Setiap kelompok mulai sibuk membagi tugas. Ada yang sudah mulai membangun tenda dan ada juga yang sudah mulai mencari bahan-bahan untuk memasak. Berbeda dengan kelompok Sisy, mereka belum melakukan apapun.
"Jadi...bagaimana pembagian tugasnya?" tanya Luna membuka percakapan.
"Ah itu, kita bagi jadi 2 kelompok. 3 orang membangun tenda dan 2 orangnya lagi mencari bahan makanan. Bagaimana?" usul Sisy.
"Aku setuju dengan nona Garcia," balas Astoria.
"Aku juga," timpal Luna.
"Kalau begitu siapa yang ingin membangun tenda dan siapa yang ingin mencari bahan makanan?" tanya Hermione.
"Biar aku dan Pansy yang mencari bahan makanan," jawab Astoria.
Sisy mengangguk. "Baiklah. Tolong berhati-hati saat memilihnya."
"Kami tahu, nona Garcia," ketus Pansy yang kemudian pergi ke arah hutan diikuti oleh Pansy.
"Aku sedikit ragu dengan mereka. Apakah mereka benar-benar bisa memilih dengan benar?" tanya Hermione khawatir.
"Kita biarkan mereka memetik dan nanti kita pilih-pilih bersama sebelum dimasak. Lagi pula kita tidak mungkin membiarkan mereka tidak melakukan apapun, kan?" ucap Sisy.
Hermione mengangguk. "Ya, kamu benar."
"Sudah, lebih baik kita mulai membangun tendanya," ajak Sisy.
Ketiga gadis itu mulai mengerjakan tugas mereka yaitu membangun tenda. Mereka berhasil membangun tendanya dengan sempurna dalam kurun waktu 1 jam.
"Akhirnya selesai juga." Sisy merebahkan dirinya di dalam tenda.
"Membangun tenda bukanlah hal yang mudah," kata Hermione sambil menyeka keringatnya.
"Tapi menyenangkan bisa membangun tenda bersama kalian," timpal Luna sambil tersenyum senang.
Sisy mengangguk. "Iya, kita berhasil melakukannya dengan baik."
Mereka diam sambil memandangi langit-langit tenda.
"Omong-omong, di mana nona Greengrass dan nona Parkison? Kenapa sampai saat ini mereka belum juga kembali?" tanya Hermione yang baru mengingat kedua orang itu.
"Iya juga. Apakah mencari bahan makanan sangat sulit?" tanya Luna.
"Aku akan mencari nona Greengrass dan nona Parkison. Kalian tunggulah di sini," ujar Sisy sambil keluar tenda. Dia langsung berlari ke arah hutan dengan perasaan khawatir.
Saat Hermione dan Luna sedang membicarakan Astoria dan Pansy, tiba-tiba saja penglihatannya muncul. Dia melihat kalau Astoria melakukan kekerasan pada Pansy. Semakin dipikirkan, semakin membuatnya merasa khawatir.
"Sejauh apa mereka pergi?" tanya Sisy sambil mengatur nafasnya.
Tiba-tiba terdengar suara tamparan yang sangat keras dari arah utara. Sisy segera lari ke arah sumber suara dan menemukan Astoria yang baru saja menampar pipi Pansy.
"Jangan sok dekat dengan Draco! Kamu hanyalah gadis pembawa sial!" bentak Astoria.
Pansy memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan Astoria. "Maaf Astoria. Aku tidak ber—"
Astoria menarik rambut gadis di hadapannya dengan kasar. "Satu gadis itu saja sudah sangat merepotkan dan kamu jangan menambah pekerjaanku lagi. Ingat ya, sekali lagi aku melihat kamu dekat-dekat dengan Draco, awas saja!"
Pansy diam tak menjawab.
Astoria yang merasa kesal karena tak mendapat jawaban semakin mengencangkan tarikan tangannya. "Jawab!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Different ( END )
RandomDaisy Garcia atau sering dipanggil Sisy, pemilik kemampuan luar biasa yang membuatnya mengemban tanggung jawab besar. Dia harus mengalahkan pangeran kegelapan untuk menciptakan dunia yang damai. Apakah gadis itu bisa melakukannya?