Rub - Jihoon, Jaehyuk

2.4K 203 28
                                    

Menjelang comeback Treasure, persiapan yang intens sudah pasti menjadi agenda wajib mereka. Lelah itu sudah pasti. Jadi sebisa mungkin mereka mengisi waktu istirahat latihan mereka dengan guyonan konyol untuk mencairkan suasana.

Junkyu sedang duduk di sofa, tepat di sebelah Jaehyuk. Ia bersandar pada pemuda Yoon itu, mengistirahatkan tubuhnya. Jaehyuk tentu saja tidak protes. Malahan ini menjadi poin tambahan baginya untuk pamer kepada member lain.

Sayangnya hal itu tidak berlangsung lama, karena Jihoon akhirnya bergabung di sana. Ia duduk di sebelah Junkyu, membuat pemuda asal Chungju itu kini terapit antara Jaehyuk dan dirinya.

Jihoon dan tangan jahilnya memang tidak bisa berhenti. Seolah sudah menjadi memori otot, jarinya menyerang Junkyu dengan tusukan, bermaksud untuk bercanda sekaligus menarik perhatian yang lebih muda.

"Yaa..", Junkyu mengerutkan kening.

"Apa?", balas Jihoon.

"Aku hanya membalas perbuatanmu tadi.", bela Jihoon.

Junkyu mendecak sebal. Ia menaikkan seluruh kakinya ke atas sofa, lalu mendorong Jaehyuk untuk bertukar posisi. Hingga kini Junkyu bersandar pada ujung sofa dengan kedua kaki yang menekuk di atas sofa. Ia menghadapkan Jaehyuk pada Jihoon, menjadikan Jaehyuk tamengnya.

"Balas ke Jaehyuk saja.", ucap Junkyu, mencari perlindungan dari pemuda kelahiran 2001 itu.

"Hyung?", Jaehyuk tentu tidak terima.

Sama halnya dengan Jihoon yang tidak mau Jaehyuk berada di antaranya dan Junkyu. Target utamanya tentu saja sang bonita, jadi Jaehyuk di sini adalah pengganggu baginya.

"Ya, Jaehyuk-ah, menyingkirlah.", ucap Jihoon.

Tapi Junkyu malah melingkarkan tangan dan kakinya pada tubuh Jaehyuk, tidak membiarkan pemuda itu beranjak.

"Tidak, jangan pergi."

Jaehyuk menoleh ke belakangnya, melihat ekspresi Junkyu. Memelas dan merengut di saat yang bersamaan. Lucu, pikirnya. Belum lagi Junkyu yang memeluknya saat ini, bukankah hari ini hari keberuntungan Jaehyuk.

"Ya! Kenapa memeluknya?", tanya Jihoon tidak terima.

Jihoon semakin mendekat, berniat menarik Junkyu, namun Jaehyuk merentangkan tangannya untuk menghentikan Jihoon. Wajah meledek ditujukan Jaehyuk pada Jihoon. Bagaimana tidak emosi Jihoon semakin dipancing.

Maka Jihoon dengan cekatan berdiri dari posisinya dan segera menarik Junkyu. Tentu pelukan Junkyu kepada Jaehyuk semakin kuat. Namun Jihoon tak habis akal. Pemuda Park itu malah mendorong Junkyu, yang mau tak mau membuat Jaehyuk juga terdorong. Lalu Jihoon duduk di belakang Junkyu, turut memeluk pemuda Kim itu dari belakang, seperti yang dilakukan Junkyu pada Jaehyuk.

"Yaaa!", Junkyu merengek saat tubuhnya ditarik oleh Jihoon.

Semakin kuat tarikan Jihoon, semakin kuat pula pelukan Junkyu pada Jaehyuk. Tubuh Jaehyuk mau tak mau ikut tertarik ke belakang.

"Jaehyuk-ah, berbuatlah sesuatu.", suruh Junkyu.

"Hyung, kau saja menarikku seperti ini, bagaimana aku berbuat sesuatu?", ujar Jaehyuk.

