Winner - Yoshi

901 90 18
                                    

Yoshi selalu dikenal sebagai member dengan keberuntungan yang tidak pernah habis. Setiap mereka melakukan permainan apapun itu, timnya kerap kali menang. Bahkan jika itu permainan individu pun, hampir selalu ia yang mendapatkan hadiah sang juara. Benar, pemuda blasteran itu terlalu beruntung, termasuk urusan pendekatan dengan Junkyu, Yoshi selalu berhasil mendapat perhatian lebih. Ia hanya tidak menyadarinya saja. Aslinya, member yang lain sedikit iri dengan keberuntungan yang dimiliki Yoshi itu.

Seperti saat ini ketika mereka sedang berada di Manila untuk melakukan tur konser mereka. Hari ini adalah hari sebelum konser mereka diadakan. Ada kesempatan bagi para member untuk menikmati waktu senggang mereka. Kali ini, Junkyu diberi tugas untuk memegang kamera khusus untuk meliput kegiatan mereka selama di Manila. Singkatnya, ini adalah giliran Junkyu untuk merekam vlog di Manila. Ia memang diminta memilih satu member untuk menemaninya, dan tebak siapa member yang beruntung itu? Benar, itu Yoshi.

Sepanjang hari Yoshi benar-benar bersemangat. Tak banyak yang mereka lakukan sebenarnya, hanya jalan di pusat perbelanjaan, menikmati makanan lokal, dan berbelanja sedikit cendera mata. Namun semua itu cukup bagi Yoshi. Lagipula ini adalah kegiatan yang selalu ingin dilakukannya dengan Junkyu. Sekedar berkeliling sembari bercerita.

Jangan tanyakan member lainnya. Mereka iri. Mengingat bagaimana sulitnya mengajak Junkyu untuk keluar, kesempatan seperti ini adalah kesempatan langka. Herannya untuk urusan seperti ini memang Yoshi selalu menjadi pemenangnya.

"Kau tahu, aku sangat senang kau memintaku untuk menemanimu berkeliling.", ucap Yoshi saat mereka dalam perjalanan kembali ke hotel.

"Eum? Aku juga senang jalan denganmu. Terima kasih sudah menemaniku hari ini.", ucap Junkyu.

"Dengan senang hati. Aku akan selalu bersedia kapan pun kau mengajakku."

"Eum.", Junkyu bergumam pelan. Sebenarnya ia kurang tidur kemarin. Karena itu ia merasa begitu mengantuk hari ini. Niatnya juga segera kembali ke hotel untuk beristirahat sejenak sebelum kegiatan mereka malam nanti.

"Kau mengantuk?", tanya Yoshi.

"Iya."

"Tidurlah. Aku akan membangunkanmu ketika kita sampai.", ucap Yoshi, mengusap pelan kepala Junkyu, membuat lelaki September itu semakin mengantuk.

~

"Junkyu, kita sudah sampai.", sapaan lembut menyapu pendengaran Junkyu, disertai dengan guncangan pelan pada pundaknya. Ia terbangun dari tidurnya di perjalanan tadi. Beberapa kali ia mengerjap untuk mengumpulkan kesadarannya.

Yoshi di sebelahnya tertawa kecil. Diusapnya sudut mata Junkyu, kemudian beralih ke rambut pemuda itu. "Ayo turun. Atau perlu kugendong?", canda Yoshi.

Namun Junkyu yang setengah sadar tampaknya hanya ingin bersikap manja. Karena dirinya merentangkan tangan, tanda ia ingin Yoshi untuk membawanya ke kamarnya. Yoshi lantas tertawa. Ia tidak mengelak, malah segers turun dari mobil dan berniat menggendong Junkyu di punggungnya.

Bukannya menerima beban, Yoshi malah menerima pukulan pelan pada punggungnya. "Mana mungkin kau menggendongku.", ucap suara itu.

Yoshi segera berbalik dan melihat Junkyu tengah memanyunkan bibirnya.

