Falling Again - Haruto

1.6K 200 21
                                    

Junkyu terlalu sering diperhadapkan dengan situasi yang menyudutkannya ketika itu menyangkut dirinya dengan member lainnya. Tapi bagaimana jika kali ini bukan Junkyu yang disudutkan, melainkan dia yang menyudutkan salah satu member.

Ya, kali ini Harutolah yang dibuat kelimpungan dengan sikap Junkyu. Haruto sangat tahu dengan kebiasaan Junkyu yang suka memainkan rambut member. Sejak dulu itu sudah menjadi hal yang biasa di antara mereka. Tapi hari ini Haruto merasa tak nyaman dengan sentuhan itu.

Selesai dari live ulang tahun Doyoung, Haruto menarik Junkyu ke ruang studionya. Dibilang kasar tidak, tapi memang ia sedikit memaksa. Sehingga Junkyu hanya bisa mengikuti dengan sedikit kebingungan.

Begitu mereka sampai di ruang studio Haruto, Junkyu segera dibuat bersandar pada pintu studio itu. Sedang Haruto mengapit Junkyu, menahan agar Junkyu tidak berpindah dari hadapannya.

"Wae?", tanya Junkyu dengan alis mengerut.

"Berhenti memainkan rambutku.", ucap Haruto.

"Kalau hyung tidak bisa membalas perasaanku maka jangan mainkan perasaanku seperti ini. Sudah kukatakan bukan, aku akan menyerah. Tapi kenapa kau malah bersikap seperti ini?", lanjut Haruto.

Benar. Minggu lalu, tepatnya setelah mereka selesai dengan jadwal mereka di  MAMA, Haruto menegaskan perasaannya pada Junkyu. Ia tidak ingin terus menerus mengejar sementara Junkyu jika pada akhirnya pemuda itu tidak membalas perasaannya. Ia sudah berniat mundur. Makanya, untuk terakhir kalinya ia menyatakan perasaannya dengan tegas pada Junkyu. Namun tentu saja, Junkyu lagi-lagi tak menjawab pernyataan itu dengan gamblang. Olehnya, Haruto memutuskan untuk mundur. Benar-benar menyerah pada perasaannya.

Tapi tahu apa yang terjadi? Besoknya Junkyu malah semakin dekat padanya. Menanyakan ini dan itu, mengajak ini dan itu. Haruto rasanya tidak diberi ruang untuk menata patah hatinya. Tidak, bahkan ia tidak diberikan jalan untuk berhenti menyukai pemuda September yang lebih tua darinya itu.

"Kau selalu suka saat aku mainkan rambutmu.", ucap Junkyu.

"Lagipula aku refleks melakukannya. Rambut belakangmu panjang, tanganku tidak bisa untuk tidak menyentuhnya.", Junkyu mengerucutkan bibir.

Tatapan mereka beradu. Sedikit intens karena Haruto yang menatap tajam mata bulat Junkyu, sedang Junkyu juga tidak ingin mengalihkan pandangnya.

"Hyung. Sudah kubilang aku akan menyerah."

"Lalu apa? Kau ingin aku menjauh? Sementara kita ini satu grup.", bela Junkyu.

"Kau bisa melakukannya pada yang lain.", Haruto membalas, sedikit menggeram.

"Tadi kau yang duduk di sampingku.", Junkyu terus membalas, tidak ingin kalah.

"Kenapa harus aku?", Haruto memukul pintu studio di belakang Junkyu. Nada bicaranya membentak, membuat tubuh yang lebih pendek darinya itu terkejut.

"Mian.", cicit Junkyu setelahnya. Ia mengalihkan pandangannya kemana pun selain mata Haruto.

Haruto sadar ia telah bersikap kasar. Tangannya ia turunkan, tak lagi mengurung tubuh Junkyu. Melihat kesempatan itu, Junkyu segera membuka pintu studio dan bergegas pergi meninggalkan Haruto seorang diri.

Yang ditinggal berdecak kesal. Diacaknya rambutnya asal.

"Sial.", gumamnya.

~

Junkyu melangkah dengan wajah merengut. Ia berjalan ke arah ruang latihan. Segera setelahnya ia duduk di sofa ruangan yang kosong itu. Ia bersandar dan mendongak, menatap langit-langit ruangan itu.

Matanya lalu terpejam, memutar kembali kejadian yang baru saja terjadi beberapa saat yang lalu. Bagaimana Haruto membentaknya sedikit keras. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya. Pernah sekali ketika Haruto kesal padanya perkara makan di luar dorm, ia mendapat bentakan juga saat itu, tapi lebih seperti rengekan kesal. Kali ini, ia benar-benar dibentak.

Our Precious Kyu (2) [Junkyu x All]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang