"Radi?"
Bukan hanya si pemilik nama yang menoleh, tapi Aquinsha juga. Bahkan wanita itu menghentikan langkahnya sebelum mencapai lift yang akan membawanya ke lantai tempat kantornya berada.
Janitra Tower merupakan gedung perkantoran sewa sehingga tempat tersebut setiap harinya selalu ramai dengan para karyawan dari berbagai perusahaan yang menyewa gedung tersebut.
Seorang wanita berpenampilan rapi dan terlihat begitu dewasa mendekati Radi. Sepertinya wanita itu bekerja di salah satu perusahaan yang menyewa tempat di sini.
Mata Aquinsha memicing. Apalagi saat wanita itu kini berdiri di hadapan Radi. Tersenyum begitu manis dan tatapan hanya tertuju pada Radi. APA-APAAN WANITA INI?!
"Radi."
"Ya?" Aquinsha mengintip ekspresi Radi yang tetap datar. Membuatnya diam-diam mengulum senyum, agar ia tak tertawa. Padahal sangat ingin menertawakan wanita sok kenal ini! Namun apa daya sekarang ia berada di tempat umum sehingga ia harus jaga imej.
Bukannya malu, wanita itu malah tertawa bahkan memukul pelan lengan Radi.
HEI APA-APAAN ITU?!
Untuk kesekian kalinya, mata Aquinsha melotot.
"Aku Putri. Sombong banget. Masa lupa sama aku?"
Aquinsha kembali menatap ke arah Radi yang mengangguk.
"Ah iya."
"Kamu inget, kan?"
"Iya."
Wanita itu kembali tertawa pelan. "Kamu gak berubah. Masih sama kayak dulu. Em ..."
"Ekhm!" Aquinsha segera menyela. Radi menatapnya, begitipun wanita tersebut. Sekarang dua orang itu menyadari kehadirannya. Aquinsha merasa kesal karena beberapa saat yang lalu ia seakan makhluk tak kasat mata. Tanpa perlu bicara, ia berjalan menuju ke arah lift. Tau jika Radi akan mengikutinya.
Tapi, pria itu ditahan oleh si Putri-Putri itu. Keduanya bicara sejenak, bahkan wanita itu menyerahkan ponselnya. Aquinsha dongkol melihat hal tersebut. Pasti wanita itu minta kontak Radi. Dan yang paling menyebalkan Radi mengetik di ponsel wanita itu kemudian menyusul ke arahnya yang telah masuk ke dalam box lift. Hendak menutup pintu lift tersebut, tapi Radi lebih cepat. Pria itu menatapnya, tapi ia membuang pandangan ke arah lain. Bahkan berdiri berjauhan dari Radi.
Sementara itu Putri yang melihat Radi menyusul wanita berpakaian mahal tadi kini mengernyit. Siapa wanita itu?
Yang pastinya wanita itu bukan orang biasa karena menggunakan lift khusus yang hanya digunakan para pemimpin perusahaan atau tamu penting lainnya. Ia pun melangkah menuju ke arah lain, di mana harus masuk ke antrian untuk menggunakan lift bersama para karyawan lainnya.
Di sisi lain, masih di dalam lift, Aquinsha melirik ke arah Radi yang tatapannya lurus ke depan. Ia mendengus pelan, "Senang ya abis ketemu mantan pacar," sindirnya.
"Dia bukan mantan pacar saya."
Aquinsha tak menyangka jika Radi akan membalasnya, tapi pria itu sama sekali tak menoleh ke arahnya. Merasa ditantang, ia tersulut. "Oh iya? Itu yang namanya Putri. Yang pernah dekat sama kamu? Kalau gak pacaran terus apa? Tatapan Putri tadi kayaknya rindu berat ke kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta, Tahta, Cinta
ChickLitHarta merupakan segala kekayaan yang berwujud maupun tidak berwujud. Tahta merupakan kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang. Cinta merupakan suatu emosi dari afeksi yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta juga dapat diartikan sebagai suatu perasaa...