Junkyu yang sadar akhirnya melepaskan pelukannya pada Jaehyuk, membuatnya terbebas. Segera Junkyu rentangkan tangannya pada Jaehyuk, berharap dirinya diselamatkan dari Park Jihoon. Namun asumsinya salah. Yang ada Jaehyuk duduk di hadapannya, mencondongkan tubuh dan kembali membuat Junkyu terhimpit.

Jaehyuk dengan berani mengukung Junkyu, yang kini terpaksa bersandar pada Jihoon.

"Y-Ya..", cicit Junkyu ketika Jaehyuk semakin mendekat.

Junkyu belum sempat memikirkan apa yang akan dilakukannya untuk lolos, Jihoon malah menarik tubuhnya, membenarkan posisi duduk Junkyu. Ah, lagi-lagi dirinya berada dalam situasi ini.

"Sekarang kau diam? Tidak melawan?", Jihoon berbisik dari belakang Junkyu. Tangannya mengusap bagian perut Junkyu yang masih terbalut rapi dengan kaosnya.

"Kenapa menatapku seperti itu?", tanya Jaehyuk sadar akan ekspresi merengut Junkyu.

"Berhenti menggangguku, kalian berdua.", ujar Junkyu, mendecak pelan.

"Tidak mau.", Jihoon mengeratkan cengkraman lengannya pada Junkyu.

Sedang Jaehyuk menarik kaki Junkyu untuk melingkar ke pinggangnya.

"Kenapa kami harus berhenti?", tangan Jaehyuk kemudian dengan berani mengusap paha Junkyu.

"Ini di ruang latihan.", Junkyu mengerucutkan bibirnya.

"Oh, jadi kalau tidak di ruang latihan boleh?", Jihoon mengangkat satu alisnya. Tangannya mulai menarik kaos Junkyu, menyusupkannya ke dalam dan menjamah perut Junkyu.

"Y-ya.. tidak begitu.", Junkyu menggigit bibir bawahnya, menahan sensasi geli dari sentuhan Jihoon padanya.

"Jadi bagaimana?", tangan Jaehyuk pun menyusup ke bawah kaos Junkyu, bergerak sedikit lebih ke atas, mendekati bagian dada Junkyu.

Junkyu diam. Ia terlalu fokus pada sentuhan di tubuhnya. Entah harus bereaksi seperti apa. Punggungnya yang bersandar pada Jihoon terasa panas. Sedang kakinya yang masih diusap Jaehyuk terasa geli, terlebih saat tangan Jaehyuk bergerak semakin atas, mendekati area sensitifnya.

"Ya!"

Suara teriakan itu membuat tiga pemuda yang sedang berada di dunia mereka itu tersadar. Mereka menoleh ke sumber suara.

"Lengah sedikit kalian malah berulah.", itu Hyunsuk, segera menghampiri Junkyu dan menarik yang lebih muda untuk lepas dari serangan Jihoon dan Junkyu.

"Eii, padahal hampir saja."

"Hampir apa hah?", Hyunsuk menjitak kepala Jaehyuk.

"Hyung, kau selalu saja bersikap pura-pura baik seperti ini.", Jihoon mencibir.

"Bukan aku pura-pura baik. Kalian harus mengerti yang namanya persetujuan. Sudah, ayo lanjut latihan.", putus Hyunsuk akhirnya.

Desahan kecewa Jihoon dan Jaehyuk terdengar. Namun apa lagi yang bisa mereka lakukan?

Junkyu di lain sisi bernapas lega namun juga kecewa, mungkin? Entahlah, perasaannya campur aduk. Ia bingung dengan dirinya sendiri. Sebenarnya apa yang diinginkannya?

.
.
.
.
.
.

Aku jujur mau gila dibombardir hari ini dari harukyu, jikyu, jaekyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku jujur mau gila dibombardir hari ini dari harukyu, jikyu, jaekyu.. kek Kyu please lah, kasihani aku 😭

Oke segini dulu
See ya next~

Our Precious Kyu (2) [Junkyu x All]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang