Pretend - Asahi

2.8K 209 18
                                    

Latar waktu sebelum tur Jepang yaa

Happy reading~



~



Siapa yang bisa menyembunyikan rasa senang Asahi? Lihat saja senyumnya yang begitu lebar ketika ia tahu ia akan satu tim dengan hyung kesayangannya, Kim Junkyu. Mereka sedang syuting untuk konten aplikasi game yang baru akan dirilis mendatang. Di sinilah Asahi, berdiri di sebelah Junkyu dengan wajah berseri.

"Sahi-ya nama tim kita apa?", tanya Junkyu.

"Biasanya hyung cepat untuk hal seperti ini.", ucap Asahi dengan senyum kecil.

Junkyu sedikit berpikir dan mengeluarkan gumaman pelan.

"Hmm nyangnyangz?", usul Junkyu dengan kepala yang sedikit dimiringkan.

"Boleh.", balas Asashi.

"Tapi harus berpose juga. Seperti ini.", Junkyu mengangkat kedua tangannya membentuk kepalan di atas kepalanya. Ia menggoyangkan kepalanya ke kanan dan kiri seperti kucing yang sedang mencari perhatian tuangnya. Tentu saja ia tidak lupa untuk mengeong.

Asahi tertawa pelan.

"Wae?"

"Hyung manis.", jawab Asahi.

"Ya! Jangan salah fokus dulu...", protes Junkyu.

"Iya hyung, begitu saja. Aku akan melakukannya juga.", balas Asahi sembari tersenyum.

"Eish yasudah. Harus kau lakukan ya.", tegas Junkyu.

"Iya hyung.", lagi balas Asahi dengan senyuman yang masih tinggal di wajahnya.

Sepanjang hari itu, Asahi benar-benar menikmati waktu ini dengan Junkyu. Belum lagi entah sadar atau tidak sadar, Junkyu beberapa kali merangkulnya bahkan memeluknya. Sebagai manusia normal, tentu saja Asahi merasakan debaran pada jantungnya.

Saat syuting itu telah selesai pun, senyumnya tak lantas luntur.

"Berhentilah tersenyum bodoh seperti itu.", celetuk Jaehyuk yang menghampiri Asahi.

"Kau berkata seolah kau akan tetap diam jika berada di posisiku.", balas yang lebih mudah sebulan darinya.

"Aku? Mungkin aku akan segera menciumnya.", ujar Jaehyuk.

"Otakmu memang perlu dicuci.", Asahi memutar bola matanya.

"Memangnya kau tidak ingin? Kau kira aku tidak tahu kau pernah mencium Junkyu hyung selain saat Junkyu hyung mabuk?"

"Bibirnya memang manis."

"Lihat kan! Kau juga sama saja.", Jaehyuk memukul bahu Asahi dan bersikap dramatis.

"Diamlah.", ucap Asahi segera meninggalkan Jaehyuk dan melesat pergi ke ruang tunggu.

Saat sedang berjalan di koridor menuju ruang tunggu, Asahi berpapasan dengan Junkyu yang baru saja kembali dari kamar kecil.

"Mau kembali ke ruang tunggu juga?", tanya Junkyu.

"Iya hyung.", jawab yang lebih muda.

Mereka tak banyak bicara, hanya berjalan dalam diam hingga akhirnya sampai di ruang tunggu. Entah kemana para stylish tapi ruangan itu kosong. Yang berarti hanya ada Junkyu dan Asahi saja dalam ruang itu.

"Aku akan berganti pakaian.", ucap Junkyu.

Asahi di satu sisi sedikit tidak nyaman. Ayolah ini bukan pertama kalinya mereka saling melihat tubuh masing-masing. Tapi masalahnya kali ini hanya ada mereka berdua saja dalam ruang itu. Asahi dengan segala kesadarannya sedang berusaha menghentikan fantasi liarnya.

"Sahi-ya?", panggilan Junkyu membuyarkan lamunan Asahi.

"N-ne?", balas yang lebih muda.

"Kau tidak akan berganti pakaian?", tanya Junkyu.

"Ah iya.", Asahi tampak sibuk mencari keberadaan bajunya.

"Wae? Ini bajumu.", namun kelimpungan Asahi malah membuat Junkyu menolongnya.

Junkyu menyodorkan baju Asahi pada si empunya. Sialnya saat itu Junkyu sudah melepaskan kaos putih yang dipakainya, yang artinya ia sedang bertelanjang dada saat ini.

Bukannya mengambil baju, Asahi malah  terkesima melihat tubuh Junkyu. Kulitnya yang putih bersih mau tak mau membuat Asahi berpikir bagaimana jika ada sebuah tanda di sana. Tanda yang ia ukir sendiri dengan mulutnya.

"A-apa yang kau lihat?", Junkyu segera menutupi dadanya.

"Maaf hyung.", Asahi yang tersadar segera memalingkan wajah.

Dengan cepat Asahi mengganti pakaiannya dan tak lagi memberi atensi pada Junkyu.

"Tapi hyung...", namun setelahnya sepertinya penasaran.

"Aku tahu ini terdengar lancang tapi.. tolong jangan biarkan siapapun meninggalkan tanda pada tubuhmu lagi.", lanjut Asahi.

Junkyu sedikit terkejut.

"Y-ya?"

"Kau tidak pandai menyembunyikan tanda di lehermu kemarin. Jadi kuharap kau bisa menolak jika ada yang ingin melakukan hal aneh padamu. Termasuk jika aku yang memintanya.", ucap Asahi.

Setelah mengatakan hal itu, ia segera melangkah keluar dari ruang tunggu mereka. Ia berjalan sembari memikirkan perkataannya tadi. Ia merasa sedikit bodoh.

Ia merasa perkataannya itu sama sekali tidak mencerminkan isi pikirannya. Karena pada kenyataannya, ia juga ingin mengukung Junkyu dan membuat pemuda itu menerima cintanya.

Setidaknya hari ini, sekali lagi Asahi berhasil menahan diri. Meski jujur, ingin rasanya ia sekali lagi merasakan bibir lembut Junkyu pada bibirnya.

.
.
.
.
.
.

Si paling kalem cenah padahal ya sama aja sebenarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si paling kalem cenah padahal ya sama aja sebenarnya.

Anyways aku balik with Asakyu

Segini dulu
See ya next~

Our Precious Kyu (2) [Junkyu x All]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang