Lean - 💎 Jeongwoo

1.4K 138 7
                                    

Tahu apa yang menjadi kebiasaan Junkyu dan Jeongwoo? Berbagi earbud.

Siapa yang tidak tahu Park Jeongwoo adalah pemuda yang sangat jarang menggunakan telepon pintarnya. Jarang sekali ia terlihat sedang memegang benda pipih yang menjadi alat komunikasi miliknya sendiri. Gawainya benar-benar ia pakai hanya untuk keperluan penting saja.

Karena itu, saat sedang berada di luar, terutama ketika mereka harus berpergian melalui jalur udara, Jeongwoo lebih sering menempeli Junkyu dengan dalih berbagi earbud. Tentu saja Jeongwoo akan dengan senang hati mendengarkan playlist Junkyu. Menurutnya selera Junkyu itu unik. Dari ballad, pop, hip-hop, hingga EDM, semua genre musik tak luput dari playlist produser muda itu.

"Kali ini mau mendengar apa?", tanya Junkyu selalu ketika mereka berbagi earbud.

"Playlist-mu yang biasa saja.", dan Jeongwoo selalu menjawab dengan hal yang sama.

Junkyu mengedikkan bahu. Ia memutar playlist-nya yang biasa kemudian menyimpan ponselnya kembali ke kantong celananya.

"Sesekali aku juga ingin mendengar lagu kesukaanmu.", ucap Junkyu dengan mata yang tertuju pada Jeongwoo.

"Kau tahu genre kesukaan kita berbanding terbalik."

"Aku mendengarkan semua genre musik.", balas Junkyu, sedikit mengerucutkan bibir di balik maskernya.

"Yasudah, kapan-kapan kita dengarkan playlist-ku.", ujar Jeongwoo, mengusap pucuk hoodie Junkyu yang menutupi kepalanya.

Junkyu tersenyum di balik maskernya. Matanya menyipit pada Jeongwoo. Hal itu membuat yang lebih muda gemas hingga menepuk-nepuk kembali pucuk kepala Junkyu yang tertutupi hoodie.

"Wae?", tanya Junkyu. Kali ini matanya sedikit membola seperti anak kucing yang bingung.

"Rasanya aku ingin menggigitmu, hyung.", balas Jeongwoo.

"Kau sudah sering melakukannya.", alis Junkyu mengerut. Jeongwoo pastikan di balik masker juga bibir Junkyu sedang mengerucut.

"Kau benar.", tawa Jeongwoo menggema di balik masker yang dipakainya.

"Ah tapi Jeongwoo-ya, semalam bagaimana?", Junkyu kini sedikit memiringkan tubuhnya agar saling berhadapan dengan yang lebih muda.

"Aku akhirnya tidur nyenyak.", ucap Jeongwoo.

"Kau kira aku bodoh?", Junkyu paham betul saat Jeongwoo kurang tidur. Matanya itu tampak lelah.

Semalam memang Jeongwoo mengirimi pesan pada Junkyu bahwa ia kesulitan tidur. Benar saja, pagi ini terbukti dengan mata Jeongwoo yang tampak sedikit sayu.

Jeongwoo hanya tertawa. Ia berjalan ke belakang Junkyu kemudian meletakkan kepalanya pada punggung lebar yang lebih tua.

"Kalau begitu biarkan aku meminjam punggungmu.", ucap Jeongwoo, sembari melingkarkan satu tangannya pada pinggang Junkyu.

Junkyu menghela napasnya. Ia biarkan Jeongwoo bersandar padanya, memberi ruang dan waktu pada yang lebih muda untuk memejamkan mata sejenak.

"Nanti malam ke kamarku saja.", ucap Junkyu.

"Hmm.", balas Jeongwoo dengan gumaman.

~

Setelah konser mereka kemarin, hari libur yang mereka dapatkan meski hanya sehari itu terasa sangat membantu. Sejak mereka tiba di Seoul, mereka langsung kembali ke dorm. Tak ada lagi kegiatan yang harus mereka jalani setidaknya sampai hari Senin besok.

Setelah membersihkan diri, Jeongwoo dengan kaos hitam dan celana pendeknya berjalan keluar dari dorm. Kakinya melangkah santai menuju lift yang akan membawanya ke lantai unit tempat kekasihnya berada. Tak sampai 2 menit juga Jeongwoo telah tiba di dorm Junkyu. Segera ia berjalan menuju kamar yang lebih tua, bermaksud mencari tempat nyaman untuk tidur.

Our Precious Kyu (2) [Junkyu x All]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang