Studio - 💎 Jihoon [M]

6.8K 257 24
                                    

Jihoon dan Junkyu sudah sering saling beragumen. Bukan hal yang baru dalam hubungan mereka. Meski begitu tidak pernah ada argumen yang begitu berarti. Biasanya argumen mereka hanya seputar keanehan sosial dan sains.

Seperti hari-hari sebelumnya, hari ini pun keduanya saling berargumen tentang hal yang tak penting. Kali ini yang menjadi objek perdebatan mereka adalah lampu studio Jihoon.

Park Jihoon, pemuda asal Busan itu begitu menyukai warna merah. Dari pakaian, aksesori, lampu kamar, bahkan lampu studionya juga selalu identik warna merah.

Masalahnya adalah studio Jihoon ini menurut Junkyu terlalu gelap dan merah. Tiap kali Junkyu main ke studio Jihoon, matanya terasa sakit karena harus melihat segala objek di dalamnya berwarna sama, yaitu merah.

"Aku nyalakan lampunya.", ucap Junkyu, tanpa persetujuan Jihoon segera menekan saklar lampu studio Jihoon.

"Begini lebih baik.", ujar Junkyu lega setelah bisa melihat objek dalam ruang studio Jihoon dengan jelas.

Namun Jihoon malah berdiri dan berjalan ke arah saklar lampu, segera menekan saklar itu kembali. Ruangan Jihoon kembali dipenuhi warna merah dari lampu LED yang dipasangnya.

"Jihoon...", rengek Junkyu dengan alis mengerut.

"Begini lebih baik.", ucap Jihoon dengan senyum meledek, lalu meniup poni Junkyu yang berada tepat di hadapannya.

"Ck... aku keluar saja. Mataku sakit.", baru akan keluar dari ruangan Jihoon, Junkyu ditahan oleh sang empunya ruangan.

Pinggang Junkyu didekap lengan Jihoon, membuat tubuh mereka saling bersentuhan. Tangan Jihoon yang satu segera mengunci pintu studionya, tak berniat membiarkan seorang pun masuk, juga tak ingin Junkyu ke luar.

"Park Jihoon...", lagi rengek Junkyu sembari berusaha melepaskan diri dari Jihoon.

"Junkyu-ya, pernah coba melakukannya dalam suasana seperti ini?", tanya Jihoon.

"M-mwo? Ya! Jangan seenaknya. Kita masih di agensi.", protes Junkyu, mengerti ke mana arah pembicaraan mereka.

"Stt.. kemari.", Jihoon kemudian menarik Junkyu menuju komputernya.

Jihoon membuka pemutar musiknya, memilih lagu yang menurutnya cocok dengan suasana mereka saat ini. Alunan melodi perlahan memenuhi ruangan itu.

#np - Just The Two Of Us (Kauai45, Sweet Cocoa ver.)

Jihoon duduk di kursinya, lalu menarik Junkyu untuk turut duduk di pangkuannya. Tangan kirinya memeluk tubuh Junkyu, sembari kepalanya sedikit mendongak untuk memberi atensi pada manik bulat kekasihnya itu. Kemudian tangan kanannya menyisir rambut Junkyu, perlahan turun dan kini menangkup pipi Junkyu.

"Kau tidak cukup gila untuk melakukannya di sini kan?", Junkyu bertanya dengan bibir mengerucut.

"Aku bahkan berani melakukannya denganmu di ruang latihan.", Jihoon mengulas senyum.

"Ya!", Junkyu memukul bahu Jihoon.

"Haha... tapi aku serius.", ujarnya.

Suasana di antara mereka tampak berubah. Alunan musik seolah mempermainkan kesadaran Junkyu yang kini turut larut dalam keinginan Jihoon.

Jihoon hanya tersenyum sembari tangannya dengan nakal masuk ke balik hoodie Junkyu. Ia mengusap punggung Junkyu, kemudian meremat pinggang yang lebih muda.

Junkyu itu mudah teransang. Tidak sulit membujuk Junkyu. Terlebih saat Jihoon tahu bagian yang menjadi kelemahan Junkyu.

Jihoon lalu menaikkan hoodie Junkyu. Bibirnya dengan berani mengecupi dada Junkyu. Di saat bibirnya fokus pada dada Junkyu, tangannya malah fokus mengusap pinggang dan paha Junkyu.

Our Precious Kyu (2) [Junkyu x All]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang