Propose - 💎 Haruto

1.4K 158 23
                                    

CUKUP NGEGASNYA ...
MALAH PART 2 😭

HAPPY READING LAH...

~




"R-Ruto...", Junkyu kini sedang menahan tubuh Haruto yang semakin mendekat ke arahnya. Tangannya berada di dada Haruto, berusaha mendorong tubuh kekasihnya itu agar menjauh.

Namun tentu, Haruto tidak melepas Junkyu begitu saja. Semua ini berawal dari tanggapan yang Junkyu berikan pada Haruto dengan niat mewakili para penggemar saat di konser tadi.

Singkatnya Haruto mengajak penggemar untuk menikah. Yah, tipikal servis penggemar pada umumnya. Namun Junkyu dengan impulsif menjawab pertanyaan itu dengan "iya". Maksud awalnya hanya ingin mewakili penggemar, namun ia berakhir salah tingkah ketika pertanyaan itu Haruto ulang kembali dan hanya mengarah padanya.

Seperti itulah, sekarang Junkyu berakhir dikurung antara tubuh Haruto dan dinding koridor pada backstage, menuju ruang ganti mereka.

"Ruto-ya.. nanti ada yang lewat.", cicit Junkyu, takut jika ada staff yang lewat dan memergoki mereka.

"Wae? Bukankah tadi kau sudah menerima lamaranku secara terang-terangan?", sudut bibir Haruto terangkat, membentuk sebuah senyuman miring.

"Kau kan tahu, aku sedang mewakili teume menjawab lamaranmu.", elak Junkyu.

"Oh ya?", namun Haruto semakin mendekat dan memojokkan Junkyu. Tangannya mengusap pipi Junkyu, dan matanya memberi tatapan dalam pada yang lebih tua.

"Benar bukan dirimu yang ingin menjawab?", tanya Haruto lagi.

Pipi Junkyu semakin merah mendengar pertanyaan itu. Ia malu untuk menjawab kalau ucapannya tadi berasal dari dirinya sendiri yang dilontarkannya secara impulsif. Tidak, Haruto bisa menggila jika ia mengatakannya. Sayangnya tanpa berkata-kata pun, ekspresi Junkyu sudah menjelaskan semuanya.

"Jadi benar ya?", suara berat Haruto menggema di koridor yang sepi itu, membuat jantung Junkyu semakin berpacu.

"Tapi, lamaran seperti tadi itu tidak sah. Nanti, kalau sudah waktunya aku akan melamarmu dengan benar.", lagi ucap Haruto, kemudian menyematkan kecupan pada kening Junkyu.

"Ayo, kembali ke ruang ganti.", Haruto menjulurkan tangan, bermaksud menarik Junkyu dalam genggamannya.

Namun Junkyu menarik bagian bawah kaos Haruto. Kepalanya sedikit menunduk, enggan menatap manik Haruto karena wajahnya yang semerah tomat saat ini.

"Wae?", tanya Haruto.

"Ini sedikit memalukan. Tapi, jangan menertawaiku.", Junkyu perlahan mengangkat kepalanya, hingga wajahnya yang merona dapat terlihat jelas oleh Haruto.

"T-tolong beritahu aku jika w-waktu itu sudah dekat. Aku harus mempersiapkan diri."

Mata Haruto sedikit membesar mendengar ucapan yang terlontar dari bibir yang lebih tua. Ia menangkup wajah Junkyu dengan kedua tangannya. Bisa ia rasakan hangat pada pipi yang merah itu. Tatapan memelas Junkyu tertuju padanya, sedikit berair seperti ia akan menangis, namun sebenarnya ia hanya sedang sangat malu.

Pipi Junkyu yang merona kini Haruto usap dengan ibu jarinya. Juga sudut mata Junkyu yang berair tak luput dari usapannya.

"Ah.. ini sunggu memalukan.", rengek Junkyu, berusaha menyembunyikan wajahnya. Namun tangan Haruto mengangkat kembali wajah sang kekasih dengan lembut. Sudut bibirnya terangkat, membentuk senyuman penuh makna.

"Tentu, aku akan memberitahumu jika saat itu sudah dekat. Karena itu, tetaplah bersamaku.", satu tangan Haruto menggenggam tangan Junkyu, membawanya ke hadapan wajahnya hanya untuk memberi kecupan ringan pada telapak tangan si manis.

Telinga Junkyu turut memanas mendengar janji yang Haruto ucapkan. Katakan saja mereka pasangan yang tak henti-hentinya berada di atas gelombang asmara. Junkyu menatap mata Haruto yang memancarkan keyakinan penuh akan ucapannya tadi. Hal itu membawa Junkyu terseret dalam arus suasana di sekitar mereka.

Junkyu meletakkan tangannya pada bahu pemuda yang lebih tinggi darinya itu. Matanya perlahan terpejam lalu ia menempelkan bibirnya pada bibir Haruto. Hanya sesaat mereka berbagi kecupan hangat yang penuh getaran malu. Padahal bukan pertama kalinya. Tapi atmosfer saat ini begitu mendukung rasa geli dan euforia layaknya sejoli yang baru saja berpacaran.

Haruto refleks melingkarkan tangan pada pinggang ramping Junkyu. Sedang satu tangannya tetap berada di pipi si manis, mengusap lembut pipi hangat itu. Sedang bibirnya merasakan kelembutan yang terasa begitu nyaman dari bibir Junkyu.

Kecupan itu hanya bertahan beberapa detik saja. Mereka cukup sadar untuk menahan diri, mengingat keduanya masih berada di koridor backstage.

Haruto segera menyunggingkan senyum saat tatapnya dengan Junkyu kembali bertemu. Ia menarik pinggang Junkyu, lalu merubah arah hadap mereka ke satu tujuan yang sama.

"Ayo kembali.", ucap Haruto lagi, hanya dibalas gumaman pelan Junkyu yang sedang menahan sipunya.

.
.
.
.
.
.

Udah sependek ini aja :")Mon maap Harukyu udah nulis au mereka sendiri soalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah sependek ini aja :")
Mon maap Harukyu udah nulis au mereka sendiri soalnya..

Segini dulu
See ya next~

Our Precious Kyu (2) [Junkyu x All]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang