Our Precious Kyu (2) [Junkyu x All]

Bite - Jaehyuk

23 Juli 2023, Yoon Jaehyuk hari ini tepat berusia 22 tahun. Tak banyak yang ia inginkan hari ini, semua ucapan yang ia terima sudah lebih dari cukup. Tapi ada satu hal yang ia harapkan bisa ia dapatkan dari hyung kesayangannya hari ini.

"Boleh?", tanya Jaehyuk, mengundang kerutan pada alis Junkyu.

"Ya! Kau bisa minta lain, kenapa harus itu?", ujar Junkyu dengan bibir mengerucut.

"Habisnya kau terlihat begitu menggemaskan hari ini hyung.", Jaehyuk menurunkan tudung hoodie Junkyu, kemudian mencubit pelan pipi si manis.

Sejak selesai live tadi, Jaehyuk memang sudah mendekati Junkyu, berharap mendapatkan kado spesial dari yang lebih tua. Apalagi saat live ia kerap kali memberi kode pada Junkyu tentang apa yang diinginkannya.

"Hanya satu itu yang kuinginkan, hyung.", Jaehyuk menyengir, tampak menantikan jawaban Junkyu.

"Wae?"

"Hyung, kurasa tidak adil saat Jihoon-ie hyung, Haruto, dan Jeongwoo sudah pernah menandaimu. Aku hanya meminta pipimu. Satu gigitan saja, boleh ya?", pinta Jaehyuk lagi.

"Y-ya.. kau tahu darimana?", ucap Junkyu gelagapan.

"Tidak ada yang tidak tahu hyung."

Junkyu mengerucutkan bibirnya. Dirinya meremas ujung hoodie-nya, menimbang permintaan Jaehyuk.

"H-hanya sekali.", ucap Junkyu akhirnya, mengiyakan permintaan Jaehyuk.

"Jinjjayo?"

"E-eo."

Jaehyuk tampak bersemangat. Ia menangkup pipi Junkyu, mengusap pipi itu. Kemudian mencubitnya pelan. Jaehyuk lalu mendekatkan wajahnya, membuat Junkyu refleks menutup matanya.

"C-cepatlah, kita harus kembali ke dorm.", ucap Junkyu dengan mata terpejam.

Jaehyuk merasa gemas melihat Junkyu yang memejamkan mata dengan erat. Namun tak ingin berlama-lama, ia mendaratkan kecupan pada pipi Junkyu, kemudian menggigitnya pelan.

Junkyu dapat merasakan sedikit basah pada pipinya. Namun yang terjadi selanjutnya membuatnya terkejut. Ia segera membuka matanya ketika merasakan bibir Jaehyuk tak lagi berada di pipinya, melainkan turun ke area lehernya.

"J-Jaehyuk-ah...", tangan Junkyu refleks meremat kaos Jaehyuk. Ia tidak mendorong, hanya berdiri diam dan melampiaskannya pada remasan tangannya di baju yang lebih muda.

"K-katamu hanya pipi saja.", Junkyu semakin kuat meremat kaos putih Jaehyuk ketika dirasanya gigitan pelan pada area mendekati bahunya.

"N-nhh Jaehyuk-ah.."

Jaehyuk segera memundurkan kepalanya dan kembali berdiri tegak setelah berhasil meninggalkan tanda pada Junkyu.

"Kau...", protes Junkyu dengan alis mengerut.

"Sekalian.", namun yang lebih muda hanya menyengir.

"Ah, kita harus keluar gedung agensi. Bagaimana kalau terlihat...", rengek Junkyu.

"Tenang hyung, kau tinggal pakai tudung hoodie-mu. Lagipula kalau terlihat juga tidak masalah. Aku tidak mau kalau dengan Jihoon-ie hyung, apalagi pada Haruto dan Jeongwoo.", ujar Jaehyuk, sengaja menarik pinggang Junkyu dan menipiskan jarak keduanya.

Ditatapnya mata Junkyu yang membola dan mengerjap. Kemudian tangannya membelai poni Junkyu, lalu menangkup pipi pemuda Kim itu lagi.

"Kau tahu kan hyung, perasaanku padamu itu benar.", ucap Jaehyuk.

Junkyu meneguk ludahnya. Tatapan Jaehyuk begitu dalam, membuatnya terhanyut pada iris gelap itu. Sesaat Junkyu merasa hilang arah.

Hingga tiba-tiba saja ponselnya berbunyi, membuyarkan tatapan intens keduanya. Junkyu segera mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan masuk.

"E-eo, kami segera kembali.", ucap Junkyu kemudian memutuskan panggilan itu.

"Kita sudah dicari. Ayo kembali.", baru saja Junkyu akan membuka pintu tangga darurat untuk kembali ke gedung utama, panggilan Jaehyuk menghentikannya.

"Hyung.", Jaehyuk menunjuk baju Junkyu yang telah ia tandai beberapa saat yang lalu, membuat pipi Junkyu memerah.

Segera Junkyu menaikkan tudung hoodie-nya kembali dan mengeratkannya. Kemudian ia berjalan cepat mendahului Jaehyuk yang malah tertawa gemas melihat salah tingkah sang pujaan hati.

"귀여워..", ucap Jaehyuk dengan kekehan kecil.
(Kwiyowo = lucu)

.
.
.
.
.
.

Okay segini aja 😬
See ya next~