Diamond - 💎 Jeongwoo

1.3K 102 10
                                    

Selesai dengan syuting kelompok pertama untuk acara Shining Solo. Hari ini tiba juga untuk kelompok kedua. Ada begitu banyak kekhawatiran yang mereka rasakan, namun mereka terus menghipnotis diri sendiri agar bisa percaya diri.

Hari ini terasa panjang dan melelahkan bagi kelompok kedua, terutama bagi Jeongwoo. Sejak awal ia memang tidak mengharapkan apapun. Baginya tidak terlihat memalukan saja sudah cukup. Tapi ternyata, menerima feedback langsung seperti itu membuatnya mengingat masa-masa latihannya sebelum debut. Keras dan penuh perjuangan.

Bukannya ia peduli juga, tapi memang rasanya sedikit mengecewakan. Bukan karena ia tidak mendapatkan berlian, tapi ia kecewa karena dirinya tidak bisa memancarkan pesona dengan lebih baik. Yah, bagaimana pun ia adalah seorang idola yang terbiasa di depan kamera, terbiasa dilihat banyak orang. Jadi melihat dirinya sendiri hari ini, itu cukup disayangkan.

Jeongwoo segera membersihkan dirinya begitu ia sampai di dorm. Setelah selesai mandi, ia masuk ke dalam kamarnya. Niatnya ingin segera tidur, karena besok mereka harus bangun pagi lagi untuk melanjutkan syuting hari kedua. Namun niatnya itu harus ia tunda dulu.

"Eo, Junkyu hyung. Kapan kau datang?", tanya Jeongwoo pada sosok yang sedang duduk di atas kasurnya sembari bersandar pada sandaran kasur.

"Baru saja. Saat Hyunsuk hyung dan Yoshi kembali, aku tahu kau juga telah kembali. Jadi aku ke sini.", ucap pemuda yang lebih tua itu.

Jeongwoo mengerjap sebentar. Sesaat ia hanya menatap Junkyu tanpa berbicara.

"안아줘?", Junkyu merentangkan tangannya, mengundang Jeongwoo untuk datang kepadanya.
(Anajwo? = Peluk?)

Tanpa berlama-lama, Jeongwoo langsung menghampiri Junkyu, memeluk yang lebih tua dengan posisi tengkurap, membiarkan bobot tubuhnya dititikberatkan pada Junkyu.

Junkyu menerima Jeongwoo dalam pelukannya. Diusapnya punggung Jeongwoo, kemudian beralih pada rambutnya.

"Kau melakukannya dengan baik hari ini.", ucap Junkyu sembari jemarinya memainkan rambut halus Jeongwoo.

"Benar. Ini yang kubutuhkan.", ungkap Jeongwoo dengan wajah yang bersembunyi pada ceruk leher Junkyu.

"Jadi, kau dapat berapa hari ini?", tanya Junkyu diakhiri kekehan kecil.

"Dapat apa? Berlian? Perekam suara?"

"Hmm haruskah aku menebaknya?", tanya Junkyu.

Jeongwoo menjauhkan wajahnya dan menengadah untuk menatap manik kekasihnya.

"Eo, coba tebak.", tantang Jeongwoo.

Junkyu sontak menjepit dagunya. Alisnya bertaut dengan tatap yang menggambarkan ia sedang berpikir.

"Hmm aku tebak setidaknya kau dapat satu berlian.", ucap Junkyu.

"Kalau hyung di sana, kau akan memberikannya padaku?", tanya Jeongwoo dengan tatap sedikit memelas.

"Tentu saja! Aku bahkan akan mencuri berlian yang lain dan memasukkan semuanya ke dalam lokermu."

Jeongwoo tertawa mendengar penuturan Junkyu.

"Mungkin aku akan sedikit senang jika kau ada di sana. Jadi aku bisa mengamankan satu berlian.", kekeh Jeongwoo, sembari ia membenarkan posisinya, kini duduk bersila di depan Junkyu.

"Wae?", tanya Junkyu.

"Aku dapat tiga perekam suara.", balas pemuda asal Iksan itu.

"Eo?", Junkyu mengerjap, sepertinya tidak percaya.

"Kau tidak menyangkanya?", Jeongwoo tertawa pelan, berusaha mencairkan suasana.

"Sejak dulu kau adalah orang yang aktif dan jahil, bahkan saat pertama kali kita bertemu. Jadi aku tidak menyangkanya.", ujar Junkyu.

Our Precious Kyu (2) [Junkyu x All]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang