Special Care - 💎 Jihoon [M]

3.8K 207 24
                                    

"Kau baik-baik saja kan?", menjadi pertanyaan pertama yang Jihoon lontarkan pada Junkyu saat mereka keluar panggung, tepat setelah mereka menyelesaikan konser mereka di hari kedua.

"Ne?", Junkyu menoleh, memberi tatapan polos pada sang kekasih.

"Kau tadi tergelincir. Kemarin juga kau tersandung kaki sendiri.", Jihoon mengacak rambut Junkyu gemas.

Kekasihnya itu sering sekali pura-pura bodoh. Padahal Jihoon khawatir, tapi Junkyu selalu memberi isyarat bahwa ia baik-baik saja.

"Kemarin itu aku tidak sengaja. Kalau tadi aku hanya oleng sedikit karena keretanya berhenti mendadak.", jawab Junkyu, sebenarnya mengerti maksud kerisauan Jihoon.

Sorot mata Jihoon berubah, ekspresinya tampak khawatir.

"Junkyu-ya, kau tahu kau bisa menyampaikan apapun padaku kan?", ucap Jihoon, kembali menekankan bahwa ia adalah leader sekaligus kekasihnya.

Namun bukannya menjawab, Junkyu malah menyematkan kecupan singkat pada pipi Jihoon.

"Arasseo.", ucap Junkyu, lalu segera berlari mendahului Jihoon.

"Ya! Jangan kira aku akan membiarkannya hanya karena kau menciumku ya.", Jihoon mengejar Junkyu yang berlari ke ruang ganti sembari tertawa jahil.

Di belakangnya Jihoon mengejar. Ia mengejar Junkyu hingga mereka masuk di ruang ganti, dimana ada banyak staf di sana. Jihoon berhasil menyamai kecepatan Junkyu, bahkan memeluk pemuda itu dari belakang, guna menangkap sang kekasih.

"Akh, ya! Jihoon-ah..." Junkyu tertawa geli merasakan remasan dari rangkulan Jihoon pada perutnya.

"Siapa suruh kabur dariku.", ujar Jihoon, lalu menggigit telinga Junkyu.

"Ya!", Hyunsuk berteriak dari belakang setelah berhasil menyusul dua pemuda itu. Dipukulnya lengan Jihoon dan Junkyu untuk menegur mereka karena bermesraan di tempat yang tidak seharusnya.

"Cepat ganti baju, kita harus pulang.", ucap pemuda Choi itu.

"Mian hyung.", jawab keduanya kompak, lalu segera berpisah.

~

Junkyu telah bersiap untuk tidur setelah selesai membersihkan dirinya. Ia duduk di kasurnya, merentangkan kakinya lurus ke depan, lalu bersandar pada bagian kasurnya yang lebih tinggi. Ia mengecek gawainya, melihat fancamnya yang bertebaran di beberapa platform media sosial.

Namun fokusnya teralih ketika ia mendengar ketukan pada pintu kamarnya.

"Ya?", ucapnya sedikit berteriak dari dalam kamar.

Junkyu dapat mendengar pintu kamarnya terbuka. Ia sedikit memajukan kepalanya guna melihat siapa yang baru saja masuk ke dalam tempat favoritnya ini.

"Kenapa kau datang?", tanya Junkyu pada sosok itu.

"Mengunjungi kekasihku yang mengabaikan pesanku sejak 30 menit yang lalu.", Jihoon, pemuda asal Busan itu berjalan mendekati kasur Junkyu, lalu ia naik ke atasnya.

Ia bersila di atas kasur Junkyu, tepat si hadapan Junkyu yang juga menyilakan kakinya untuk memberi ruang pada Jihoon.

"Hehe, mian. Aku langsung membuka twitter.", balas Junkyu dengan cengiran.

"Dasar.", helaan napas dapat terdengar dari pemuda kelahiran Maret itu.

"Tapi kenapa kau ke sini? Apa kau tidak lelah?", Junkyu meletakkan ponselnya di samping. Tangannya kemudian menangkup wajah Jihoon di kedua sisinya, lalu mengusap wajah kekasihnya itu dengan ibu jari.

Jihoon refleks memejamkan mata. Ia suka setiap kali Junkyu membelai wajahnya seperti ini. Sentuhan jemari Junkyu selalu membuatnya tenang.

"Aku lelah dan sentuhanmu membuatku mengantuk."

Our Precious Kyu (2) [Junkyu x All]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang