Part 13 - Rumor

21.6K 1.9K 32
                                    

Karena Rani dan Leia telah memiliki tugas masing-masing sebagai asisten pribadinya, maka Aquinsha mencari asisten sekaligus sekretaris yang akan bertugas untuk mengatur segala pekerjannya. Menyuruh Rani dan Leia membuka lowongan pekerjaan. Banyak yang mendaftar, namun hanya sebanyak lima belas orang yang lulus berkas sesuai kualifikasi yang Aquinsha minta.

Aquinsha Janitra adalah orang yang perfeksionis. Segalanya harus sempurna. Bahkan Rani dan Leia yang tugasnya merias wajah, menata rambut, memilih pakaian untuknya dan lain-lainnya, merupakan orang yang memang ahli di bidang tersebut.

Bisnis yang ingin ia mulai pun dari jauh hari telah ia rencanakan sehingga saat ini rencananya tersebut telah matang. Mulai dari perencaan strategi bisnis. Konsep yang ia terapkan dalam bisnis toko roti dan kue pun juga telah matang. Nantinya akan menjadikan bisnis tersebut menjadi bisnis waralaba. Pun rencana-rencana lainnya telah wanita itu susun. Tapi untuk saat ini ia ingin fokus ke bisnis toko roti dan kue tersebut.

Kembali ke urusan mencari asisten pribadi sekaligus sekretaris, para kandidat harus melewati serangkaian tes sehingga tersisa tiga orang di antaranya. Tes terakhir, yaitu wawancara yang langsung berhadapan dengan Aquinsha.

Wanita tersebut duduk tenang seraya membaca profil calon sekretarisnya. Kemudian beralih ke lainnya, keningnya mengernyit. Ia mengangkat pandangannya ke arah Rani yang senantiasa berdiri di sebelahnya.

"Bagaimana Nona?" tanya Rani.

"Suruh mereka bersiap." Rani pun segera keluar dan memberitahu para calon tersebut. Ketiganya wanita.

Aquinsha menatap mereka satu per satu dan berakhir ke salah seorang wanita yang tersenyum, sangat bersikap profesional. Ia pun secara profesional mulai mewawancarai mereka. Melemparkan pertanyaan satu per satu ke mereka yang dijawab mereka dengan lugas.

Setelah kurang lebih tiga puluh menit mewawancarai mereka. Ketiganya pun pamit undur diri setelah Leia memberitahu jika dalam tiga hari ke depan mereka akan mendapat pesan apakah mereka diterima atau tidak.

Aquinsha menghela nafas pelan, mulai bersandar di kursinya. Mereka berada di Janitra tower sebuah kantor sewa milik Janitra atau lebih tepatnya milik Aquinsha. Banyak perusahaan yang menyewa gedung tersebut. Meski bisnisnya belum dimulai, tapi Aquinsha telah memiliki kantor tersendiri. Tentu nantinya pusat bisnisnya berada di sini.

Suara pintu diketuk menarik perhatiannya. Leia membuka pintu dan Junior muncul dengan cengiran lebar. Pria itu membawa masuk makanan yang telah ia pesan. "Radi di mana?" Entah kenapa Daddy semakin protektif, membiarkan agar Junior bersama Radi menjaganya secara terang-terangan. Ia juga menebak jika bodyguard yang tak ia sadari keberadaannya juga bertambah.

Apakah mungkin karena pelaku yang sempat menerornya tidak ditemukan?

"Nona kalau gak lihat Bang Radi semenit aja kayaknya langsung kangen, ya?"

Aquinsha melotot tajam pada Junior, tapi pria itu malah tertawa. Menyerahkan makanan yang dibeli pada Rani dan Leia yang langsung menyiapkannya di atas meja. Sosok Radi masuk ke dalam ruangan tersebut. Berdiri di ambang pintu tanpa ekspresi.

Junior melirik ke arah Radi dan menyunggingkan senyuman, tidak lupa menatap Aquinsha. Rasanya Aquinsha ingin melempar Junior dari lantai lima puluh lima ini.

Setelah Rani dan Leia selesai, mereka pun makan bersama. Aquinsha Janitra bukanlah orang kaya yang memiliki sikap angkuh yang tak ingin makan bersama para bawahannya. Bahkan kerap kali mentraktir mereka dan makan bersama.

"Ran, pipi kamu ayak kue bantal."

Rani langsung menatap Junior. "Serius?" Langsung saja berhenti mengunyah saat Junior mengangguk.

Harta, Tahta, CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang