Promise - 💎 Haruto

2.1K 221 38
                                    

Dibilang merajuk, tidak. Tapi dibilang baik-baik saja juga tidak. Begitulah kondisi Junkyu saat ini. Bibirnya bisa tersenyum tapi jujur ia sedikit kesal. Hanya sedikit.

"Junkyu-ya.", panggil suara berat yang kini berada dalam kamar Junkyu.

Waktu menunjukkan pukul 22.30, yang berarti sudah malam. Junkyu sedang berbaring, memunggungi sosok yang memanggilnya tadi. Pemuda itu telah 10 menit hanya duduk bersila di lantai sambil memandang punggung kekasihnya.

"Junkyu, jangan marah.", ucap pemuda itu, sedikit memelas.

"Hyung. Aku lebih tua darimu.", tegas Junkyu dihadiahi helaan napas dari yang lebih muda.

"Hyung, kau masih marah?", tanya Haruto, pemilik suara rendah itu.

Bagaimana mengatakannya ya? Junkyu tidak marah, sungguh. Ia hanya sedikit kesal. Bagaimana tidak? Bayangkan saja siapa yang tidak kesal ketika tubuhnya dilempar begitu saja oleh sang kekasih saat sedang bermain game? Junkyu tahu itu memang acara ragam yang tentunya menuntut penampilan lucu mereka, tapi tetap saja, ia sedikit tak menyukai cara Haruto melemparnya tadi.

Merasa Junkyu tak akan membalas panggilannya, Haruto memutuskan untuk naik ke atas kasur yang lebih tua. Dirinya sengaja berbaring di belakang Junkyu, menyusupkan tangannya untuk memeluk pemuda September itu.

"Junkyu hyung.", panggilnya tepat di telinga Junkyu.

"Ya! Siapa yang mengizinkanmu naik!", Junkyu meronta. Wajahnya masam dengan bibir yang manyun.

"Kau mengabaikanku.", ucap Haruto.

"Ruto! Lepaskan.", ronta Junkyu lagi, namun rangkulan Haruto padanya semakin kuat.

"Mianhae~", ucap Haruto, lalu mengecup telinga Junkyu.

"Maaf melemparmu tadi.", lanjut Haruto, benar menyesal.

Junkyu memilih untuk diam. Kalau dipikir lagi, apa dia ini terlalu kekanakan? Sebenarnya ini hal yang sepele. Ia tahu itu untuk acara ragam, jadi untuk apa ia kesal kan? Lagipula ini bukan pertama kalinya.

"Hyung, jangan mendiamiku.", rengek Haruto, berusaha bersikap manis sembari menggoyangkan tubuh yang lebih tua.

"Hyung~"

"Junkyu hyung~"

Rengekan Haruto terus terdengar. Bahkan ia dengan sengaja mengecupi telinga dan tengkuk Junkyu. Hingga pipi Junkyu pun menjadi sasaran bibirnya. Berakhir Junkyu yang risih sendiri dengan tingkah Haruto.

"Yaaaa!", Junkyu menoleh, memasang wajah cemberutnya. Sedang Haruto malah menyengir karena akhirnya mendapatkan perhatian dari kekasihnya itu.

"Hehe, maafkan aku~", ucap Haruto lagi, berusaha terlihat semanis mungkin.

"Bocah.", ledek Junkyu.

Sayangnya ucapan itu malah menjadi bumerang bagi Junkyu. Ucapan yang seharusnya tidak diucapkannya pada Haruto yang kini beranjak dewasa.

"Bocah?", Haruto mengangkat satu alisnya. Raut wajahnya kini berubah.

Junkyu meneguk ludah, menyadari kesalahannya.

"T-tidak maksudku.."

"Kau bilang aku bocah?", Haruto bangkit dan kini mengukung Junkyu. Mata elangnya menatap tajam pupil Junkyu yang bergerak panik.

"Tidak."

"Junkyu-ya."

"R-Ruto..."

Junkyu gelagapan ketika Haruto semakin mendekatkan wajahnya. Hingga jarak mereka kini hanya kurang dari 20 cm.

Our Precious Kyu (2) [Junkyu x All]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang