After Party - 💎 Haruto

1.4K 150 45
                                    

Junkyu melangkahkan kakinya dengan lemas kembali ke dorm setelah menghadiri private event bersama Haruto beberapa jam yang lalu. Bukan Junkyu tidak menikmatinya. Tapi sebagai seorang penyendiri, energi sosial Junkyu ada batasnya.

Junkyu segera merebahkan dirinya ke atas sofa ruang tengah dormnya. Satu tangannya terkulai menyentuh lantai, sedang yang satu menutupi pandangannya dari cahaya lampu ruang tengah.

"Hyung, mandi dulu baru tidur.", suara berat itu menyapa indera pendengar Junkyu, membuatnya mengintip dari sela-sela lengannya.

"Eum, sebentar.", ucapnya tanpa bergerak dari posisinya saat ini.

"Kau melakukannya dengan baik hari ini.", ucap suara itu lagi. Sang empunya suara mendekat untuk mengusak rambut Junkyu.

Junkyu menurunkan lengannya, menatap pemuda yang berjongkok di sebelahnya itu dengan tatap sedikit lelah. Namun bibirnya menyunggingkan senyuman kecil. Ia balas menepuk pelan pucuk kepala pemuda itu.

"우리 루토 도 잘해.", ucap Junkyu.
(Uri Ruto do jarhae = Kau juga melakukannya dengan baik)

"Tapi..", Junkyu segera mengambil posisi duduk. Ia menangkup wajah Haruto dan menguyelnya dengan gemas.

"Kau tidak mabuk?", tanya Junkyu, memberi tatapan menelisik pada pemuda yang berjongkok di hadapannya itu.

"Maksudmu mabuk karenamu?", kekeh Haruto dengan suara bass-nya.

"Eish.. jangan mulai.", cibir Junkyu dengan bibir mengerucut.

Pemuda Fukuoka itu hanya tertawa melihat wajah menggemaskan kekasihnya. Ia mencubit pipi sang kekasih, lalu mengusap kepala yang lebih tua.

"Aku minum lebih baik darimu.", ucap Haruto, membanggakan diri.

"Kau tidak bisa menilainya. Aku bahkan tidak minum sama sekali tadi karena kau melarangku.", keluh Junkyu.

"Karena semua juga tahu, kau tidak pandai minum.", Haruto kembali tertawa kecil sembari mencubit hidung si manis.

Junkyu mendengus kesal. Sedang Haruto masih setia dengan tawa gemasnya pada yang lebih tua.

"Aku juga ingin minum.. sedikit.", ucap Junkyu, terdengar memelas.

"Baiklah, aku temani kau minum malam ini. Di kulkas kalian ada bir kan?", Haruto berdiri dari jongkoknya. Kaki panjangnya melangkah ke arah dapur lalu membuka pintu kulkas. Diambilnya sekaleng bir dari dalam sana kemudian kembali ke ruang tengah, menghampiri Junkyu.

Haruto berdiri di hadapan Junkyu, memberi senyuman yang sulit diartikan pada yang lebih tua. Junkyu mengernyit saat Haruto membuka kaleng bir itu.

"Kau boleh minum malam ini. Tapi hanya dari mulutku.", ucap yang lebih muda dengan percaya diri.

"Eo?"

Belum sempat Junkyu mempertanyakan hal itu, Haruto sudah menyesap bir dari kaleng di tangannya. Sebelah tangannya menangkup pipi Junkyu, menengadahkan kepala Junkyu. Ditekannya dua pipi Junkyu perlahan, membuat bilah bibir yang lebih tua terbuka. Segera setelah Haruto membuat Junkyu membuka mulutnya, ia mendekat dan menempelkan bibirnya pada yang lebih tua. Cairan pahit dan manis dalam mulutnya ia alirkan ke dalam mulut Junkyu, membuat Junkyu mau tak mau menelannya.

"Mphh.."

Tidak berhenti dengan satu teguk, Haruto kembali melakukan hal yang sama, memberi minum alkohol pada sang kekasih dengan mulutnya. Junkyu dibuat tak bergeming dan hanya menerima transferan bir itu.

Belum juga habis satu kaleng, Junkyu sudah merasakan panas di sekujur tubuhnya. Kepalanya terasa berputar dan pandangannya mulai mengabur.

"Ru-Ruto-ya.. sudah..", Junkyu menepiskan pelan tangan Haruto yang menahan rahangnya untuk tetap menengadah.

Our Precious Kyu (2) [Junkyu x All]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang