Chapter 32

67 22 7
                                        

Pagi-pagi sekali seseorang sudah sibuk mengemas buku-bukunya ke dalam tas. Ia bergerak begitu cepat karena dirinya sudah sangat terlambat masuk ke kelas padahal pelajaran pertama hari ini adalah pertahanan terhadap sihir hitam yang artinya dia akan telat di kelasnya profesor Snape. Setelah semuanya selesai, gadis itu segera berlari ke kelasnya.

"Untunglah aku tidak terlambat," kata Sisy merasa lega karena tak melihat keberadaan sang profesor. Dengan santainya, dia berjalan ke kursi dan duduk. Namun melihat ekspresi teman bangkunya, membuat dirinya bertanya-tanya.

Kenapa Hermione berekspresi seperti itu? Batinnya bingung.

"Bagus sekali, nona Garcia. Anda telat hampir 30 menit di kelas saya," ucap seseorang dengan suara beratnya.

Tentu saja Sisy mengenali suara tersebut. Sebelum menoleh, dia meneguk ludahnya kasar dan dilihatnya wajah profesor Snape yang sudah melotot menatapnya.

"Ma-maafkan saya, profesor," cicit Sisy.

"Datang ke ruangan saya setelah ini!" perintahnya.

Sisy merutuki dirinya yang bisa-bisanya tidak melihat keberadaan profesor menyebalkan itu.

"Saya tidak mendengar jawaban dari anda, nona Garcia," tukas profesor Snape.

"Baik, profesor Snape," jawab Sisy.

2 jam sudah berlalu dan kelas profesor Snape akhirnya selesai juga.

"Menyebalkan!" teriak Sisy yang sudah keluar dari ruang kelas.

"Sisy, ke mana saja kamu selama sebulan ini?" tanya Ron yang sudah berdiri di sampingnya.

"Shopia sakit. Jadi aku harus pulang dan merawatnya," jawab Sisy.

"Tapi ka—"

"Kata profesor Dumbledore, aku melakukan perjalanan jauh bersama tuan Scamander? Itu tidak salah karena aku memang pergi jauh untuk mencari obatnya karena Shopia digigit oleh hewan magis," potong Sisy.

"Kenapa kamu tidak memberitahu kami?" tanya Harry.

Sisy menatap teman-temannya. "Aku mendapat kabarnya secara tiba-tiba, jadi tidak sempat mengabari kalian."

"Kami mengkhawatirkanmu selama sebulan ini," sambung Harry.

"Maaf teman-teman. Aku tak bermaksud membuat kalian khawatir," sesal Sisy.

"Oh iya selama kamu pergi ada satu orang lagi yang mencarimu," adu Hermione.

"Siapa?" tanya Sisy penasaran.

"Bocah Slytherin," jawab Ron dengan tak bersahabat.

"Draco? Oh aku sudah bertemu dengannya," balas Sisy.

"Kamu bertemu dengannya duluan dibandingkan kami?!" tanya Ron kesal.

Sisy menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Bukan seperti itu. Aku tidak sengaja bertemu dengannya saat baru sampai di Hogwarts."

"Bohong! Kamu pasti menemui bocah Slytherin itu duluan!" geram Ron.

"Aku tidak bohong. Sudahlah kalau kamu tidak percaya, aku mau pergi ke ruangan profesor Snape dulu." Sisy melenggang pergi dan menghiraukan teriakan Ron yang terus memanggil namanya.

Sesampainya di depan ruangan profesor Snape, Sisy mengetuk pintunya dan masuk setelah mendapatkan izin.

"Silakan duduk," perintahnya.

Sisy pun duduk dan menunggu dalam diam.

20 menit kemudian...

Siapa yang menyangka kalau dirinya akan menunggu sang profesor selama itu. Bahkan sepatah kata pun belum keluar dari mulut orang itu.

Different ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang