Beberapa saat sebelumnya, tepatnya sebelum matahari terbit. Radi menatap Aquinsha yang masih terlelap. Radi akan pergi menemui Ganesh. Jaraknya tak jauh dari sini. Jadi, ia merasa jika ada sesuatu yang terjadi, ia tak merasa jauh dari Aquinsha. Menunduk untuk mengecup kening Aquinsha sebelum pergi. Mempercayakan Aquinsha pada Junior dan Lex. Ia pergi bersama Topan. "Lo mau ke mana?" tanyanya pada Sharga saat melihat pria itu juga bersiap-siap pergi.
"Gue harus pulang. Keluarga gue gak boleh curiga," kata Sharga. Menutupi jika Ankaa menghubunginya. Ia harus pulang karena jika tidak, Ankaa akan curiga.
Radi pun mengangguk, mereka berpisah di persimpangan. Radi bersama Topan menuju ke sebuah rumah villa di sana sudah ada Ganesha Janitra.
Ararya Candramohan ....
Dan entah siapa pria satunya, Radi tak mengenal.
Saat kembali memusatkan tatapannya pada Ararya Candramohan, Radi menahan diri agar tak mendengus. Sudah menduga jika pria ini tau sesuatu, tapi tak memberitahunya.
Radi hanya diam mendengarkan tiga pria di hadapannya bicara. Membicarakan sebuah rencana. Jika tepat pukul sepuluh nanti Sadawira Sajiwa akan datang.
Radi diberitahu jika Irawan Pandya adalah pengacara yang memegang dokumen penting tentang hak waris Sajiwa Group.
Dua tangan Radi terkepal kuat. Wajahnya mengeras. Perasaannya sangat kacau. Amarah, dendam dan sedih yang ia rasakan.
Hanya karena tahta dan harta yang ia pikir ayahnya akan menolak hal tersebut. Begitupun Radi.
"Saya gak membutuhkan semua itu." Yang membuat Irawan Pandya berhenti bicara.
Radi menatap satu per satu orang di hadapannya. "Saya hanya mau keadilan untuk keluarga saya yang diperlakukan seakan mereka bukan manusia. 'Mata ganti mata'!" ujar Radi dengan gigi bergemelatuk. Tatapannya sangat dingin dan mata yang memerah berkaca-kaca.
"Saya boleh bicara?" Semua pandangan tertuju pada Ararya Candramohan yang sedari tadi diam mengamati. Yang satu-satunya memasang ekspresi santai seakan pembicaraan antara Irawan Pandya dan Radi bukanlah masalah serius. Tak ada sahutan, tapi ia tau jika diizinkan bicara. Menatap Radi yang tanpa ekspresi. "Kamu bilang kamu gak butuh semua ini dan kamu mau 'mata ganti mata'." Arya berhenti sejenak hanya untuk menyunggingkan senyuman. Lalu melanjutkan, "Jadi, kamu butuh semua ini Radi. Kamu gak akan bisa membalas Sadawira dan .. " Arya melirik ke arah Ganesh. "Kamu gak akan direstui oleh calon ayah mertuamu."
Ganesh melirik sinis Arya yang malah tertawa.
Radi pun tersadar, menatap Ganesh yang sama sekali tak bicara sedari tadi.
Radi memejamkan matanya, berusaha menenangkan dirinya. Lalu membuka matanya, menatap semua orang yang ada di hadapannya. Jika dengan menerima semua ini dapat membuatnya membalas Sadawira dan bersama orang yang ia cintai, maka ia menerimanya.
Mengangguk pelan membuat Irawan Pandya bernafas lega. Arya yang tersenyum lebar karena sebentar lagi akan melihat kejatuhan Sadawira. Masih sakit hati karena perbuatan pria itu kepercayaan keluarganya padanya hilang.
Sementara itu Ganesh hanya diam tanpa ekspresi, menatap lurus Radi.
Mereka segera berangkat ke tempat pertemuan dengan Sadawira. Hanya Ganesh dan Radi yang masuk ke bangunan tersebut.
Radi tak perlu bertanya agar mereka berjaga-jaga dan membawa beberapa pengawal. Karena ia tau cara kerja Ganesh. Pria ini tidak pernah menunjukkan pengawalnya secara terang-terangan.
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Aquinsha tersentak saat Radi menaruh segelas air di hadapannya. Menatap pria itu yang berdiri. Segera ia berdiri kemudian merengkuh badan Radi membuat pria itu yang tadinya ingin bicara menyuruh Aquinsha minum, terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta, Tahta, Cinta
ChickLitHarta merupakan segala kekayaan yang berwujud maupun tidak berwujud. Tahta merupakan kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang. Cinta merupakan suatu emosi dari afeksi yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta juga dapat diartikan sebagai suatu perasaa...