Our Precious Kyu (2) [Junkyu x All]

Shower - 💎 Haruto

"Haa...", Junkyu menyandarkan kepalanya pada sofa di belakangnya tepat setelah ia mematikan siaran live-nya.

"Waeyo?", tanya Haruto yang duduk di sebelahnya. Ia menjulurkan tangannya, menyisir rambut Junkyu, membuat bando telinga kucing yang dipakai oleh yang lebih tua jatuh ke atas sofa.

"Aku harus mandi, iya kan?", ucap Junkyu.

"Katamu kau bau keringat. Jadi ya, kau harus mandi hyung.", jawab Haruto masih menyisir dan memainkan rambut Junkyu.

"Tapi aku mengantuk. Sekarang juga aku hanya bisa mencium bau parfummu.", Haruto sedikit menoleh, mempertemukan matanya dengan Haruto.

"Hmm? Maksudmu kau tidak ingin mandi karena sudah wangi?"

"Tidak boleh?", cengir Junkyu, jahil.

Haruto meladeni kejahilan Junkyu. Ia mendekat dan mulai menggelitik tubuh Junkyu, membuat pemuda Kim itu tertawa dan rebah di lantai.

"Kau tahu kau harus mandi hyung.", ujar Haruto sembari menyerang Junkyu.

"Ahahaha iya Ruto-ya! Iya astaga ahahaha...", tawa renyah Junkyu tak lantas berhenti karena Haruto yang juga semakin menyerang pinggangnya.

"Ru- Ruto-yaaa...", kaki Junkyu meronta hingga tanpa sengaja menendang perut Hatuto.

"Ugh.."

Junkyu terkejut dan segera melirik ke arah Haruto setelah serangan geli tak lagi diterimanya.

"Mian, aku menendangmu terlalu kuat ya?", Junkyu segera duduk dan tampak khawatir melihat ke arah Haruto yang menunduk sembari memegang perutnya.

Baru saja akan memeriksa keadaan Haruto, Junkyu malah ditarik oleh yang lebih muda ke arahnya. Tubuh Junkyu lantas mengikuti arah tarikan Haruto hingga berakhir jatuh di atas tubuh Haruto yang kini terbaring di atas lantai.

"Ya..", Junkyu mengernyit, menatap Haruto di bawahnya sembari mengerucutkan bibir.

Pemuda Watanabe itu malah tertawa puas.

"Mwoya?", keluh Junkyu dengan alis bertautan. Ia hendak berdiri, tapi sebuah rangkulan di pinggangnya menahannya.

Tangan Haruto mengalung kuat, tidak ingin Junkyu bangkit dari posisi mereka saat ini.

"Mau kemana?", tanya Haruto, menatap lekat manik bulat yang sedang memberikan tatapan protesnya.

"Katamu aku harus mandi.", jawab Junkyu.

"Aku juga belum mandi hyung, mau sekalian?", Haruto menaikkan alisnya.

"Lepaskan dulu tanganmu.", Junkyu memukul pelan dada Haruto, membuat pemuda asal Fukuoka itu tertawa.

Haruto lalu membiarkan Junkyu berdiri kemudian ia turut berdiri juga. Namun belum sempat kedua kakinya menapak sempurna, Junkyu segera berlari ke kamar mandi meninggalkannya.

"Aku akan mandi sendiri.", teriak Junkyu diselingi tawa puas setelah berhasil menipu kekasihnya yang lebih muda.

"Ah hyung!", dengus Haruto.

Namun Junkyu yang sudah terlanjur sampai di kamar mandi hanya menertawainya.

"Hyung..", panggil Haruto, mengetuk pintu kamar mandi.

"Junkyu hyung..", panggilnya lagi.

"Kim Junkyu.", hingga panggilan mengintimidasi itu dikeluarkan Haruto.

Junkyu akhirnya membuka pintu kamar mandi. Ia memperlihatkan ekspresi jahilnya, berbanding terbalik dengan Haruto yang memberikan tatapan kesal.

"Kau ini senang sekali merajuk.", kekeh Junkyu, membuka pintu kamar mandi lebih lebar lalu mendekat untuk mengecup bilah bibir pemuda Jepang itu.

"Karena kau jahil hyung.", keluh Haruto, menarik pinggang Junkyu.

Jarak mereka kembali menipis dengan wajah yang mungkin hanya berjarak sekitar 20 cm saja saat ini.

"Hehe mian.", balas Junkyu.

"Ayo mandi.", ajak Junkyu akhirnya.

Meski dengan wajah merajuk, Haruto tetap ikut masuk ke kamar mandi. Junkyu hanya tersenyum, lalu segera menutup dan mengunci pintu kamar mandi ketika keduanya telah masuk ke dalam.

Beberapa saat setelah keduanya masuk, suara air mulai terdengar dari luar kamar mandi. Ah tidak, ada suara lain selain suara air pancuran. Tapi mari kita abaikan itu. Tidak baik mengintip orang saat sedang mandi bukan?

.
.
.
.
.
.

Pfttt 🫢

Selamat malam semuanya 🤣
Biar kalian makin asdfjgkls gara2 harukyu live kemarin 🫢

Segini dulu
See ya next~