"Haha jadi kau akan jalan sendiri?", tanya Yoshi lagi.

Junkyu menjawab dengan segera turun dari mobil. Ia berdiri di samping Yoshi dan mengangguk dengan bibir yang mengerucut. "Tentu saja.", jawabnya.

Keduanya akhirnya naik ke lift untuk kembali ke kamar hotel mereka. Yoshi mengikuti Junkyu, lebih dulu berjalan ke kamar pemuda Kim itu. Maksudnya memang mengantarkan sang primadona.

"Kau akan beristirahat?", pertanyaan retoris dari Yoshi. Jelas sekali Junkyu sudah begitu mengantuk dan rasanya ia ingin segera merebahkan diri di kasur.

"Eo. Ini, kameranya kuberikan padamu. Kau mau berenang kan? Rekam saja untuk menambah konten. Aku mau tidur sebentar.", Junkyu memberikan kamera di tangannya pada Yoshi yang menerimanya dengan tatap bingung.

Kebingungannya itu semakin menjadi ketika Junkyu tiba-tiba mendekat dan memeluknya erat. Yang tentu saja segera dibalas oleh Yoshi dengan memeluk Junkyu balik.

"Eo? Kenapa?", tanya Yoshi tepat setelah Junkyu melepaskan pelukannya.

"Sekali lagi terima kasih sudah menemaniku hari ini. Aku akan tidur, dah~", namun pertanyaan itu tidak dijawab Junkyu sama sekali. Pemuda Kim itu bergegas masuk ke kamarnya dan menutup pintunya, meninggalkan Yoshi yang kini berdiri di depan kamar Junkyu, masih memproses semua yang terjadi.

Namun hal itu tidak berlangsung lama. Sudut bibir Yoshi segera terangkat, mengulas senyuman bangga. Kakinya lantas melangkah ringan menuju ke kamarnya, bersiap untuk agendanya selanjutnya.

~

"Berhentilah tersenyum seperti itu. Kau benar-benar membuatku iri.", keluhan keluar dari bibir Haruto yang kini sedang bersama Yoshi di kolam renang.

"Tidak, maksudku kau harus lihat bagaimana semangatnya Junkyu tadi saat kami jalan berdua."

"Yoshi-kun, berhenti.", Haruto segera mengangkat tubuh Yoshi dari dalam air dan membantingnya kembali ke dalam kolam.

Yoshi hanya tertawa, senang menggoda Haruto perihal acara "kencan"nya dengan Junkyu siang tadi.

"Junkyu tampak sangat manis tadi. Setiap gerakan dan perkataannya benar-benar lucu.", ucap Yoshi, kembali pamer.

"Aish, kau menyebalkan. Seharusnya aku yang menawarkan diri sejak awal.", Haruto mendecak, kesal.

"Kukira kau berniat menyerah mengejar Junkyu?"

"Menyerah? Hanya orang lemah yang menyerah.", Haruto tampak percaya diri. Sepertinya ia lupa bahwa beberapa waktu yang lalu ia memutuskan untuk menyerah mengejar Junkyu, dan secepat itu pula ia menyerah akan keputusannya itu hanya karena Junkyu bersikap terlalu manis hingga ia harus kembali pada jalur utamanya, berlari meraih pemuda manis itu. Ah benar, Haruto memang lemah terhadap Junkyu.

"Kalau begitu aku tak akan segan padamu, Haruto. Junkyu milikku."

"Dalam mimpimu, Yoshi-kun."

Dengan begitu persaingan sehat antara keduanya dimulai kembali. Sampai saat ini pun tidak ada yang bisa memprediksi siapa yang akan menang. Hanya Junkyu saja yang tahu kepada siapa hatinya berlabuh.

.
.
.
.
.
.

Haii aku kembali lagi 😶‍🌫️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii aku kembali lagi 😶‍🌫️

Segini dulu
See ya next~

Our Precious Kyu (2) [Junkyu x All]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang