Chapter 14

80 50 0
                                    

Sisy terbangun karena merasa kedinginan. Ia menarik selimutnya lebih tinggi, tapi kemudian menyadari kalau selimut itu bukan selimut miliknya. Dia pun bangun dan melihat ke sekitarnya. "Kenapa aku ada di rumah sakit?"

"Selamat pagi, nona Garcia," sapa madam Pomfrey.

"Madam Pomfrey? Kenapa saya ada di sini?" tanya Sisy.

"Saya juga tidak tahu, tapi saat saya memeriksa keadaan anda, suhu tubuh anda sangat tinggi. Saya menduga ada seseorang yang mengantar anda ke sini," jelas madam Pomfrey.

Sisy mengangguk paham.

"Apa yang anda rasakan, nona Garcia?" tanyanya sambil memeriksa tubuh Sisy lagi.

"Kepala saya sangat pusing dan saya merasa kedinginan," jawabnya yang tiba-tiba saja merasakan itu semua.

Madam Pomfrey memeriksa suhu tubuhnya dan segera menarik tangannya lagi. "Astaga, ini lebih tinggi dari sebelumnya. Sepertinya anda tidak bisa ikut kelas dulu untuk hari ini."

"Apa?! Tidak mungkin! Saya bisa ketinggalan pelajaran kalau tidak masuk kelas," tolak Sisy.

"Suhu tubuh anda sangat tinggi, nona Garcia. Sangat tidak memungkinkan untuk anda mengikuti kelas hari ini," ujar madam Pomfrey.

"Saya baik-baik saja. Anda cukup berikan obat penurun panas dan juga obat sakit kepala. Saya pasti merasa lebih baik nantinya," balas Sisy.

Madam Pomfrey menggeleng. "Tidak. Pelajaran memang penting, tapi kesehatan anda lebih penting. Istirahatlah untuk hari ini, saya akan memberikan surat izin ke profesor anda."

Sisy ingin membantahnya, tapi madam Pomfrey mengancamnya. "Jangan keras kepala, nona Garcia. Kalau anda masih keras kepala juga, maka saya terpaksa membuat anda tidur seharian."

Dengan terpaksa, gadis itu menyerah dan patuh untuk tak masuk kelas hari ini. Sisy memakan sarapannya dan meminum obat yang diberikan oleh madam Pomfrey.

"Tidurlah, nona Garcia. Tidur bisa membuat demam anda cepat sembuh," ucap madam Pomfrey.

Sisy mengangguk. Dia pun merebahkan dirinya dan mencoba untuk tidur.

Di sisi lain, Harry, Hermione, dan Ron sangat panik karena tidak menemukan Sisy di kamar.

"Sebenarnya ke mana Sisy?" tanya Ron.

"Aku juga tidak tahu. Semalam aku sempat melihatnya keluar kamar, tapi aku tidak tahu dia pergi ke mana," jawab Hermione.

"Kenapa kamu tidak mengikutinya?" sambung Ron.

"Aku kira Sisy hanya ingin pergi ke toilet," cicit Hermione.

"Jangan bilang Sisy belum kembali sejak malam?" gumam Ron.

"Sepertinya begitu," sambar Harry.

"Kita harus mencarinya. Sebentar lagi kelas akan dimulai," ucap Ron yang bergegas pergi.

Cukup lama mereka mencari, tapi Sisy belum juga ketemu, sedangkan bel masuk sudah berbunyi yang artinya mereka harus masuk ke kelas.

"Sebaiknya kita masuk dulu ke kelas. Siapa tahu Sisy sudah ada di sana," kata Harry.

Hermione dan Ron mengangguk setuju. Mereka bertiga pun pergi ke kelas, tapi tak ditemukan temannya itu bahkan sampai gurunya tiba, Sisy belum juga terlihat.

"Ke mana Sisy? Guru sudah masuk, tapi dia belum juga muncul," tanya Harry sambil melihat ke sekitar.

"Harusnya kita tetap mencarinya tadi," sahut Ron menyesal.

"Baiklah anak-anak, kita akan melanjutkan pelajaran yang sebelumnya." Profesor Trelawney mulai membuka buku sihirnya.

Tiba-tiba madam Pomfrey masuk ke kelas dan memberikan sebuah surat kepada profesor yang sedang mengajar lalu pergi. Profesor Trelawney membuka suratnya dan membacanya.

Different ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang