Part 48 - Rajash Sajiwa

22K 2K 144
                                    

Sebelum tangan itu mencapainya, segera Radi meraihnya. Secepat kilat membanting badan Sharga di lantai kayu teras tersebut. Pria itu mengerang sakit akibat benturan punggungnya di lantai kayu.

Radi hendak mengambil pistol yang terselip di pinggang Sharga, tapi pria itu menepis tangannya, kemudian menendang perutnya.

"Radi!!!" pekik Aquinsha saat Sharga membalas Radi, melayangkan tinju ke rahang Radi.

Sharga menatap Aquinsha, membuat Radi dapat membalas pria itu. Di teras yang sempit itu terjadi perkelahian dua pria tersebut sampai membuat kursi maupun meja di teras itu tak lagi berada di tempatnya. Radi meraih kursi, bersiap menghantam Sharga, tapi pria itu mengacungkan sebuah pistol ke arahnya. Nafas keduanya tersengal. Radi menatap datar Sharga, sementara pria itu menyeringai.

Refleks mereka berdua menoleh ke arah pintu saat mendengar suara pistol yang digerakkan bagian atasnya. Aquinsha mengacungkan pistol pada Sharga. Menatap tajam pria itu. "Turunkan pistol kamu!" desisnya dingin.

Sharga tak memasang ekspresi takut sama sekali, hanya tersenyum geli. Sebelah tangannya naik ke atas seakan memberi kode. Radi yang menyadari hal itu langsung pasang badan di depan Aquinsha, mengambil pistol dari tangan Aquinsha. Kemudian mengacungkan benda tersebut ke arah Sharga yang kini berdiri santai, menyelipkan kembali pistolnya di pinggang.

"Radi!"

Radi menatap Topan, Lex, bahkan Junior yang cengengesan.

"Kalian!" Bukan Radi yang menyahut, tapi Aquinsha. Menatap tajam tiga orang tersebut yang ia kenal sebagai bodyguard yang biasanya bertugas menjaganya.

"Kita satu tim. Oke?" sahut Sharga. Tatapan Radi dan Aquinsha beralih pada pria itu yang tersenyum lebar. Pun meneliti empat orang lainnya yang mereka duga adalah bawahan Sharga karena mereka tak mengenali.

"Ini ada apa?" tanya Radi. Menurunkan pistolnya setelah merasa situasi aman. Meski ia masih melemparkan lirikan tajam pada Sharga. Memasang sikap awas pada pria itu.

"Kita gak disuruh masuk gitu?" Ada orang yang menyebalkan seperti Junior!

Tanpa dipersilahkan masuk, Sharga melewati Aquinsha dan Radi. Kemudian duduk manis di ruang tamu. Radi menatap Aquinsha yang terlihat bingung, menatap Sharga dan dirinya secara bergantian. "Siapa Rajash Sajiwa?" Aquinsha menatapnya.

"Ya orang di depanmu," sahut Sharga yang mendengar pertanyaan Aquinsha.

"Apa maksudnya ini?" tanya Aquinsha tak mengerti. Rajash Sajiwa? Radi adalah Rajash Sajiwa? Kata Sharga jika pria itu dan Rajash Sajiwa adalah sepupu. Itu berarti ....

"Sebaiknya kita duduk dulu dan bicara dengan kepala dingin, karena waktu kita gak banyak," sahut Topan. Radi menatap dingin pria itu. "Ini perintah Tuan Ganesh!"

Radi menghela nafas kasar. Aquinsha tercenung di tempatnya sejenak, saat bertemu pandang dengan Junior. Ia melotot tajam, Junior langsung menggeleng. "Sa-saya gak ngomong apa-apa! Sumpah!"

Kepala Aquinsha pusing. Radi menggenggam tangannya dan menariknya masuk. Tetap berdiri. Hanya Sharga yang duduk. Topan dan Junior berdiri di depan pintu yang terbuka, sementara lainnya berada di luar.

"Kalian ke sini mau jemput, Aquinsha?" tanya Radi pada Topan dan Junior. Aquinsha langsung mencengkeram lengan Radi menggunakan tangan kirinya, merapatkan badan ke arah pria itu yang membuat Radi menatapnya sejenak.

"Iya itu tujuan kami atas perintah Tuan Ganesh," sahut Topan.

"Enggak!" sela Aquinsha tajam. Kemudian beralih menatap Junior yang langsung membuang pandangan. Seharusnya Junior tak ikut, tapi karena ia sebagai penunjuk arah membuatnya diseret.

Harta, Tahta, CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang