Part 31 - Kencan (1)

17.5K 1.7K 46
                                    

"Ya halo?"

Aquinshs menempelkan ponselnya di telinga, tatapannya tetap terpaku pada Radi yang sedang membereskan peralatan masak dan makan. Tadinya ia ingin membantu, tapi pria itu melarangnya. Jadi, ia sekarang duduk di sofa dan menerima telepon dari Lovi.

"Sha, lo hari ini sibuk, gak?"

"Sibuk," balas Aquinsha langsung. Tentu saja di seberang sana Lovi langsung protes.

"Ini kan akhir pekan. Lo sibuk ngapain?"

Aquinsha tertawa pelan. Sibuk pacaran, jawabnya dalam hati, kemudian berujar, "Gue sibuk mempercantik diri. Kenapa sih?"

"Lo udah cantik. Temenin gue. Kita ke Raja Ampat yuk?"

"Heh kok tiba-tiba."

"Gue butuh healing." Rengek Lovi di seberang sana. "Lagian udah lama kita gak jalan-jalan bareng."

"Satu tahun yang lalu kita bareng ke Amalfi. Lo belum setua itu untuk lupa."

"Ya tapi itu udah lama, Sha."

"Lo kenapa sih butuh healing?"

"Gue gabut aja. Lo nyebelin. Theresa juga."

Aquinsha tertawa.

"Eh Theresa udah ngasih lo, gak?"

"Ngasih tau apa?" Aquinsha tiba-tiba berhenti tertawa mendengar nada suara Lovi yang berubah serius.

"Pasti belum. Semalam gue mau ngasih tau elo, tapi lo keburu pulang." Lovi diam sejenak kemudian melanjutkan. "Nerissa mau buka toko kue juga."

Aquinsha menghela nafas pelan. "Udah gue duga sih. Biarin aja lah. Rejeki tiap orang beda."

Lovi tertawa. "Lo kedengaran kayak orang tua." Mengingat perkataan neneknya jika membicarakan tentang rejeki.

Melihat Radi yang telah selesai, Aquinsha buru-buru menyudahi. "Udah ya? Gue mau mandi dulu." Sambungan terputus. Aquinsha menarik tangan Radi sesaat pria itu ada di dekatnya, duduk di dekatnya.

"Saya mau pulang dulu untuk mandi dan ganti baju," ujar Radi. Aquinsha cemberut. Melihat hal itu, ia menambahkan. "Nanti saya ke sini lagi. Kamu mau ke mana?" Karena tau hari ini Aquinsha tak ada urusan pekerjaan, jadi ia berinisistif bertanya.

Senyum Aquinsha merekah. Ia lebih dulu kembali fokus ke ke ponselnya. Setelah menemukan yang ia cari, segera ia menyerahkan ponsel tersebut pada Radi. Pria itu pun fokus menatap ponselnya, ia juga ikut seraya bersandar di pundak Radi.

Aquinsha senyum-senyum sendiri membaca kembali apa yang ia ketik semalam hingga membuatnya terlambat tidur.

Dating List
○Movie Date
○Museum Date
○Art Space
○Park Date
○Fun Date
○Picnic Date
○Beach Date
○Staycation
○Sport

"Sebenarnya masih banyak, sisanya kamu yang bikin setelah semua list ini terealisasi." Atau lebih tepatnya masih banyak list yang ingin Aquinsha ketik. Menyuruh Radi menambahkan daftar kencan mereka sepertinya ide yang bagus. Ingin melihat hal apa yang akan pria itu tambahkan.

Harta, Tahta, CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang