.
Profesor Snape tak bergeming sedikit pun. Dia masih memfokuskan pandangannya ke arah Sisy.
Harry mengelus kepala seorang gadis yang sedang memikirkan banyak hal. "Tidak apa-apa, Sisy. Kita harus mengorbankan apapun untuk membuat dunia yang aman dan damai, kan?"
Sisy menatap sendu ke arah laki-laki itu. Dia benar-benar tak tahu harus melakukan apa saat ini karena kalau yang dikatakan pangeran kegelapan adalah kebenaran, maka Harry memang harus mati. Sisy memeluk Harry dengan eratnya.
Aku harap jiwa pangeran kegelapan yang berada di tubuhnya bisa berpindah padaku. Batinnya memohon.
Seketika ada sesuatu yang terasa masuk ke dalam tubuhnya. Sisy melepaskan pelukannya dan mencoba fokus pada dirinya sendiri.
Bagaimana bisa?! Jiwa pangeran kegelapan ada padaku sekarang. Ucapnya dalam hati.
"Jadi...apa keputusanmu, nona Garcia?" tanya Voldemort lagi.
"Saya mohon jangan lakukan itu," pinta profesor Snape.
"Aku akan mengorbankan kehidupan seseorang untuk membuatmu mati," ujar Sisy.
Voldemort mengangkat sebelah alisnya. "Jadi kamu memilih untuk membunuh sahabatmu sendiri?"
"Tidak." Sisy menunjukkan senyum liciknya. "Jiwamu telah berpindah padaku, pangeran kegelapan. Sekarang Harry bersih dari jiwa kotor itu dan aku yang akan mengorbankan diriku sendiri untuk membunuhmu."
Saat semuanya masih berusaha mencerna ucapannya, Sisy langsung mengeluarkan tongkat sihirnya dan merapalkan mantra yang membuat semua orang terlempar cukup jauh dari Hogwarts.
Sedetik kemudian bangunan Hogwarts hancur dengan Sisy dan Voldemort yang masih berada di sana.
"SISY!" teriak Harry, Hermione dan Ron. Ketiganya langsung mendekati runtuhan bangunan Hogwarts dan mencoba menyingkirkan batu-batuannya. Semua juga membantu, tapi runtuhan bangunan itu seperti tak ada habisnya. Para profesor sudah mencoba mengangkat reruntuhan dengan sihir, tapi tak bisa karena banyaknya batu-batuan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Different ( END )
RandomDaisy Garcia atau sering dipanggil Sisy, pemilik kemampuan luar biasa yang membuatnya mengemban tanggung jawab besar. Dia harus mengalahkan pangeran kegelapan untuk menciptakan dunia yang damai. Apakah gadis itu bisa melakukannya?